Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyerap total Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2021 dari pemerintah sebesar Rp 3,80 triliun hingga Agustus 2022 atau sekitar 48,11 persen dari total PMN 2021 sebesar Rp 7,90 triliun.
Investor Relations Officer Waskita Karya, Alvina Kusumawardani mengatakan dana PMN 2021 ini dialokasikan perseroan untuk jalan tol yang sudah masuk dalam daftar menerima dana PMN.
Baca Juga
“Hal ini dilakukan untuk mempercepat produksi dari jalan tol tersebut. Jadi pada saat produksi itu sudah meningkat maka pendapatan usaha kami juga akan meningkat,” ujar Alvina dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/10/2022).
Advertisement
Adapun untuk alokasi PMN yang telah diserap Waskita Karya digunakan untuk sektor konstruksi sebesar Rp 3,25 triliun, sektor non konstruksi Rp 312 miliar, dan CDS sebesar Rp 238 miliar.
Alvina mengungkapkan sisa dana PMN sebesar Rp 4,10 triliun bisa diserap maksimal oleh perseroan hingga akhir 2022.
“Dari jumlah PMN 2021 yang kami peroleh Rp 7,90 triliun, kami optimis bisa menyerap semua dana secara penuh,” lanjut Alvina.
Dana PMN 2022
Waskita Karya dikabarkan akan menggelar Rights Issue pada akhir tahun ini. Perseroan menargetkan dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 3,98 triliun.
Total dana tersebut direncanakan akan berasal dari dana PMN sebesar Rp 3 triliun dan dana dari publik sebesar Rp 0,98 triliun. Adapun jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 8,72 miliar lembar saham.
Presiden Direktur Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menuturkan dana dari right issue ini akan digunakan perseroan untuk beberapa proyek dan menambah modal kerja perseroan.
“Dana PMN sejumlah Rp 3 triliun ini akan digunakan untuk menyelesaikan ruas-ruas tol yang belum selesai karena beban yang ditanggung Waskita dalam proyek tol cukup besar. Dana juga akan digunakan sebagai modal kerja untuk mengurangi beban pinjaman, sehingga meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan,” tutur Destiawan.
Secara rinci, Sekitar Rp 2 triliun dana PMN akan digunakan untuk proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung. Kemudian Rp 1 triliun akan digunakan untuk proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.