Sukses

Siloam Hospitals Beli Anak Usaha LPKR Rp 305,52 Miliar

Sekretaris Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk, Lufy Setia R menyebutkan, total nilai keseluruhan rencana transaksi Rp 305,52 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berencana mengakuisisi seluruh saham perusahaan PT Saputra Karya (SK). SK merupakan salah satu anak usaha pengendali perseroan, yakni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Sekretaris Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk, Lufy Setia R menyebutkan, total nilai keseluruhan rencana transaksi Rp 305,52 miliar.

Pada 12 Oktober 2022, perseroan dan PT Megapratama Karya Bersama (MKB) selaku pembeli menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) dengan pemegang saham SK yakni PT Wisma Jatim Propertindo (WJP) dan PT Maharama Sakti (MS) selaku penjual.

WJP akan menjual dan mengalihkan 269.999.900 lembar saham salam SK atau mewakili 99,99 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SK kepada perseroan. Sementara MS akan menjual dan mengalihkan 100 persen saham dalam SK atau mewakili 0,01 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SK kepada MKB.

"Rencana transaksi ini akan membawa dampak positif bagi perseroan dan sejalan dengan rencana ekspansi bisnis perseroan," kata Lufy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (17/10/2022).

Mengingat MKB merupakan anak perusahaan langsung dari perseroan, sedangkan SK dan WJP merupakan anak perusahaan dari pengendali perseroan yaitu PT Lippo Karawaci Tbk, penyelesaian rencana transaksi ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan dan mematuhi ketentuan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/POJK/04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan dan ketentuan perundang-undangan lainnya.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 17 Oktober 2022, saham SILO turun 0,99 persen ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham SILO dibuka stagnan ke posisi Rp 1.010 per saham.

Saham SILO berada di level tertinggi Rp 1.015 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 205 kali dengan volume perdagangan 6.510 saham. Nilai transaksi Rp 470,6 juta.

2 dari 5 halaman

Pasien Rawat Inap di Siloam International Hospitals Naik 23 Persen

Sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pertumbuhan volume pasien yang melakukan perawatan medis di rumah sakit pasca meredanya kasus Covid-19.

Pasien rawat inap pada Semester I 2022 mencapai 106.939 orang, naik 23,9 persen YoY (Year on Year) dari 86.318 orang pada Semester I 2021. Sedangkan pasien rawat jalan juga naik 24,4 persen YoY pada Semester I 2022 menjadi 1,4 juta orang.

Presiden Direktur Siloam International Hospitals Darjoto Setyawan menjelaskan, Siloam International Hospitals menunjukkan pertumbuhan positif pasca lonjakan kasus Covid-19.

Siloam International Hospitals  juga akan melanjutkan investasi besar-besaran dalam kemampuan medis dan investasi tersebut menuai hasil positif baik secara operasional maupun finansial.

"Saya sangat optimis dengan pencapaian SILO di sisa tahun ini. Kami akan terus melayani lebih banyak pasien dan terus meningkatkan kinerja keuangan kami dan pada akhirnya menumbuhkan shareholder value.” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).

3 dari 5 halaman

Sektor Penting

CEO PT Lippo Karawaci Tbk LPKR) sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady mengatakan, industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi.

"LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," ungkapnya.  

John menambahkan bahwa SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital, salah satunya adalah MySiloam dan telehealth yang terhubung dengan 1.000 orang dokter.

SILO juga bekerja sama dengan platform lain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter. Ekspansi digital ini diharapkan akan memperluas layanan kesehatan SILO.

Seperti diketahui, SILO berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,43 triliun pada Semester I 2022. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.

 

4 dari 5 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, emiten rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba pada semester I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022), PT Siloam International Hospitals Tbk mengalami penurunan pendapatan 4,93 persen menjadi Rp 4,40 triliun pada semester I 2022, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan mencapai Rp 4,63 triliun.

Pendapatan tersebut berasal dari spesialis yang meningkat 18,22 persen menjadi Rp 977,92 miliar dari Rp 827,18 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Lalu, pendapatan dari non-spesialis mengalami penurunan 9,95 persen menjadi Rp 3,42 triliun, sebelumnya Rp 3,81 triliun.

Beban pokok pendapatan meningkat 2,03 persen dari Rp 2,85 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp 2,90 triliun pada semester I 2022. Laba bruto tercatat Rp 1,50 triliun pada 2022, laba bruto itu menurun 16,03 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 1,78 triliun.

 

Perseroan mencatat beban usaha Rp 1,11 triliun pada semester I 2022. Beban usaha itu turun 3,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,15 triliun.

5 dari 5 halaman

Aset

Beban lain-lain turun dari Rp 142,26 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 64,11 miliar pada semester I 2022. PT Siloam International Hospitals Tbk mencatat laba usaha turun 34,19 persen menjadi Rp 325,19 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 494,15 miliar.

PT Siloam International Hospitals Tbk pun mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 210,30 miliar pada semester I 2022. Laba itu turun 30,5 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, Rp 302,69 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dilusi Rp 16,23 pada semester I 2022 dari periode semester I 2021 sebesar Rp 23,39.

Total liabilitas perseroan mencapai Rp 2,62 triliun pada semester I 2022. Total liabilitas itu turun dari periode Desember 2021 sebesar Rp 2,78 triliun. Total ekuitas naik menjadi Rp 6,54 triliun pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 Rp 6,52 triliun.

Total aset turun dari Rp 9,30 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp 9,17 triliun pada semester I 2022. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,27 triliun pada 2022.