Liputan6.com, Jakarta - PT Mega Perintis Tbk (ZONE) optimistis dapat merealisasikan target pertumbuhan pendapatan 20 persen pada 2022. Di tengah upaya meminimalkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Mega Perintisgencar melakukan ekspansi bisnis untuk mendorong penjualan baik secara online maupun offline.
Sampai dengan akhir September 2022, perseroan telah membuka 29 gerai baru penjualan offline, dari total target untuk membuka 40 gerai baru tahun ini. Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan secara daring, perseroan telah menyiapkan divisi khusus untuk mendukung segmen penjualan online.
Baca Juga
Sementara di sisi produk, perseroan telah mengakuisisi merek EDWIN dari PT Saptakharisma Cemerlang pada April 2022 lalu. Melalui akuisisi merek tersebut, Perseroan telah menambah variasi produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
Advertisement
“Kami optimis melalui berbagai kegiatan ekspansi pemasaran tersebut target penjualan pada tahun 2022 ini naik 20 persen dari realisasi tahun 2021, bisa kami raih,” kata Direktur Keuangan PT Mega Perintis Tbk, Luki Rusli dalam keterangan resmi, Senin, 26 September 2022.
Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 52 miliar, meningkat 184 persen dari Rp 18,3 miliar pada semester I 2021. Lonjakan perolehan laba bersih ini didukung oleh penjualan ZONE yang terus meningkat. Pada periode Januari-Juni 2022, penjualan bersih ZONE meningkat 33 persen yoy menjadi Rp 355,7 miliar.
“Ke depannya, perseroan menyiapkan program digitalisasi. Sehingga pada saatnya nanti, ZONE akan menjadi omni channel retail, yaitu usaha penjualan ritel melalui berbagai saluran yang terintegrasi,” ujar Luki.
Penutupan IHSG Sesi Pertama 27 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (27/9/2022). Sektor saham industri dasar memimpin koreksi.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG merosot 0,49 persen ke posisi 7.092,73. Indeks saham LQ45 turun 0,62 persen ke posisi 1.013,82. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.133,41 dan terendah 7.075,65. Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 218 saham menguat dan 151 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 770.980 kali dengan volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.147.
Pada sesi pertama, lima sektor saham tertekan dan enam sektor saham menguat. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,59 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance susut 0,85 persen, indeks sektor saham IDXtechno tergelincir 0,64 persen, indeks sektor saham IDX siklikal terpangkas 0,44 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 0,30 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menanjak 0,60 persen, indeks sektor saham IDXhealth bertambah 0,49 persen, indeks sektor saham IDXproperty naik 0,30 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,23 persen, indeks sektor saham IDXindustry naik 0,19 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,02 persen.
Advertisement
Top Gainers-Losers Sesi I 27 September 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham SATU melonjak 23,53 persen
-Saham PCAR melonjak 13,28 persen
-Saham TALF melonjak 12,57 persen
-Saham NETV melonjak 10,81 persen
-Saham SRAJ melonjak 9,22 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham MGLV melemah 9,52 persen
-Saham TMPO melemah 6,99 persen
-Saham MEDC melemah 6,99 persen
-Saham PANI melemah 6,99 persen
-Saham SMDM melemah 6,95 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BUMI tercatat Rp 621,6 miliar
-Saham BBRI tercatat Rp 557,1 miliar
-Saham BMRI tercatat Rp 341 miliar
-Saham TLKM tercatat Rp 310 miliar
-Saham BBCA tercatat Rp 242,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BUMI tercatat 35.263 kali
-Saham AMMS tercatat 20.213 kali
-Saham COAL tercatat 19.847 kali
-Saham RAFI tercatat 16.267 kali
-Saham SMDM tercatat 15.520 kali