Sukses

Waskita Karya Segera Rights Issue Setelah Resmi Terima PP PMN 2022

Manajemen Waskita Karya (WSKT) menyatakan dengan diterimanya PP PMN, proses rights issue dapat segera dilaksanakan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terus berupaya memperbaiki kinerja, salah satunya dengan penguatan permodalan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Terbaru, Waskita telah menerima Peraturan Pemerintah (PP) atas Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan diberikan kepada Perseroan. PP No. 34 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Waskita Karya Tbk tersebut ditandatangani langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

PP PMN tersebut menyebutkan Pemerintah menilai Perseroan perlu untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usahanya dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional di bidang jalan tol melalui penerbitan saham baru atau right issue.

Untuk mempertahankan komposisi kepemilikan saham negara pada perseroan, perlu melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Waskita.

Berdasarkan PP PMN, Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Waskita sebesar Rp3 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022. Adapun nilai PMN tersebut ditetapkan Menteri Keuangan berdasarkan hasil pelaksanaan penerbitan saham baru yang disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho menuturkan, dengan diterimanya PP PMN tersebut, pernyataan efektif OJK dapat segera diperoleh dan proses rights issue dapat segera dilaksanakan.

"Perseroan menargetkan dana rights issue sebesar Rp3,98 triliun. Seluruh dana yang diperoleh dari PMN sebesar Rp3,0 triliun akan digunakan untuk penyelesaian 2 ruas tol eksisting Perseroan, dan dana publik sebanyak-banyaknya sebesar Rp980 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dan capex untuk Perseroan maupun anak perusahaan," ujar Novianto dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (9/10/2022).

Dua proyek tol yang akan dikerjakan dengan penambahan modal PNM adalah proyek Kayu Agung - Palembang Betung Rp 2 triliun dan tol Ciawi - Sukabumi dengan dana hampir Rp 1 triliun. Rights issue  ditargetkan akan dilaksanakan pada awal Desember 2022, menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2 dari 4 halaman

Kontrak Baru Waskita Karya

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 10,51 triliun hingga Agustus 2022. Jumlah tersebut baru sekitar 43 persen dari target nilai total kontrak baru 2022 sebesar Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun.

Investor Relations Officer Waskita Karya, Alvina Kusumawardani menuturkan nilai kontrak baru masih didominasi segmentasi infrastruktur konektivitas dengan persentase 65,08 persen. 

“Mayoritas masih didominasi infrastruktur konektivitas. Ini adalah proyek-proyek seperti jalan tol, jalan nasional, dan lainnya. Kemudian nilai kontrak baru ini juga diikuti oleh proyek-proyek anak perusahaan,” tutur Alvina dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/10/2022). 

Alvina turut menjelaskan dari total nilai kontrak baru Rp 10,51 triliun, berdasarkan kontrak baru by owner sebesar 72,63 persen dimiliki pemerintah, swasta 11,49 persen, pengembangan bisnis 12,03 persen, dan BUMN 3,85 persen.

“Adapun Winning rate Waskita Karya ada di level 26,83 persen. Ini mulai kembali ke level sebelum pandemi Covid-19, di mana winning rate Waskita itu stabil di level 25 sampai 30 persen,” jelas Alvina. 

Kemudian target nilai kontrak baru Waskita Karya pada 2023 adalah sekitar Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun. 

Partisipasi Waskita dalam Pembangunan IKN

Alvina mengungkapkan sejauh mana partisipasi Waskita Karya dalam pembangunan IKN. Pada Juli dan Agustus 2022, Waskita telah memenangkan dua proyek yang cukup besar untuk IKN. 

“Proyek pertama adalah proyek jalan lingkar sepaku, sebesar Rp 181 miliar dan juga proyek jalan tol segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang, dengan total nilai kontrak Rp 2,2 triliun,” ungkap Alvina.

