Sukses

Sentimen The Fed hingga Rupiah Picu IHSG Melemah pada 3-7 Oktober 2022

IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 7.026,78 dari pekan lalu di kisaran 7.040,79 pada 3-7 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan 3-7 Oktober 2022. Analis menilai, sentimen global seperti kebijakan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menekan laju IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/10/2022), IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 7.026,78 dari pekan lalu di kisaran 7.040,79. Kapitalisasi pasar bursa susut 0,04 persen menjadi Rp 9.234,68 triliun.Kapitalisasi pasar itu turun sekitar Rp 3,4 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.238,08 triliun.

Rata-rata frekuensi harian bursa tersungkur 1,08 persen menjadi 1.224.595 kali transaksi dari 1.238.025 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 7,14 persen menjadi Rp 12,92 triliun dari Rp 13,91 triliun. Namun, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,55 persen menjadi 23,41 miliar saham dari 23,28 miliar saham.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,3 triliun pada Jumat, 7 Oktober 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 72,94 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan dipengaruhi sentimen global, salah satunya kekhawatiran pelaku pasar akan kenaikan fed fund rate (FFR) uang cenderung agresif dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Ini ditunjukkan dengan masih meningkatnya imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun.

"Sementara itu ada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, rilis data inflasi Indonesia yang cenderung meningkat secara YoY dan turunnya cadangan devisa Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada pekan depan, Herditya mengatakan, IHSG masih rawan koreksi untuk uji area 7.000. Selama tidak terkoreksi ke bawah 6.900 sebagai level support, IHSG berpeluang menguat kembali ke 7.135. Adapun sentimen pengaruhi IHSG antara lain rilis data indeks kepercayaan konsumen (IKK) dan penjualan ritel.

2 dari 4 halaman

Total Emisi Obligasi

Pada pekan ini, ada pencatatan obligasi. BEI mencatat pada Rabu, 5 Oktober 2022, Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha Tahap III Tahun 2022 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk. mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 1,,6 triliun.

Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah irAA (Double A) dan PT Bank KB Bukopin Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 101 emisi dari 74 emiten senilai Rp126,69 triliun.

Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 514 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp459,10 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 173 seri dengan nilai nominal Rp5.027,67 triliun dan USD411,08 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,16 triliun.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG 7 Oktober 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Jumat (7/10/2022).  Mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,70 persen ke posisi 7.026,78. Indeks LQ45 merosot 1,12 persen ke posisi 999,39. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.081,01 dan terendah 7.008,14. Sebanyak 360 saham melemah sehingga menekan IHSG. 178 saham menguat dan 152 saham diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, total frekuensi perdagangan 1.199.349 kali dengan volume perdagangan 26,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.244.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy melonjak 1,48 persen dan indeks sektor saham IDXbasic naik 0,06 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 1,29 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,13 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,73 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,72 persen, indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,68 persen, indeks sektor saham IDXindustry terpangkas 0,48 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,47 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,24 persen.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Jelang Akhir Pekan

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat, 7 Oktober 2022. Koreksi bursa saham Asia ini terjadi jelang rilis laporan pekerjaan AS. Tambahan pekerjaan diharapkan 275 ribu pada September 2022, dan tingkat pengangguran di kisaran 3,7 persen.

Indeks Hang Seng melemah 1,27 persen. Indeks Hang Seng teknologi merosot 2,96 persen. Indeks Jepang Nikkei turun 0,71 persen ke posisi 27.116,11. Indeks Topix melemah 0,82 persen. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,8 persen ke posisi 6.762,80.

Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,22 persen ke posisi 2.232,84. Indeks Kosdaq susut 1,07 persen ke posisi 698,49. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,29 persen.