Sukses

Saham BAPA Merosot pada Sesi I Hari Ini 22 September 2022

Saham BAPA merosot 6,58 persen ke posisi Rp 142 per saham pada sesi I, Kamis, 22 September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) bergerak di zona merah hingga sesi pertama perdagangan saham, Kamis 22 September 2022. Koreksi saham BAPA tersebut terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau.

Mengutip data RTI,  saham BAPA merosot 6,58 persen ke posisi Rp 142 per saham. Saham BAPA dibuka turun satu poin ke posisi Rp 151 per saham. Saham BAPA berada di level tertinggi Rp 152 dan terendah Rp 142 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.532 kali dengan volume perdagangan 98.143 saham. Nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

Sementara itu, IHSG berbalik arah menguat 0,20 persen ke posisi 7.203,01.  Indeks LQ45 bertambah 0,10 persen ke posisi 1.030,28. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.211,43 dan terendah 7.127,45. Sebanyak 248 saham menguat dan 266 saham melemah. 169 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 912.229 kali dengan volume perdagangan 20,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.017.

Koreksi saham BAPA terjadi setelah melonjak signifikan pada perdagangan Rabu, 21 September 2022. Saham BAPA melambung 29,91 persen ke posisi Rp 152 per saham. Saham BAPA berada di level tertinggi 154 dan terendah 116 per saham. Total volume perdagangan saham 400.600.500 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 57,6 miliar. Total frekuensi perdagangan 29.470 kali.

Meski alami koreksi pada sesi pertama, Kamis 22 September 2022, saham Bekasi Asri Pemulameroket sepanjang 2022. Pada tahun berjalan 2022, saham BAPA naik 123,53 persen ke posisi Rp 152 per saham. Saham BAPA berada di level tertinggi Rp 222 dan terendah Rp 66 per saham.

Total volume perdagangan saham 10.701.389.800 saham dengan nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.439.965 kali.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Terkait kinerja keuangan sepanjang semester I 2022,  PT Bekasi Asri Pemula Tbk membukukan pendapatan turun dan kerugian menyusut. Pendapatan perseroan turun 10,90 persen menjadi Rp 1,92 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,15 miliar.

Beban pokok pendapatan tercatat Rp 878,31 juta pada semester I 2022.Beban pokok pendapatan naik 11,53 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 787,45 juta.

Dengan demikian, laba bruto naik 23,79 persen menjadi Rp 1,04 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,3 miliar. Beban penjualan turun menjadi Rp 83,79 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 223,91 juta. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 2,88 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,28 miliar.

Perseroan masih mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,10 miliar. Rugi tersebut merosot 11,79 persen dari periode semester I 2021 sebesar Rp 2,39 miliar. Rugi per saham dasar dan dilusi masih rugi Rp 3 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,5.

Total ekuitas tercatat turun menjadi Rp 130,41 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 132,39 miliar. Total liabilitas turun menjadi Rp 6,89 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 7,17 miliar.  Aset perseroan turun menjadi Rp 137,30 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 139,57 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 575,03 juta pada semester I 2022.

3 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG 22 September 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham, Kamis (22/9/2022). Koreksi IHSG mengikuti bursa saham global yang tertekan usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dongkrak suku bunga.

Mayoritas sektor saham tertekan pada perdagangan Kamis pagi ini. Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,12 poin pada pembukaan perdagangan ke posisi 7.188,19. Indeks LQ45 melemah 0,60 persen ke posisi 1.022,21. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.188,19 dan terendah 7.127,45. Sebanyak 229 saham melemah sehingga menekan IHSG. 151 saham menguat dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 112.589 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.011.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtransportasi naik 0,11 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,01 persen, dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,56 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,49 persen, indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 0,60 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,41 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,29 persen, indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 0,11 persen, dan indeks sektor saham IDXbasic turun 0,15 persen.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada 22 September 2022

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng turun 3,64 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,27 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 2,3 persen, indeks Shanghai susut 0,33 persen, indeks Singapura turun 0,37 persen dan indeks Taiwan melemah 2,39 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah tipis 0,1 persen ke posisi 7.188 pada Rabu, 21 September 2022 seiring aksi ambil untung jelang pertemuan FOMC. Rupiah kembali tembus level 15.000 per dolar AS sejak Juli 2022.

Investor asing dan lokal juga melakukan aksi beli saham empat bank besar sehingga dorong penguatan saham BBRI sebesar 1,34 persen, BMRI 0,82 persen.

Sedangkan saham BBCA susut 0,88 persen. Sementara itu, saham batu bara dan logam menguat di tengah aksi jual oleh investor domestik. Saham INCO naik 2,3 persen, saham ANTM bertambah 1,5 persen, ADRO naik 0,5 persen dan UNTR bertambah 0,5 persen. Sedangkan saham properti mengalami aksi jual yang dipimpin CTRA turun 4,7 persen dan PWON susut 1 persen.

Â