Waskita Karya saat ini tengah menunggu pengumuman pemenang atas proyek pembangunan sekretariat negara dengan nilai cukup tinggi yaitu Rp 1,3 triliun. 

“Kami targetkan dalam waktu dekat dapat dilakukan pengumuman pemenang oleh pemerintah,” pungkas Alvina.

3 dari 4 halaman

Kebut Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Pakai Tambahan PMN dan KMK Penjaminan Pemerintah

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus berupaya memperbaiki kinerja dengan  fokus mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur jalan tol di Jawa dan Sumatra serta proyek proyek strategis lainya. 

Dengan ada dukungan pemerintah serta implementasi 8 streams  penyehatan keuangan Waskita, Waskita Karya akan fokus pada peningkatan kinerja operasional, salah  satunya melalui penyelesaian ruas-ruas jalan tol di bawah pengelolaan anak usaha Perseroan PT  Waskita Toll Road (WTR). 

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho meyakinkan fokus pada bisnis  operasional akan memperbaiki kinerja keuangan Perseroan pada 2022 dengan cara meningkatkan  pendapatan dari sektor konstruksi. Dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan  Kredit Modal Kerja (KMK) 2021, Perseroan dapat melanjutkan proses penyelesaian jalan tol yang  sempat tertunda semenjak pandemi COVID-19. 

"Penyelesaian jalan tol selain dapat meningkatkan kinerja operasional dan  keuangan, juga dapat memperlancar proses strategic partnership yang sedang dijalankan Perseroan.  Hal ini disebabkan kecenderungan investor baru memilih jalan tol yang telah beroperasi, baik beroperasi  parsial maupun penuh,” kata Novianto dalam keterangan resminya, Kamis (6/10/2022).

Sementara itu, pada 2022, Perseroan telah berhasil melakukan strategic partnership pada beberapa  ruas jalan tol seperti Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Jalan Tol Kanci-Pejagan, dan Jalan Tol Pejagan Pemalang yang diharapkan dapat membantu mendongkrak kinerja operasional Perusahaan. 

Sedangkan, dana PMN 2021 dari Pemerintah sebesar Rp7,9 triliun yang diterima Waskita untuk  percepatan penyelesaian 7 ruas tol di Jawa dan Sumatera. 

4 dari 4 halaman

Tujuh Ruas Tol

Ketujuh ruas tol tersebut antara lain adalah  ruas Tol Kayu Agung- Palembang-Betung Tahap 2 sepanjang 69,19 km. Ruas Tol Bekasi-Cawang Kampung Melayu Seksi Koneksi Wiyoto Wiyono dan 2A Ujung sepanjang 4,88 km yang di mana minggu  lalu baru saja mengoperasikan 3 jalur tambahan yaitu On Ramp Prumpung, On Ramp Casablanca, dan  Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono sisi Timur. 

Selain itu, ada juga ruas Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A sepanjang  3,4 km. Ruas Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 sepanjang 11,9 km. Ruas Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar  Seksi 4 sepanjang 9,29 km.

Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4 sepanjang 12,45 km. Ruas Tol  Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km yang saat ini sepenuhnya telah beroperasi. 

Kemudian, untuk rencana dana PMN 2022, Waskita akan mendapatkan alokasi sebesar Rp3 triliun. Guna  menjaga komposisi kepemilikan saham antara Pemerintah dan Publik setelah diterimanya PMN, Waskita  akan melaksanakan aksi korporasi Rights Issue dengan target perolehan sebesar Rp 980 miliar. 

“Dana  PMN sebesar Rp3 triliun akan digunakan untuk menyelesaikan 2 ruas tol yaitu, ruas Tol Kayu Agung Palembang-Betung (KAPB) Tahap II Rp2 triliun dan ruas Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3 sebesar  Rp1 triliun.

Sementara target perolehan dana rights issue sebesar Rp 980 miliar akan  digunakan untuk tambahan modal kerja proyek infrastruktur strategis lainnya yang sedang dikerjakan  oleh Waskita.