Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang tertekan pada perdagangan saham Jumat, (30/9/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi tekanan masih cukup besar. Namun, jelang rilis data data pada awal bulan, inflasi yang diperkirakan masih dalam kondisi stabil, menurut William dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG ke depan.
Baca Juga
“Hari ini IHSG berpotensi tertekan di kisaran 6.998-7.236,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 30 September 2022.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup kembali terkoreksi 0,6 persen ke 7.036 pada perdagangan 29 September 2022, koreksi IHSG telah menembus MA60 dan disertai dengan peningkatan volume jual.
"Posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [y] dari wave B, sehingga IHSG masih berada pada fase bearish nya dan akan mengarah ke rentang 6,872-6.970 terlebih apabila break dari supportnya di 7.015,” kata dia.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.015,6.970 dan resistance di 7.156,7.252 pada Jumat pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan William memilih saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Selain itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Wabah virus corona COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, namun berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini berdampak bagi bursa saham dan nilai tukar rupiah.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.BBRI - Buy on Weakness (4.480)
Saham BBRI ditutup terkoreksi 0,9 persen ke level 4.480 pada perdagangan 29 September 2022, meskipun sempat menguat tetapi tertahan oleh MA20 dan pergerakannya disertai dengan meningkatnya volume penjualan.
“ Selama BBRI tidak terkoreksi ke bawah 4.410 sebagai supportnya, maka posisi BBRI sedang berada di awal wave (c) dari wave [y] dari wave X,” ujar dia.
Buy on Weakness: 4.440-4.470
Target Price: 4.700, 4.830
Stoploss: below 4.410
2.INKP - Buy on Weakness (9.075)
Saham INKP ditutup menguat 2 persen ke level 9.075 pada perdagangan 29 September 2022 , tetapi penguatan INKP masih tertahan MA20.
“Kami perkirakan, posisi INKP masih berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C dari wave (Y) sehingga INKP masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” tutur dia.
Buy on Weakness: 8.650-8.950
Target Price: 9.300, 10.000
Stoploss: below 8.550
3.MEDC - Buy on Weakness (895)
Saham MEDC ditutup menguat 2,9 persen ke level 895 pada perdagangan Kamis, 29 September 2022 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
“Posisi MEDC saat ini diperkirakan sedang berada di wave [v] dari wave A, sehingga MEDC masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 850-870
Target Price: 920, 970
Stoploss: below 840
4.UNVR - Spec Buy (4.850)
Saham UNVR ditutup menguat 0,8 persen ke level 4.850 pada perdagangan 29 September 2022, penguatan UNVR mampu break resistance terdekatnya dan disertai dengan peningkatan volume beli.
“Best case scenario posisi UNVR saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c] dari wave A pada label hitam sehingga UNVR berpeluang melanjutkan penguatannya, tetapi waspadai adanya label merah di mana UNVR sudah berada di akhir wave A,” ujar dia.
Spec Buy: 4.780-4.820
Target Price: 4.950, 5.250
Stoploss: below 4.740
Advertisement
Penutupan IHSG 29 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Kamis, 29 September 2022. Mayoritas sektor saham tertekan dan dolar AS menembus posisi 15.243 terhadap rupiah.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,58 persen ke posisi 7.036,19. Indeks LQ45 susut 0,44 persen ke posisi 1.009,03. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.135,50 dan terendah 7.023,21. Sebanyak 423 saham melemah sehingga menekan IHSG. 149 saham menguat dan 114 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.219.551 kali dengan volume perdagangan 23,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.242.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,92 persen dan indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,14 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno susut 1,95 persen, dan catat koreksi terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,6 persen, indeks sektor saham IDXindustry melemah 1,39 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 1,01 persen, indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,98 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,80 persen, indeks sektor saham IDXbasic turun 0,61 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,52 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,46 persen.
Bursa Saham Asia pada 29 September 2022
Mayoritas bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 29 September 2022 mengikuti wall street. Indeks Jepang Nikkei 225 menguat 0,95 persen ke posisi 26.422,05.Indeks Topix bertambah 0,74 persen ke posisi 1.868,80. Indeks Australia ASX200 menanjak 1,44 persen ke posisi 6.555.
Indeks Hong Kong Hang Seng melemah 0,9 persen. Indeks Hang Seng Teknologi turun 1,79 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi mendatar di posisi 2.170,93 dan indeks Kosdaq naik 0,18 persen ke posisi 675,07.
Di bursa saham China, indeks Shanghai turun 0,13 persen ke posisi 3.041,20 dan indeks Shenzhen bertambah 0,18 persen ke posisi 10.919,44. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendatar.
Di bursa saham Amerika Serikat, indeks Dow Jones bertambah 548,75 poin atau 1,88 persen ke posisi 29.683,74. Indeks S&P 500 naik 1,97 persen ke posisi 3.719,04. Indeks Nasdaq bertambah 2,05 persen ke posisi 11.051.
Advertisement