Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan Senin (3/10/2022). Mayoritas sektor saham melemah sehingga menekan IHSG.
Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG stagnan di posisi 7.040,79. Pada pukul 09.08 WIB, IHSG turun 0,37 persen ke posisi 7.014. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,27 persen ke posisi 1.008,21. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.040,79 dan terendah 6.995,06. Sebanyak 229 saham melemah sehingga menekan IHSG. 180 saham menguat dan 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 102.374 kali dengan volume perdagangan 1,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 974,5 miliar.
Advertisement
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtechno naik 0,26 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,02 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 0,05 persen, dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,09 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,84 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,57 persen, indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 0,43 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi terpangkas 0,21 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup ke posisi 7.040 pada Jumat, 30 September 2022. Selain itu, investor asing melakukan aksi jual dalam dua minggu. Pada pekan lalu, aksi jual investor asing mencapai USD 318 juta dalam tujuh sesi berturut-turut.
Sedangkan investor lokal melakukan aksi beli saham sehingga mendongkrak saham bank besar. Saham BBCA naik 2,1 persen, saham BMRI mendaki 1,9 persen dan BBRI bertambah 0,2 persen.
Di sisi lain, saham properti Indonesia di bawah tekanan setelah hasil pertemuan bank sentral AS. Saham CTRA susut 5 persen, PWON melemah 5 persen, BSDE tergelincir 2,7 persen dan ASII tergelincir 2,2 persen.
Top Gainers-Losers pada Senin Pagi 3 Oktober 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham BKDP melonjak 18,60 persen
-Saham MREI melonjak 16,67 persen
-Saham PCAR melonjak 14,65 persen
-Saham ARII melonjak 13,22 persen
-Saham FIRE melonjak 11,68 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham OBMD melemah 6,9 persen
-Saham SRAJ melemah 6,96 persen
-Saham TFAS melemah 6,93 persen
-Saham HEXA melemah 6,92 persen
-Saham BOLA melemah 6,92 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 139,7 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 119 miliar
-Saham BEBS senilai Rp 115,8 miliar
-Saham NATO senilai Rp 94,3 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 72,8 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham SLIS tercatat 15.918 kali
-Saham BAPA tercatat 11.261 kali
-Saham KJEN tercatat 7.187 kali
-Saham JAWA tercatat 6.962 kali
-Saham HOKI tercatat 6.833 kali
Advertisement
Kinerja IHSG Sepekan pada 26 September-30 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu pada 26-30 September 2022. Sentimen global seperti kekhawatiran resesi global menekan IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu ( 1/10/2022), IHSG melemah 1,92 persen ke posisi 7.040,79 dari pekan sebelumnya 7.178,58. Kapitalisasi pasar bursa merosot 1,98 persen menajdi Rp 9.238,08 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar terpangkas Rp 186,84 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.424,93 triliun.
Selain itu, rata-rata frekuensi harian susut 7,82 persen menjadi 1.238.025 transaksi dari 1.343.102 transaksi pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian melemah 1,55 persen menjadi Rp 13,91 triliun dari Rp 14,13 triliun pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 17,03 persen menjadi 23,28 miliar saham dari 28,07 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak pada fase bearish atau melemah yang didorong sentimen bursa global. Pada pekan ini, bursa saham global juga tertekan seiring ancaman resesi global hingga inflasi yang masih cukup tinggi. “Dan dana hawkish dari The Fed hingga akhir 2022,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.
Herditya prediksi, sentimen ancaman resesi global dan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) bernada hawkish hingga 2023 untuk menekan inflasi hingga target 2 persen akan bayangi IHSG hingga akhir tahun. Hingga akhir 2022, ia perkirakan, IHSG berada di posisi bearish atau turun 6.743 dan bullish atau menguat 7.480.
Untuk perdagangan Senin, 3 Oktober 2022, Herditya prediksi, IHSG berpeluang menguat dengan level support 6.926 dan resistance 7.073. Pada pekan depan ada rilis data inflasi yang bayangi IHSG.
Prediksi IHSG 3 Oktober 2022 dari BNI Sekuritas
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan toreksi dan terbatas untuk rebound atau memantul menguat pada perdagangan Senin (3/10/2022), meskipun secara teknikal, indikator bertahan di atas 200 Day MA & 7.015 di tengah kondisi oversold.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG masih dalam trend bearish atau melemah selama di bawah 7.148. Sementara itu, IHSG closing di bawah 5 day MA (7.078). Secara teknikal, indikator MACD menunjukkan netral, stochastic oversold, bertahan di atas 6.925 (200 day MA), candle Dragonfly Doji.
"Level resistance pada perdagangan Senin (3/10) berada di level 7.078, 7.135, 7.179, 7.225 dengan support 7.015, 6.968, 6.925, 6.866. Perkiraan range pada perdagangan hari ini yakni 6.989 - 7.090,” tulis Andri dalam riset, Senin, 3 Oktober 2022.
Sebagai perbandingan, IHSG ditutup naik tipis 0,07 persen pada perdagangan Jumat, 30 September 2022. Dalam sepekan, IHSG melemah 1,21 persen.
Advertisement