Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu (28/9/2022). Sentimen harga komoditas dan nilai tukar rupiah bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG masih terlihat cenderung konsolidasi mendekati akhir kuartal III 2022 dengan potensi tekanan mulai menurun.
Baca Juga
Namun, investor masih harus mewaspadai potensi koreksi wajar karena sentimen dari fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah yang masih akan bayangi pergerakan IHSG ke depan.
Advertisement
"Hari ini IHSG berpotensi melemah di kisaran 6.998,7.236,” ujar William dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pada perdagangan 27 September 2022, IHSG ditutup terkoreksi 0,2 persen ke level 7.112 disertai adanya kenaikan volume perdagangan.
“Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [y] dari wave B, sehingga posisi IHSG saat ini masih berada pada fase bearish nya dan akan mengarah ke rentang area 6.872-6.970,” ujar dia.
Meskipun menguat, menurut Herditya, IHSG hanya akan menguji rentang area 7150-7170 terlebih dahulu.
Herditya prediksi level support di kisaran 7.073, 7.015 dan resistance 7.252,7.355
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP).
Sedangkan William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.DOID - Buy on Weakness (426)
Saham DOID ditutup menguat 2,4 persen ke level 426 pada perdagangan 27 September 2022, pergerakan saham DOID disertai dengan munculnya tekanan beli dan masih berada di atas MA20-nya.
“Kami perkirakan, posisi DOID saat ini sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (B), sehingga DOID masih rawan koreksi dan dapat digunakan untuk BoW,” tutur dia.
Buy on Weakness: 374-410
Target Price: 460, 520
Stoploss: below 352
2.EXCL - Buy on Weakness (2.530)
Saham EXCL ditutup menguat 2,8 persen ke level 2.530 pada perdagangan 27 September 2022, meskipun masih tertahan MA60 tetapi pergerakan EXCL disertai munculnya tekanan beli.
“Selama EXCL tidak terkoreksi ke bawah 2.400 sebagai supportnya, maka posisi EXCL saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c] dari wave B,” tutur dia.
Buy on Weakness: 2.470-2.520
Target Price: 2.680, 2.940
Stoploss: below 2.400
3.JSMR - Buy on Weakness (3.470)
Saham JSMR ditutup menguat 0,9 persen ke level 3.470 pada perdagangan 27 September 2022, meskipun masih tertahan MA20 tetapi muncul adanya tekanan beli pada JSMR.
“Selama JSMR masih mampu tertahan di atas support 3.400, maka posisi JSMR saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c],” ujar dia.
Buy on Weakness: 3.440-3.470
Target Price: 3.600, 3.800
Stoploss: below 3.400
4.WMPP - Buy on Weakness (159)
Saham WMPP ditutup flat ke level 159 pada perdagangan 27 September 2022 dan disertai dengan adanya peningkatan volume jual.
“Kami perkirakan, posisi WMPP saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave B sehingga WMPP masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 146-154
Target Price: 170, 180
Stoploss: below 134
Advertisement
Penutupan IHSG 27 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa, (27/9/2022). Namun, sektor saham energi pimpin kenaikan sehingga koreksi IHSG menjadi terbatas.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,21 persen ke posisi 7.112,44 pada penutupan perdagangan saham. Indeks LQ45 turun 0,41 persen ke posisi 1.015,98. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.133,41 dan terendah 7.075,65. Sebanyak 279 saham menguat sehingga topang IHSG. Namun, 263 saham melemah dan 147 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.225.476 kali dengan volume perdagangan saham 26,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.150.
Sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin indeks sektor saham energi. IDXenergy menanjak 1,38 persen, indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,64 persen, indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,44 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,43 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,36 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth naik 0,28 persen dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,25 persen.
Sementara itu indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,96 persen, dan pimpin koreksi. Indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 0,34 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,32 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,29 persen.
Bursa Saham Asia pada 27 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Selasa, 27 September 2022.
Di bursa saham China melonjak. Indeks Shanghai bertambah 1,4 persen ke posisi 3.093,86. Indeks Shenzhen naik 1,93 persen ke posisi 11.175,12. Data dari Refinitiv Eikon menunjukkan sektor saham perawatan kesehatan, pendidikan dan konsumsi non-siklikal menguat.
Saham Kweichow Moutai melompat 1,34 persen, saham Wuliangye naik 5,38 persen. Indeks CSI 300 menguat 1,45 persen ke posisi 3.892,30.
Indeks Jepang Nikkei menguat 0,53 persen ke posisi 26.571,87. Indeks Topix bertambah 0,47 persen ke posisi 1.873,01. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,41 persen ke posisi 6.496,20.
Indeks Korea Selatan Kospi bergejolak dengan naik 0,13 persen ke posisi 2.223,86. Indeks Kosdaq melompat 0,83 persen ke posisi 698,11. Di Hong Kong, indeks Hang Seng cenderung mendatar.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,41 persen. Laba industri China dari Januari hingga Agustus 2022 turun 2,1 persen.
Advertisement