Sukses

BSI Siap Rights Issue Usai Raih Restu Pemegang Saham, Catat Jadwalnya

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan terbitkan 6 miliar saham seri B dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan gelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jumat, 23 September 2022.

Selanjutnya, RUPSLB juga telah menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada direksi perseroan dengan hak substitusi dan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD I.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dalam rangka PMHMETD I tertanggal 27 September 2022, BMRI sebagai pemilik 20.905.219.379 saham yang mewakili 50,83 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan PMHMETD I sesuai porsi kepemilikannya.

Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PMHMETD I akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) yaitu maksimum 12,73 persen. Mengutip prospektus perseroan, Rabu (28/9/2022), seluruh dana hasil rights issue ini akan digunakan perseroan untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

Apabila dana yang diperoleh tidak dipergunakan langsung oleh perseroan, maka perseroan akan menempatkan dana bersih dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.

Bank Syariah Indonesiatelah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai pelaksana pengelola administrasi saham dan sebagai agen pelaksana dalam rangka PMHMETD I ini.

 

2 dari 4 halaman

Jadwal

Jadwal:

Pernyataan pendaftaran HMETD dari OJK: 14 November 2022

Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD tanggal terakhir: 24 November 2022 Perdagangan Saham Dengan HMETD (cum-right) di:

- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 November 2022

- Pasar tunai: 24 November 2022

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex Right) di:

- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 November 2022

- Pasar tunai: 25 November 2022

Tanggal distribusi HMETD: 25 November 2022

Tanggal pra-pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia: 28 November 2022

Periode perdagangan HMETD: 28 November — 5 Desember 2022

Periode pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan HMETD: 28 November — 5 Desember 2022

Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD: 30 November — 7 Desember 2022

Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan: 7 Desember 2022

Tanggal penjatahan untuk pemesanan saham tambahan: 8 Desember 2022

Tanggal pengembalian uang pemesanan saham tambahan: 12 Desember 2022

 

 

3 dari 4 halaman

RUPSLB BSI Setujui Rights Issue hingga Rombak Pengurus

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (rights issue).

Perseroan melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B BSI, dengan nilai nominal Rp 500 per saham (saham baru).

Perseroan akan menggunakan tambahan modal hasil rights issue tersebut ini untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI secara organik melalui penyaluran pembiayaan murah dan kompetitif bagi masyarakat. Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BSI.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan, untuk mendukung rencana tersebut, BSI membutuhkan tambahan permodalan (ekuitas) agar capital adequacy ratio (CAR) perseroan dapat mencapai di atas 20 persen pada akhir tahun 2025. 

“Penguatan permodalan ini tentunya akan dimanfaatkan BSI untuk mengembangkan bisnis sehingga dapat memberikan profitabilitas yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi Return On Equity (ROE) di level 18-20 persen dalam jangka waktu menengah hingga panjang,” kata Hery dalam keterangan resminya, Jumat (23/9/2022).

Adapun ringkasan atas keputusan dari agenda rapat yang berlangsung pada saat RUPSLB, Jumat, 23 September 2022 sebagai berikut:

Agenda pertama, persetujuan atas rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau disebut right issue Bank Syariah Indonesia sebanyak 6 miliar saham Seri B yang akan dilaksanakan pada kuartal IV  2022.

4 dari 4 halaman

Rombak Susunan Pengurus

Selain itu, agenda kedua, persetujuan atas perubahan 21 ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan dan agenda ketiga, persetujuan pemberhentian M. Zainul Majdi selaku Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Perseroan.

Dengan demikian, maka susunan pengurus BSI menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris Perseroan :

•      Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim

•      Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat

•      Komisaris Independen: Mohamad Nasir

•      Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan 

•      Komisaris: Masduki Baidlowi

•      Komisaris: Imam Budi Sarjito

•      Komisaris: Sutanto

•      Komisaris: Suyanto

•      Komisaris: Nizar Ali

 

Direksi Perseroan:

•      Direktur Utama: Hery Gunardi

•      Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta

•      Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari

•      Direktur Retail Banking: Ngatari

•      Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna

•      Direktur Information Technology: Achmad Syafii

•      Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti

•      Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi

•      Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho

•      Direktur Treasury & International Banking: Moh. Adib

 

Dewan Pengawas Syariah : 

• Ketua : Dr. KH. Hasanudin, M.Ag 

• Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 

• Anggota : Dr. H. Oni Sahroni, M.A 

• Anggota : Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS

 

Dalam kesempatan yang sama, Hery Gunardi juga menyampaikan, keputusan pemegang saham ini bisa membawa BSI lebih baik.

"Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Syariah Indonesia semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” pungkasnya.