Liputan6.com, Jakarta - PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) akan menambah modal dengan mekanisme memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/9/2022), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk, perusahaan bergerak di bidang perdagangan, diler resmi, dan jasa pembiayaan kendaraan bermotor melalui entitas anak akan menambah modal dengan memberikan HMETD kepada pemegang saham perseroan sebanyak-banyaknya 30 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham yang berasal dari portepel.
Baca Juga
Perseroan akan memakai dana rights issue untuk pengembangan usaha, modal kerja dan memperkuat struktur permodalan perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak.
Advertisement
Apabila sebagian atau seluruh dana hasil penambahan modal dengan HMETD ini digunakan untuk transaksi yang merupakan transaksi material, transaksi afiliasi, dan transaksi mengandung benturan kepentingan menurut peraturan yang berlaku di pasar modal di Indonesia, perseroan akan mematuhi peraturan-peraturan berlaku mengenai transaksi material, transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Perseroan menyatakan dengan dilaksanakannya penambahan modal dengan memberikan HMETD akan memperkuat struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan usaha dan meningkatkan kinerja keuangan perseroan.
"Peningkatan modal perseroan dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha dan peningkatan hasil investasi bagi pemegang saham perseroan,” tulis manajemen perseroan.
Adapun bagi pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya atau dilusi. Namun, perseroan belum menyebutkan potensi dilusi tersebut.
Untuk menggelar aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 8 November 2022.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 30 September 2022, saham CARS melonjak 6,1 persen ke posisi Rp 87 per saham.
Saham CARS dibuka stagnan di posisi Rp 82. Saham CARS berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 87 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.672 kali dan volume perdagangan 4.360.260. Nilai transaksi Rp 37,5 miliar.
Komisaris Utama Bintraco Dharma Lepas 23,5 Juta Saham CARS
Sebelumnya, Komisaris Utama PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) Paulus Totok Lusida melepas sejumlah saham CARS pada 13 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Paulus Totok Lusida menjual 23.500.000 lembar saham CARS dengan harga Rp 115-Rp 125 per saham. “Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk Lina Ibrahim.
Setelah transaksi penjualan itu, Paulus memiliki 6,67 persen saham CARS atau setara 1 miliar saham dari sebelumnya 1.023.500.000 saham atau 6,82 persen.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 23 September 2022, saham CARS turun 6,19 persen ke posisi Rp 106 per saham. Saham CARS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 115 per saham.
Saham CARS berada di level tertinggi Rp 116 dan terendah Rp 106 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.485 kali dengan volume perdagangan 6.905.611 saham. Nilai transaksi Rp 73,7 miliar.
Pada Kamis, 22 September 2022, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk menggelar paparan publik insidentil. Dalam paparan publik insidentil tersebut, perseroan telah merealisasikan belanja modal Rp 5 miliar target akhir tahun Rp 21 miliar.
Target alokasi belanja modal untuk penyediaan mobil test drive untuk mendukung produk baru. Sementara untuk tahun depan, perseroan menyebutkan sudah ada rencana yang berjalan sesuai dengan perkiraan akan ada alokasi belanja modal yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pemegang saham.
Advertisement
Alasan Pemegang Saham Lepas Saham CARS
Saat ditanya mengenai Trimegah Sekuritas dan Paulus Lusida yang melepaskan sebagian saham, Direktur Utama Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma, Benny Redjo Setyono menuturkan, keputusan pemegang saham melepaskan sebagian saham merupakan keputusan pribadi.
“Dalam hal ini perlu ditambahkan Pak Paulus Totok Lusida telah diusulkan pemegang saham untuk menjadi komisaris utama dan telah mendapat persetujuan dalam RUPSLB 24 Juni yang lalu secara sah,” kata dia dalam paparan publik insidentil, Kamis, 22 September 2022.
Ia menambahkan, alasan melepas kepemilikan tentu menjadi hak dari masing-masing pemegang saham yang bersangkutan sehingga tidak dalam posisi untuk merespons keputusan tersebut.
“Sekali lagi yang perlu ditekankan bahwa semua proses yang dilakukan bersama investor tentunya harus mengikuti aturan yang ada hingga mari kita tunggu bersama kelanjutannya melalui keterbukaan informasi ataupun pengumuman langsung sesuai ketentuan yang ada,” kata dia.
Berdasarkan data RTI per 31 Juli 2022 pemegang saham perseroan antara lain BNYM S/A Weiser sebesar 9,33 persen, PT Trimegah Sekuritas sebesar 17,85 persen, Paulus Totok Lusida sebesar 11,97 persen, dan masyarakat sebesar 60,85 persen.