Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong melepas sejumlah saham BYAN pada 30 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/ 10/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 92.700 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham.
Baca Juga
Dengan demikian, total nilai penjualan saham Bayan Resources sekitar Rp 2,78 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada 30 September 2022.
Advertisement
Usai melakukan transaksi tersebut, Dato Dr Low Tuck Kwong menggenggam 2.033.156.987 lembar saham BYAN atau setara dengan 60,99 persen. Sebelumnya, ia menggenggam 2.033.249.687 lembar saham BYAN atau 61 persen.
"Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Dato' Dr. Low Tuck Kwong.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa, 4 Oktober 2022, saham BYAN naik 1,29 persen ke posisi Rp 66.975 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan Rp 66.125 per saham.
Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 67.000 dan terendah Rp 65.975 per saham. Total frekuensi perdagangan 58 kali dengan volume perdagangan 170 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.
Pemegang saham Bayan Resources per 31 Agustus 2022 berdasarkan data RTI antara lain Dato Dr Low Tuck Kwong sebesar 61,02 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen, masyarakat sebesar 28,98 persen.
Direktur Utama Bayan Resources Lepas 400 Ribu Saham BYAN
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong melepas saham BYAN pada 13 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 400 ribu saham BYAN dengan harga Rp 10.000 per saham.
Dengan demikian, total nilai penjualan saham Bayan Resources sekitar Rp 4 miliar Transaksi tersebut dilakukan pada 13 September 2022.
Usai melakukan transaksi tersebut, Dato Dr Low Tuck Kwong menggenggam 2.033.453.187 lembar saham BYAN atau setara dengan 61 persen. Sebelumnya, ia menggenggam 2.033.853.187 lembar saham BYAN atau 61,02 persen.
"Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 16 September 2022.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong divestasi saham BYAN pada 22 Agustus 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 29 Agustus 2022, Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 20.000 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham. Dengan demikian, total nilai penjualan saham BYAN sekitar Rp 600 juta. Penjualan saham itu dilakukan pada 22 Agustus 2022.
Setelah melakukan transaksi itu, Low Tuck Kwong memegang 2.033.853.187 lembar saham BYAN atau 61,02 persen dari sebelumnya 2.033.873.187 atau setara 61,02 persen. Adapun tujuan transaksi tersebut untuk divestasi dengan status kepemilikan langsung.
"Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 29 Agustus 2022.
Advertisement
Bayan Resources Catat Kenaikan Cadangan dan Sumber Daya Batu Bara
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melaporkan peningkatan cadangan dan sumber daya batu bara perseroan pada 29 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (1/10/2022), PT Bayan Resources Tbk menyampaikan telah menerima laporan sumber daya dan cadangan tambang batu bara open cut (JORC) per 1 April 2022 atas proyek Tabang (PT Fajar Sakti Prima dan PT Bara Tabang) dan proyek pakaru tara (PT Dermaga Energi, PT Tanur Jaya dan PT Tiwa Abadi yang disusun PT RungePincockMinarco.
Perseroan menyatakan berdasarkan hasil laporan itu cadangan batu bara atas proyek Tabang dan Pakar Utara meningkat 18 persen dari sebesar 1,475 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 1,691 juta ton per 1 April 2022 dengan memperhitungkan sebanyak 38 juta ton batu bara yang sudah ditambang oleh perseroan pada proyek tersebut.
Demikian pula sumber daya batu bara meningkat 13 persen dari sebesar 2,491 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 2,766 juta ton per 1 April 2022.
"Peningkatan cadangan tersebut dikarenakan adanya penambahan kegiatan drilling di wilayah konsensi proyek Tabang dan Pakar Utara tersebut,” tulis Direktur PT Bayan Resources Tbk Jenny Quantero.
Selanjutnya
Selain itu, perseroan juga memperbaharui cadangan dan sumber daya JORC per 1 April 2022 untuk PT Wahana Baratama Mining, PT Teguh Sinarabadi, PT Firman Ketaun Perkasa, PT Perkasa Inakakerta, PT Brian Anjat Sentosa, PT Sumber Api, PT Cahaya Alam dan PT Bara Sejati.
Dengan demikian, total cadangan batu bara perseroan dari keseluruhan konsesinya meningkat dari 1,74 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 2,03 juta ton per 1 April 2022 dan total sumber daya batu bara perseroan meningkat dari 3,61 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 4,08 juta ton per 1 April 2022 dengan memperhitungkan sebanyak 44,5 juta ton batu bara yang sudah ditambang oleh perseroan pada seluruh konsesinya tersebut.
"Dengan adanya peningkatan cadangan dan sumber daya batu bara tersebut akan meningkatkan umur tambang dan nilai perusahaan grup Bayan,” tulis Jenny.
Advertisement