Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis dapat mencapai target pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun. Keyakinan itu merujuk pada tingginya permintaan komponen otomotif hingga kuartal III tahun ini.
Dibandingkan rata-rata permintaan Januari-April, rata-rata permintaan terhadap komponen otomotif produksi Dharma Polimetal pada Agustus naik 20 persen.
Baca Juga
Adapun order komponen otomotif DRMA untuk September ini diperkirakan naik sekitar 30 persen, sementara order untuk Oktober diperkirakan akan meningkat 35 persen dari rata-rata permintaan periode Januari sampai April 2022.
Advertisement
“Permintaan di kuartal tiga, di luar bulan Juli sudah sangat bagus, semoga kuartal empat nanti lebih bagus lagi,” kata Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Selasa, 20 September 2022.
Lonjakan permintaan komponen otomotif pada kuartal III 2022 antara lain karena kelangkaan semikonduktor. Kondisi itu akibat lockdown di Shanghai yang sempat menghambat produksi otomotif sudah mulai teratasi.
Bersamaan dengan itu, pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi juga tengah berlangsung. Sehingga meskipun terdapat isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak sampai menghentikan pertumbuhan permintaan komponen otomotif.
“Alasan-alasan tersebut menjadikan DRMA tetap optimis target pertumbuhan revenue 2022 sebesar 20 persen dan pertumbuhan laba bersih sebesar 50 persen akan dapat tercapai,” ujar Irianto.
Dharma Polimetal Yakin Laba Tumbuh 50 Persen pada 2022
Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis kinerja pada semester II 2022 akan terus meningkat. Keyakinan itu seiring dengan pulihnya industri otomotif di Indonesia yang mendekati kondisi pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
Gabungan industri kendaraan bermotor (Gaikindo), mencatat penjualan mobil wholesales secara akumulatif sepanjang Januari—Juli 2022 mencapai 561.287 unit. Penjualan itu naik 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di mana penjualan hanya 460.105 unit.
Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso mengatakan, meningkatnya penjualan otomotif otomatis akan mendorong permintaan terhadap komponen otomotif produk DRMA. Perseroan merupakan pemasok untuk produsen besar otomotif roda empat dan roda dua di Indonesia dengan penjualan pada Semester 1 2022 sebesar Rp 1,59 triliun, meningkat 22 persen yoy.
"Kami akan terus melakukan inovasi untuk menghadirkan produk-produk baru yang dibutuhkan pelanggan kami dan masyarakat, sehingga target tahun ini yaitu kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 20 persen dan 50 persen dapat tercapai,” kata Irianto dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (25/8/2022).
Advertisement
Antisipasi Kenaikan Permintaan
Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, pada 2022, Dharma Polimetal ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik. Proyek pembangunan tersebut terutama untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat.
"DRMA telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp400 miliar untuk mendukung ekspansi tersebut,” imbuh Irianto.
Dharma Polimetal juga melakukan sejumlah inovasi salah satunya dengan menangkap peluang di era kendaraan listrik di Indonesia melalui rancangan prototipe kendaraan listrik roda tiga dengan merek PowerAce.
Demikian juga dengan pengembangan battery pack, battery management system, body, dan chasis part yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan listrik.
Dharma Polimetal juga telah berinvestasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi untuk mengantisipasi perkembangan tren kendaraan listrik ke depannya.
"Dengan terus mempertahankan kepercayaan dari pelanggan melalui kinerja yang baik dan konsisten, perseroan sedang berada di jalur yang tepat untuk terus dapat melanjutkan pertumbuhannya," ujar Irianto.
Anggarkan Belanja Modal Rp 400 Miliar pada 2022
Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 400 miliar pada 2022. Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso menuturkan, hal itu termasuk dana IPO perseroan yang berlangsung pada Desember 2021.
"Belanja modal yang disiapkan tahun ini kurang lebih lebih Rp 400 miliar,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).
"Jadi seperti kita ketahui, salah satu tujuan IPO adalah memang kita akan ekspansi dan kita dapat total Rp 350 dikurangi biaya, jadi Rp 340 miliar. Itu yang akan dipergunakan sebagai belanja modal kita," ia menambahkan.
Sementara sisanya berasal dari hasil operasional perseroan. Rencananya, belanja modal tersebut dialokasikan untuk membangun pabrik baru Dharma Polimetal dan mesin-mesin baru dengan kapasitas tonase yang besar.
"Kemudian yang kedua yaitu di anak perusahaan Dharma Controlcable Indonesia. Kita sudah membeli lahan 1 hektar dan kita akan membangun pabrik di sana 2 lantai. Kemudian Dharma precision parts juga kita telah membeli lahannya, mudah-mudahan tahun ini sudah terealisasi semua,” ujar dia.
Advertisement