Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu, 5 Oktober 2022. Akan tetapi, penguatan IHSG menjadi terbatas dan sektor saham transportasi masih pimpin penguatan.
Mengutip data RTI, IHSG naik terbatas 0,04 persen ke posisi 7.075,38. Indeks LQ45 turun 0,30 persen ke posisi 1.011,63. Sebagian besar indeks acuan beragam. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.131,88 dan terendah 7.075,38. Sebanyak 301 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 223 saham melemah dan 173 saham diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan 1.328.767 kali dengan volume perdagangan 25,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.109.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi memimpin penguatan dengan naik 2,79 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno naik 1,83 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 1,47 persen, indeks sektor saham IDXenergy menanjak 0,74 persen, indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,69 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXbasic bertambah 0,43 persen, indeks sektor saham IDXproperty menanjak 0,24 persen, indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,07 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,19 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,18 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,06 persen.
Top Gainers-Losers pada 5 Oktober 2022
Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain:
-Saham CENT melambung 20,67 persen
-Saham COAL melambung 18,75 persen
-Saham OKAS melambung 15,24 persen
-Saham TMAS melambung 14,11 persen
-Saham SNLK melambung 11,90 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham HDFA tergelincir 6,99 persen
-Saham TFAS tergelincir 6,98 persen
-Saham GEMA tergelincir 6,94 persen
-Saham TAYS tergelincir 6,93 persen
-Saham NZIA tergelincir 6,92 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BUMI senilai Rp 878,7 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 840,4 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 540,9 miliar
-Saham BRMS senilai Rp 370,9 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 355,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BUMI tercatat 64.253 kali
-Saham COAL tercatat 51.487 kali
-Saham SLIS tercatat 40.422 kali
-Saham AMMS tercatat 27.785 kali
-Saham BRMS tercatat 33.511 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia pada 5 Oktober 2022
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu,5 Oktober 2022 setelah bursa saham Amerika Serikat atau wall street menguat pada hari kedua.
Indeks Hong Kong Hang Seng menanjak 5,9 persen ke posisi 18.087,97. Indeks Hang Seng teknologi melambung 7,54 persen. Indeks Nikkei 225 bertambah 0,48 persen ke posisi 27.120,53. Indeks Topix mendaki 0,32 persen ke posisi 1.912,92.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menanjak 0,26 persen ke posisi 2.215,22. Indeks Kosdaq melemah 1,64 persen ke posisi 685,34. Inflasi di Korea Selatan cenderung melemah pada September 2022.
Indeks ASX 200 mendaki 1,74 persen ke posisi 6.815,70. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 2,55 persen. Sementara itu, bursa saham China masih libur Golden Week. Demikian juga bursa saham India yang masih libur.
Penutupan Wall Street 4 Oktober 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Selasa, 4 Oktober 2022. Hal ini seiring imbal hasil obligasi AS melanjutkan koreksi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 825,43 poin atau 2,8 persen ke posisi 30.316,32. Indeks S&P 500 bertambah hampir 3,1 persen ke posisi 3.790,93. Indeks Nasdaq naik 3,3 persen ke posisi 11.176,41.
Dengan wall street yang menguat pada perdagangan Selasa pekan ini, indeks S&P 500 naik 5,7 persen selama sepekan. Ini mencatatkan reli terbesar dalam dua hari sejak Maret 2020.
Wall street memulai awal yang kuat pada Oktober 2022. Hal itu membawa jeda dari penurunan cepat yang terlihat pada September dan kuartal sebelumnya. Pada Senin, 3 Oktober 2022, indeks Dow Jones naik sekitar 765 poin untuk hari terbaiknya sejak 24 Juni 2022. Indeks S&P 500 bertambah 2,6 persen dalam kenaikan satu hari terbesar sejak 27 Juli 2022, dan indeks Nasdaq menguat 2,3 persen.
“Setelah jatuh lebih dari 9 persen pada September dan memperpanjang penurunan year to date menjadi hampir 25 persen pada penutupan Jumat, kami pikir S&P 500 terlihat jenuh jual,” ujar Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management, Mark Haefele dikutip dari CNBC, Rabu (5/10/2022).
Ia menambahkan, selain itu, beberapa tekanan jual pekan lalu mungkin didorong oleh penyeimbangan kembali pada akhir kuartal. “Dengan sentimen terhadap saham yang sudah sangat lemah, periode penguatan diharapkan,” kata dia.
Haefele mengatakan, pasar mungkin tetap akan bergejolak dalam waktu dekat terutama didorong harapan inflasi dan kebijakan suku bunga.
Advertisement