Sukses

PP Properti Kantongi Laba Rp 5,25 Miliar pada Semester I 2022

PT PP Properti Tbk (PPRO) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk (PPRO) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, PT PP Properti Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,25 miliar.

Laba itu naik 137,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,21 miliar. Mengutip laporan keuangan perseroan yang diterbitkan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/10/2022), raihan laba pada semester I 2022 sejalan dengan pendapatan perseroan yang tumbuh 68,86 persen menjadi Rp 984,77 miliar dari Rp 583,19 miliar pada semester I 2021.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 896,48 miliar dari Rp 503,79 miliar pada semester I 2021. Meski begitu, perseroan masih mampu mengantongi laba kotor sebesar Rp 88,19 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 79,4 miliar.

Pada periode ini, beban usaha tercatat sebesar Rp 25,38 miliar, beban keuangan Rp 37,24 miliar, pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai Rp 17,95 miliar. Kemudian beban lain-lain Rp 1,52 miliar, rugi entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 2,96 miliar, perubahan nilai wajar properti investasi Rp 8,84 miliar dna beban pajak penghasilan final Rp 24,09 miliar.

Dari rincian tersebut, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 5,17 miliar. Naik 45,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,55 miliar. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 21,39 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 21,09 triliun.

Terdiri dari aset lancar senilai Rp 13,34 triliun dan aset tidak lancar Rp 8,05 triliun. Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 16,84 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 16,59 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 7,4 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 9,44 triliun.

Sementara ekuitas hingga Juni 2022 naik menjadi Rp 4,55 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 21,09 triliun.

2 dari 4 halaman

PP Properti Serap Belanja Modal Rp 97,5 Miliar

Sebelumnya, PT PP Properti Tbk (PPRO) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 97,5 miliar hingga kini dari target Rp 200 miliar pada 2022.

PT PP Properti Tbk menyiapkan belanja modal untuk pengembangan bisnis baru antara lain kawasan dan bisnis recurring di mal dan hotel, administrasi land bank.

Untuk sumber dana belanja modal, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk, Deni Budiman mengatakan, berasal dari penerbitan obligasi dan selisih kas operasi. “Realisasi capex belum terlalu banyak dari Rp 200 miliar, realisasi baru Rp 97,5 miliar. Dua sumber pendanaan untuk capex ini bertahap,” kata dia saat paparan publik live 2022, Selasa, 13 September 2022, ditulis Rabu (14/9/2022).

Adapun terkait marketing sales atau prapenjualan, PP Properti telah meraup Rp 633 miliar dari target Rp 1,2 triliun. Perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut.

Saat ditanya mengenai dampak suku bunga, Deni mengatakan, suku bunga akan berpengaruh terhadap konsumen dan korporasi. Dari sisi konsumen masih dapat menikmati relaksasi PPN hingga September 2022. Namun, jika ada kenaikan suku bunga, perseroan akan menyesuaikan harga. Meski demikian, perseroan tetap akan menawarkan harga menarik kepada konsumen.

“Kita berusaha mencari efisiensi, nanti tetap konsumen masih bisa beli dengan harga menarik, ada penyesuaian diskon, dan kemudahan,” tutur dia.

Sedangkan dari sisi korporasi, Deni menuturkan, ada keterkaitan dengan refinancing. “Ini dampaknya kami coba gabungkan aset recycling, ada divestasi saham dan lahan. Kita pindahkan ke tempat lain untuk kurangi risiko beban dampak kenaikan suku bunga hingga akhir tahun,” ujar dia.

Selain itu, perseroan juga berencana terbitkan obligasi dan medium term notes (MTN) pada 2022 dan 2023.

3 dari 4 halaman

Pengembangan Beberapa Kawasan

Dalam keterangan tertulis, PP Properti menjelaskan strategi bisnisnya terkait rencana new development beberapa kawasan, diantaranya kawasan landed housebernama Krakatau Urban Valley yang merupakan hasil kolaborasi sesama anak BUMN yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur salah satu anak perusahaan dari

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang berada di Cilegon, Banten. Selain itu PPRO juga mengembangkan Kawasan Transyogi Cibubur di Depok dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang.

Direktur Utama PP Properti, Yuyus Juarsa mengatakan, Cilegon adalah lokasi pilihan yang tepat oleh karena kondisi Kawasan Industri Cilegon yang sedang berkembang dimana saat ini beberapa existing tenant akan membangun pabrik baru untuk menambah kapasitas produksinya sehingga akan meningkatkan potensi permintaan hunian di Cilegon”.

"Selain itu, PPRO juga berencana untuk mengembangkan Kawasan Transyogi dengan periode pengembangan tahun ini hingga tahun 2044, di mana fokus pengembangannya landed house," kata Yuyus.

4 dari 4 halaman

KIT Batang

Yuyus menambahkan, dalam timeline pengembangannya pada 2025 akan dikembangkan social space & commercial area guna mengenerate kawasan dan dilanjutkan pengembangan highrise periode 2033 hingga 2044.

Selain itu, KIT Batang tak luput dalam kawasan yang akan dikembangkan oleh PPRO. KIT Batang diharapkan akan mampu menarik industri asing maupun lokal sehingga nantinya kawasan tersebut akan membutuhkan ketersediaan hunian, commercial area serta hotel.

“Sesuai informasi yang diterima sampai dengan Agustus 2022 kemarin sudah terdapat sekitar belasan tenant yang sudah melakukan MoU di kawasan tersebut,” ujar dia.

Yuyus mengatakan, melihat peluang yang ada PPRO sebagai Perusahaan developer akan mendukung pengembangan kawasan ersebut yang juga merupakan program Pemerintah.