Sukses

Weha Transportasi Kantongi Laba Rp 12 Miliar hingga September 2022

PT Weha Transportasi Indonesia Tbk atau White Horse (WEHA) catat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba hingga September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Weha Transportasi Indonesia Tbk atau  White Horse (WEHA) mencatatkan kinerja cukup positif pada kuartal III 2022. Pendapatan perseroan meningkat 112 persen secara tahunan hingga kuartal III 2022 menjadi Rp 123 miliar dari tahun lalu  Rp 58 miliar. 

Weha Transportasi Indonesia juga membukukan laba bersih sebesar Rp 12 miliar. Perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp 11 miliar pada periode yang sama  tahun sebelumnya.  

Mengutip keterangan resminya, Rabu (19/10/2022), perseroan mempunyai tiga lini usaha yaitu bus charter, shuttle &  logistik dan open trip. Seluruh lini usaha ini telah membukukan kinerja yang positif  selama kuartal III 2022. Segmen bus charter membukukan kenaikan pendapatan  sebanyak 87 persen dibandingkan dengan tahun lalu. 

Kemudian, segmen shuttle dan logistik  membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 125 persen dibandingkan dengan tahun  sebelumnya. Demikian juga segmen open trip membukukan kenaikan pendapatan  sebesar 387 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Ada beberapa poin yang dapat menjadi alasan Weha Transportasi Indonesiamencetak kinerja positif pada tahun ini. Pertama, Perseroan melihat pemulihan permintaan (demand recovery) dari pandemi itu  sangat kuat serta ditunjang lagi dari menurunnya ketakutan akan COVID-19 di Indonesia.  

Kedua, pembangunan infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa meningkatkan minat  masyarakat untuk melakukan perjalanan melalui darat. Bisa terlihat sekarang  perjalanan dari Jakarta ke Semarang hanya menempuh waktu 5 jam, perjalanan ke  Yogyakarta hanya memakan waktu 8 jam. 

Ketiga, kenaikan harga tiket pesawat  terbang karena tingginya harga minyak menjadikan transportasi darat menjadi  alternatif yang sangat ekonomis untuk melakukan perjalanan, serta tingginya harga  tiket pesawat menyebabkan trend masyarakat untuk berlibur di Indonesia ketimbang  ke luar negeri. 

 

 

2 dari 4 halaman

Kenaikan Harga BBM Belum Berpengaruh

Keempat, meredanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan perkantoran ataupun institusi pendidikan kembali stabil dan ini sangat menguntungkan Perseroan karena kegiatan seperti outing, family gathering dan field trip kembali berjalan.

Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia, Andrianto Putera Tirtawisata mengatakan, hal tersebut membuat perseroan berhasil meningkatkan tingkat  utilisasi dari bus kategori besar dimana sebelumnya masyarakat yang hanya  menggunakan bus medium untuk perjalanan dengan grup kecil. 

"Kenaikan harga BBM yang terjadi pada bulan terakhir kuartal III 2022 juga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Di lini usaha intercity shuttle, perseroan  memutuskan menaikan harga jual rata-rata sebesar 8-10 persen untuk bisa meredam  kenaikan harga BBM,” kata Andrianto, dikutip Rabu pekan ini.66

Sedangkan, untuk lini usaha bus charter, margin memang sedikit tertekan karena imbas kenaikan BBM. Hal ini disebabkan sifat pemesanan bus yang biasa dilakukan rata-rata 2 – 3 minggu sebelum perjalanan sehingga perseroan tidak bisa  menaikan harga setelah terjadinya forward booking. 

“Akan tetapi perseroan cukup  optimis pada kuartal IV 2022 margin dari bus charter akan membaik karena forward  booking yang terjadi akan mengikuti kenaikan harga yang sudah disesuaikan dengan  kenaikan BBM,” ujar dia.

3 dari 4 halaman

Penetrasi terhadap Bisnis Logistik

Selain itu, inisiasi-inisiasi yang diluncurkan perseroan selama pandemi juga membuahkan hasil  yang cukup baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perseroan.  

“Penetrasi terhadap bisnis logistik mulai membuahkan hasil, angka paket yang diantar  terus meningkat secara organik. Hal ini disebabkan karena kami menjadi pengirim  paket antar kota tercepat dan termurah dengan menggunakan armada-armada,” kata dia.

Perseroan (Intercity Shuttle) yang berangkat setiap jamnya. Bisnis paket pun ikut  menyumbang utilisasi kendaraan per trip yang dijalankan di lini intercity shuttle dan logistik. Kedepan perseroan akan terus meluaskan rute – rute jangkauan sehingga  dapat meningkatkan bisnis shuttle dan juga logistik perseroan. 

Penetrasi digital juga telah membuahkan hasil, di mana strategi-strategi baru perseroan menjadi lebih mudah untuk di eksekusi dikarenakan hampir semua inisiasi  bisa langsung sampai ke pelanggan yang sudah mengunduh aplikasi dari lini bisnis perseroan. 

Aplikasi DayTrans sudah di download lebih dari 320,000 user dan aplikasi  Explorer.id pun sudah di download lebih dari 200,000 user sehingga Perseroan menjadi lebih efisien untuk menyampaikan informasi dan menjangkau pelanggan  dengan biaya yang lebih ekonomis. 

 

 

4 dari 4 halaman

Rights Issue Perseroan

Perseroan melihat tren di industri transportasi, logistik dan travel domestik akan  berlanjut naik dengan membaiknya situasi pandemi. Kemudian dengan adanya isu pelemahan ekonomi karena inflasi tinggi juga tidak akan terlalu berpengaruh terhadap  demand untuk bepergian karena pent up demand yang besar yang kami rasakan. 

Sementara itu, pada kuartal III 2022 perseroan juga berhasil melakukan penambahan modal dengan  hak memesan efek terlebih dahulu II (right issue II). Perolehan dana baru sebesar Rp  71,8 miliar. 

"Hal ini membuat posisi keuangan perseroan juga menjadi lebih kuat  sehingga menurunkan rasio hutang terhadap modal dan juga mempunyai dana segar  untuk ekspansi tahun depan. Perseroan melihat tahun depan tahun yang tepat untuk  ekspansi lebih agresif karena melihat demand yang besar dan kompetisi di pasar  berkurang akibat pandemi,” ujar dia.

Sedangkan, pada kuartal IV 2022, perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 51 miliar  dengan target laba bersih sebesar Rp 6 miliar selama kuartal IV 2022.  Sehingga pada akhir 2022 perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar hampir Rp 175 miliar dan diharapkan laba bersih akhir  2022 dapat mencapai Rp 18 miliar.