Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berpotensi membagikan dividen pada 2022 dengan sejumlah pertimbangan. Pertimbangan tersebut mulai dari belanja modal (capital expenditure/capex), kebutuhan modal kerja dan berapa besar yang berhubungan dengan pembiayaan yang disiapkan.
Direktur Astra Otoparts Wanny menuturkan, perseroan berpotensi akan membagikan dividen pada tahun ini dengan pertimbangan beberapa faktor.
Baca Juga
“Kami mempertimbangkan beberapa faktor, capex, berapa besar kebutuhan working capital, berapa besar yang berhubungan financing yang kita siapkan. Kalau dilihat tahun-tahun sebelumnya, potensi pembayaran dividen tahun ini dapat dinilai,” kata Wanny saat paparan publik Astra Otoparts, Selasa (4/10/2022).
Advertisement
Wanny menuturkan, Astra Otoparts telah merealisasikan belanja modal pada semester I 2022 sekitar Rp 200 miliar. Hingga akhir tahun nanti belanja modal akan terserap senilai Rp 400-500 miliar.
"Realisasi capex, refer posisi semester I ada Rp 200-an miliar, akhir tahun nanti Rp 400-500 miliar,” kata dia.
Astra Otoparts juga tengah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja hingga akhir tahun ini.
"Strategi yang paling pengaruh kondisi market motor dan mobil. Industri otomotif, kalau dilihat roda empat akan sudah naik, sedangkan roda dua secara potensi akan lebih baik dari tahun lalu,” kata Wanny.
Dengan demikian, AUTO berhadap kinerja tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan atas dasar itu, sebagai manajemen berharap adanya performa yang lebih baik dari tahun lalu dan 2019,” imbuhnya.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengukuhkan laba bersih Rp 432 miliar pada paruh pertama tahun ini. Laba itu naik 61,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 267 miliar.
Laba tersebut sejalan dengan pendapatan yang tercatat pada semester I 2022 sebesar Rp 8,85 triliun, naik 19,99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,15 triliun. Pendapatan Astra Otoparts ditopang penjualan lokal sebesar Rp 5,2 triliun, dan ekspor Rp 746,74 miliar.
Raihan itu tak lepas dari jaringan distribusi perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
Direktur Astra Otoparts, Wanny Wijaya memaparkan, perseroan memiliki tiga portofolio untuk bisnis penjualan, yakni domestik, internasional, dan ritel modern.
"Untuk domestik, kita punya 26 kantor penjualan di area Jawa, Bali, Manado dan Gorontalo, dan 47 dealer utama di luar JAwa—Bali yang nanti akan support lebih dari 12 ribu jaringan ritel di seluruh Indonesia,” kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat, 5 Agustus 2022.
Sementara untuk internasional, perseroan telah menjangkau pasar suku cadang di lebih dari 40 negara di dunia. Baik melalui agen atau kantor perdagangan, maupun melalui jaringan ritel. Terakhir, portfolio merek yang kuat dan jumlah outlet yang terus bertumbuh melalui ritel modern.
"Kami sudah punya total 377 outlet, dengan 305 milik kami sendiri sedangkan 72 berbentuk francaise. Coverage di seluruh Indonesia, yang paling besar di Jawa dan Bali,” imbuh Wanny.
Advertisement
Peningkatan Penjualan Mobil
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) optimistis akan terjadi peningkatan penjualan mobil hingga akhir tahun 2022. Keyakinan itu didukung kondisi ekonomi tanah air yang terus membaik, seiring penanganan pandemic COVID-19 di dalam negeri.
Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti menyampaikan, Astra berupaya mempertahankan pangsa pasar perusahaan setidaknya 50 persen atau separuh dari penjualan mobil nasional.
"Kami mau maintain posisi market share kami. Yakni separuh dari pasar mobil Indonesia. Kami mau mempertahankan itu,” kata Tira dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat, 4 Agustus 2022.
Tira menyebutkan Gaikindo memprediksi penjualan mobil di kisaran 900-950 ribu unit hingga akhir tahun, dengan asumsi semula tidak akan ada perpanjangan insentif pajak barang mewah yang diberikan oleh pemerintah.
Namun, ternyata pemerintah memperpanjang insentif tersebut meski dengan lingkup lebih yakni untuk mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta.
"Jadi adanya insentif tersebut mendorong penjualan kendaraan pada kuartal pertama 2022 kemudian berlanjut juga ada periode menjelang lebaran. Di mana secara musiman memang kalau menjelang lebaran itu penjualan pastinya akan naik,” imbuh Tira.
Penjualan LCGC
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), perseroan mencatatkan penjualan mobil sebesar 47.235 unit per Juni 2022. Angka itu naik 15,46 persen dibandingkan Juni 2021 sebanyak 40.910 unit. Total penjualan mobil domestik pada Juni mencapai 79.168 unit. Naik dibandingkan posisi Juni 2021 sebanyak 72.720 unit. Adapun market share Astra tercatat sebesar 60 persen.
Sementara untuk total penjualan LCGC pada Juni 2022 yakni 17.747 unit, naik dibandingkan Juni 2021 yang hanya 10.276 unit. Market share Astra pada penjualan LCGC ini mencapai 79 persen atau sebanyak 14.045 unit.
"Jadi melihat pencapaian sejauh ini. insha allah kalau momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia ini terjaga sampai akhir tahun, situasi pandemi juga terjaga dengan baik, maka marketnya bisa 900—950 unit. Mudah-mudahan lebih dekat ke 9500 ribu unit,” pungkas Tira.
Advertisement