Sukses

Transaksi Bank Permata Naik 14 Persen Usai Genjot BI-Fast

Direktur Retail Banking Bank Permata Djumariah Tenteram menuturkan, transaksi BI-Fast di Bank Permata meningkat cukup signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan peningkatan transaksi sebanyak tiga kali lipat. Selain itu, peningkatan tersebut juga didorong oleh layanan transfer BI-Fast dari Bank Indonesia.

Direktur Retail Banking Bank Permata Djumariah Tenteram menuturkan, transaksi BI-Fast di Bank Permata meningkat cukup signifikan.

"Kalau kita lihat transaksi BI Fast di Permata Bank itu meningkat, sebenernya cukup signifikan. Kalau kita lihat kita launchingnya aja Permata Mobile X, mobile banking kita pada Juni tahun ini, jadi dalam 2,5 bulan kita lihat transaksi kita meningkat 3 kali lipat, jadi sesuatu yang luar biasa. itu juga represent hampir 80 persen dari total transaksi," kata Djumariah dalam acara Akselerasi Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital Indonesia Melalui Bi-Fast, Jumat (23/9/2022).

Djumariah mengatakan, pihaknya melihat transaksi transfer meningkat sebanyak 14 persen dari Juli ke Agustus.

"Bukan hanya itu saja, kita melihat transaksi transfer meningkat dari Juli ke Agustus transaksi transfer meningkat 14 persen,” kata dia.

Dia juga mengungkapkan, BI-Fast ini membantu kinerja dari Bank Permata dan juga membantu nasabah dalam memudahkan transaksi dengan biaya yang terjangkau, yakni Rp 2,500 per transaksi. Selain itu, transaksi bisa dilakukan dengan cepat, 24/7 dan maksimal transaksi sampai Rp 250 juta.

“Jadi kami merasa bahwa BI-Fast ini yang kita sudah bangun di mobile banking sangat membantu bukan hanya performa bank permata saja tetapi memudahkan nasabah kita untuk melakukan transaksi, bahwa ini memudahkan nasabah kita bertransaksi jadi mereka bisa dengan cepat melakukan transfer 24/7 dengan jumlah sampai Rp 250 juta dengan biaya yang sangat ringan,” kata Djumariah.

Dalam upaya menggenjot hal ini, bank Permata melakukan promosi dengan gratis transfer tanpa syarat.

“Yang kami lakukan dalam hal untuk mempromosikan transaksi sistem pembayaran transfer ini itu juga kita mempromosikan dengan gratis transfer tanpa syarat tujuannya memudahkan karena kalau misal promosi hal seperti itu otomatis kita harapkan bukan hanya memudahkan tapi menarik perhatian serta transaksi berjalan lebih baik,” ujar dia.

 

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) kembali mencetak pencapaian kinerja yang solid sepanjang semester I 2022 yang merupakan hasil penerapan strategi bisnis secara pruden, konsisten dan berkesinambungan yang tercermin dari pertumbuhan aset, likuiditas dan laba bersih. 

Di tengah upaya Pemerintah Indonesia menjaga stabilitas ekonomi nasional dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global serta optimisme dari presidensi G20 di Indonesia, Bank Permata mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,4 triliun atau tumbuh 123,7 persen secara tahunan. 

Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi dari pendapatan operasional sebesar Rp5,6 triliun atau tumbuh sebesar 13,6 persen secara tahunan didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 6,7 persen secara tahunan.

Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi Bank Permata sebagai universal bank dalam memberikan produk dan layanan pada seluruh segmen lintas generasi serta memperkuat posisi Bank di jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia.

Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli mengungkapkan, keberhasilan Bank Permata dalam semester pertama ini merupakan usaha bersama pihaknya dalam menerapkan strategi perusahaan untuk terus perkuat inovasi produk dan jasa perbankan digital, memperdalam kemitraan strategis, dan menjadi bagian dari keseharian nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. 

“Ke depannya kami akan terus menjaga pertumbuhan dan  profitabilitas berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit sehat serta manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian yang baik,” kata Meliza dalam keterangan resminya, Selasa (6/9/2022).

3 dari 4 halaman

Aset

Bank Permata juga mencapai pertumbuhan aset sebesar 7,9 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 230 triliun.  Lebih lanjut, biaya pencadangan kredit menurun sebesar 33,9 persen menjadi Rp 994 miliar dibandingkan Rp1,5 triliun tahun lalu seiring dengan perbaikan kualitas kredit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Dampak penurunan biaya pencadangan kredit ini juga terlihat dalam perbaikan rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) menjadi sebesar 74,2 persen atau membaik 11,8 persen dibandingkan rasio BOPO pada semester pertama tahun lalu sebesar 86 persen.   

Bank Permata berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 11,4 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp134,7 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 14,2 persen dan 19,5 persen.  

Sejalan dengan hal ini, rasio RIM Bank juga mengalami perbaikan menjadi 78 persen dari sebelumnya 70 persen pada kuartal I tahun 2022. 

Namun demikian, Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global dan dampak pandemi yang masih terus berlanjut dimana hal ini berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.   

4 dari 4 halaman

Tebar Dividen

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 307,54 miliar. Dividen berasal dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun.

"Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar kurang lebih Rp 307,54 miliar atau sebesar Rp 8,5 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 kepada pemegang saham yang berhak untuk menerima dividen tunai,"mengutip hasil RUPST Bank Permata, Senin (23/5/2022).

Adapun RUPST telah dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022. Di tengah pemulihan perekonomian Indonesia, Bank Permata membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat secara signifikan sebesar 71 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 722 miliar.

Selain untuk dividen, laba bersih tahun buku 2021 dialokasikan untuk dana cadangan wajib perseroan sebesar Rp 200 miliar, dan sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan. RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus Bank Permata.

Pemegang saham menyetujui dan menerima pengunduran diri Chalit Tayjasanant dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Permata, sekaligus menyetujui pengangkatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Permata.

Posisi Direktur Utama lalu diisi oleh Meliza M. Rusli yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Permata Bank. Pengangkatan Meliza M. Rusli sebagai Direktur Utama Bank Permata sebelumnya telah memperoleh persetujuan fit and proper test dari OJK.

Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Suwatchai Songwanich dari jabatannya sebagai Direktur Bank Permata, lalu digantikan Setiatno Budiman.

Serta menyetujui pengangkatan H. Muhamad Faiz, MA sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah PermataBank dan Prof. Dr. H. Jaih, SE., MH., M.Ag sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah Permata Bank.