Sukses

Laba Bersih Pan Brothers Susut 65,93 Persen pada Semester I 2022

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) membukukan penjualan turun 1,5 persen dan laba bersih 65,93 persen pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mencatat penurunan penjualan dan laba bersih pada semester I 2022. 

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (2/10/2022),  PT Pan Brothers Tbk (PBRX) meraih penjualan USD 296 juta atau Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15,234 per dolar AS) pada semester I 2022, turun 1,58 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 300,78 juta.

Perseroan mencatatkan laba bersih senilai USD 3,77 juta atau Rp 57,52 miliar pada semester I 2022. Laba bersih tersebut merosot 65,93 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 11,08 juta.

Laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk menurun 70,36 persen menjadi USD 3,38 juta atau Rp 51,51 miliar dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar USD 11,62 juta.

Kemudian, beban pokok penjualan bertambah menjadi USD 262,21 juta dari periode tahun sebelumnya USD 261,67 juta.

Dengan demikian, laba bruto tercatat USD 33,78  juta pada semester I 2022, menurun 13,59 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 39,10 juta. 

Beban penjualan turun menjadi USD 2,9 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya USD 5,12 juta. Beban umum dan administrasi juga menurun menjadi USD 11,42 juta dari  periode yang sama tahun sebelumnya USD 12,65 juta. Laba usaha susut 8,7 persen menjadi USD 19,45 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 21,32 juta.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 naik tipis menjadi USD 704,47 juta dari USD 696,62 juta pada akhir Desember 2021. 

Liabilitas PT Pan Brother Tbk sampai dengan Juni 2022 tercatat naik tipis menjadi USD 409,22 juta dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 405,41 juta.

Sedangkan, ekuitas hinggga Juni 2022 naik tipis menjadi USD 295,25 juta dari USD 291, 21 juta per Desember 2021.

2 dari 4 halaman

Restrukturisasi

Sebelumnya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) saat ini tengah melancarkan restrukturisasi. Namun, Pan Brothers berharap dapat meningkatkan kinerja pendapatan.

Wakil Direktur Utama Perseroan, Anne Patricia Sutanto mengungkapkan, restrukturisasi diperkirakan memakan waktu paling lama 3 tahun. Termasuk masa pemulihan kinerja pasca restrukturisasi. Pada 2021, perseroan masih dalam tahap restrukturisasi dan dalam kondisi pandemi COVID-19, Perseroan tak memiliki target pertumbuhan yang muluk-muluk.

Pada saat bersamaan, jelang akhir tahun Pan Brothers juga harus mengoptimalkan dari sisi logistik agar hasil produksi bisa segera dicatatkan sebagai pendapatan perusahaan.

"Kalau akhir tahun ini ada hubungannya dengan logistik. Kita harapkan di akhir tahun ini kita bisa membukukan revenue top-nya itu sedikit lebih tinggi dari tahun lalu. Jadi  dalam 3 minggu terakhir ini krusial, bagaimana kita bisa push semua produk-produk kita keluar," kata Anne dalam paparan publik Perseroan, Rabu, 15 Desember 2021. 

Secara spesifik, Anne mengatakan untuk kuartal ini pendapatan Perseroan diharapkan tumbuh konsisten dan lebih baik dari kuartal sebelumnya. Sehingga bisa membukukan angka lebih baik dari kuartal III 2021. Begitu pula untuk laba bersih.

 

 

3 dari 4 halaman

Harapan 2022

Sementara untuk 2022, dengan komitmen para pihak, bukan hanya buyer, tapi juga instrumen logistik serta instrumen kolektibilitas dari Pan Brothers, diharapkan dapat mencatatkan kenaikan yang lebih cepat. Sehingga juga bisa mengerek pendapatan Perseroan.

"Apabila kita bisa naiknya lebih cepat, kami berharap bisa growh di top line itu low two digit, bukan hight two digit. Karena semester I itu kita enggak mungkin belum sampai dua digit karena kita masih beresin restru di tw 1 untuk agreement-agreement nya,” ujar Anne.

"Kita harapkan kita akan improving kolektivitas di kuartal II sehingga take off kita smooth dan landingnya smooth. Jadi harapan kita andakata pun one digit tapi high digit, kalaupun two digit untuk low digit di 2022. Itu dari top line. Bottom kurang lebih sama secara presentasi,” ia menambahkan.

 

 

4 dari 4 halaman

Kontribusi Pendapatan

Anne mengatakan, saat ini 97 persen Pendapatan Perseroan berasal dari dari merek global. Kendati belum bisa memastikan berapa target spesifik, Perseroan optimistis dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik ke depannya. Hal itu didukung Perseroan yang saat ini sedang mengupayakan restrukturisasi.

"Dalam 2-3 tahun ke depan saya enggak berani mengatakan kita akan increasing very sharply, tapi yang jelas kita akan improve karena kita ini akan melakukan restrukturisasi. Di mana dalam 2 tahun ini kita akan melakukan sistemnya adalah certainty the growth,” kata Anne.

Keyakinan itu juga merujuk pada optimisme Perseroan yang dapat menggaet 1-2 brand untuk menjadi strategic buyer tiap tahun.

Saat hal itu terjadi, Perseroan baru bisa mendeklarasikan pertumbuhannya. Bahkan jika tahun depan Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan, Anne mengatakan itu lebih disebabkan karena upaya efisiensi yang dilakukan Perseroan.

"Tahun ini dan tahun ke depan pemikiran kita, mungkin gross margin masih akan sama. Tapi kalaupun improve, itu pure dari efisiensi dari dalam,” kata Anne.

Hingga kuartal III 2021, Perseroan membukukan penjualan bersih USD 507,8 juta. Fari raihan itu, Perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar USD 17,4 juta.

Penjualan Perseroan 97 persen berasal dari segmen pakaian, dan sisanya 3 persen merupakan segmen tekstil. Berdasarkan negara tujuan ekspor, paling banyak yakni di kawasan Asia sebesar 58 persen. Disusul AS 27 persen, Eropa 12 persen, dan negara lainnya 3 persen.