Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2022 pada Kamis, 29 September 2022. Salah satu agenda sepakat untuk merombak susunan pengurus.
RUPSLB Bank Raya Indonesia fokus pada empat agenda, yakni rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/Right Issue), laporan pelaksanaan perubahan alamat kantor pusat Perseroan, perubahan pasal 3 anggaran dasar Perseroan dalam rangka Penyesuaian KBLI-2020, serta perubahan susunan pengurus Perseroan.
Baca Juga
Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri mengatakan, Bank Raya berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui right issue. Dana yang terhimpun tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis Perseroan melalui penyaluran kredit serta untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum berdasarkan POJK No.12/2020.
Advertisement
"Sudah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang baru saja dilaksanakan,” kata Akhmad dalam konferensi pers RUPSLB Bank Raya, Kamis (29/9/2022).
Sementara itu, agenda lainnya yang dibahas pada RUPSLB kali ini adalah Perseroan melaporkan pelaksanaan perubahan alamat kantor pusat Perseroan dan melakukan perubahan pasal 3 anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian KBLI-2020.
"Perpindahan kantor pusat Bank Raya ke Menara BRILiaN adalah dalam rangka sinergi BRI Group sejalan dengan transformasi bisnis Bank Raya menjadi Bank Digital, harapannya setelah menempati kantor baru pekerja dapat lebih produktif dengan akses ke ekosistem BRI Group yang lebih dekat,” kata Akhmad Fazri.
Selanjutnya, Perseroan juga melaksanakan perubahan susunan pengurus Perseroan. Dengan disetujuinya RUPSLB 2022, susunan pengurus Bank Raya adalah sebagai berikut:
Susunan Pengurus
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Rudhy Sidharta
- Komisaris Independen : Eko B. Supriyanto
- Komisaris Independen : Rina Sa’adah
- Komisaris Independen : Rama G. Notowidigdo
- Komisaris : Achmad F.C. Barir
Susunan Direksi
- Direktur Utama : Ida Bagus Ketut Subagia *)
- Direktur Enterprise Risk Management, : Ernawan
Compliance & Human Resource
- Direktur Keuangan : Akhmad Fazri
- Direktur Retail Agri dan Pendanaan : Dedy Hendrianto
- Direktur Digital dan Operasional : Bhimo Wikan Hantoro
*Efektif setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Penunjukan pengurus baru Bank Raya diharapkan dapat terus berinovasi untuk memperkuat bisnis untuk menjadi bank digital terbaik, serta berkomitmen pada aspirasi Perseroan untuk menjadi The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech and Home for Gig Economy.
Advertisement
Kantongi Restu Rights Issue
Sebelumnya, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) akan melakukan penambahan modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pada Kamis, 29 September 2022.
Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri menuturkan, penerbitan sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan atau 15,39 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada 31 Juli 2022, sudah disetujui oleh RUPSLB yang baru dilaksanakan.
"Sudah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang baru saja dilaksanakan,” kata Akhmad dalam konferensi pers RUPSLB Bank Raya, Kamis, 29 September 2022.
Sementara itu, Direktur Digital dan Operasional Bank Raya, Bhimo Wikan Hantoro menjelaskan, penggunaan dana HMETD akan digunakan untuk menjaga kekuatan permodalan Bank Raya.
"Penggunaan dana HMETD akan gunakan untuk menjaga permodalan Bank Raya, fokusnya adalah ekspansi dalam kredit dan bisnis digital, disampaikan ketika RUPSLB memang pertumbuhan kredit digital cukup cepat, saat ini secara outstanding Rp 652 miliar,” kata Bhimo.
Bhimo juga mengungkapkan, secara pertumbuhan akan terus berlanjut trennya. Jadi modal yang dihimpun akan digunakan untuk ekspansi.
"Growth akan terus berlanjut trennya, modal dan dana yang kita himpun untuk ekspansi,” kata Bhimo.
Transformasi
Hal tersebut merupakan salah satu tujuan utama dari Bank Raya dalam menarik investor. Akhmad juga mengatakan, prospek ke depan Bank Raya tentunya akan semakin lebih baik.
"Tentunya sejalan dengan transformasi agro jadi bank digital, tentu prospek ke depan, tentunya AGRO akan semakin lebih baik, dari beberapa aspek digital kita lihat perubahan perilaku customer, perkembangan teknologi kita mengakomodasi kebutuhan customer,” kata dia.
Selain itu, AGRO juga telah melakukan sejumlah perkembangan dan menghasilkan cukup positif, salah satunya bisnis digital lending yang mengalami perkembangan dengan baik.
“Beberapa perkembangan yang kami laksanakan sudah menghasilkan cukup positif launching produk digital saving, pertumbuhan dari perhimpunan dana yang diperoleh menunjukkan hal positif transformasi secara positif semakin baik, bisnis digital lending akan mengalami perkembangan yang baik,” imbuhnya.
Advertisement