Liputan6.com, Jakarta - PT Weha Transportasi Indonesia Tbk atau White Horse (WEHA) mencatatkan kinerja cukup positif pada kuartal III 2022. Pendapatan perseroan meningkat 112 persen secara tahunan hingga kuartal III 2022 menjadi Rp 123 miliar dari tahun lalu Rp 58 miliar.
Weha Transportasi Indonesia juga membukukan laba bersih sebesar Rp 12 miliar. Perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp 11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Mengutip keterangan resminya, Rabu (19/10/2022), perseroan mempunyai tiga lini usaha yaitu bus charter, shuttle & logistik dan open trip. Seluruh lini usaha ini telah membukukan kinerja yang positif selama kuartal III 2022. Segmen bus charter membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 87 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Advertisement
Kemudian, segmen shuttle dan logistik membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 125 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian juga segmen open trip membukukan kenaikan pendapatan sebesar 387 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ada beberapa poin yang dapat menjadi alasan Weha Transportasi Indonesiamencetak kinerja positif pada tahun ini. Pertama, Perseroan melihat pemulihan permintaan (demand recovery) dari pandemi itu sangat kuat serta ditunjang lagi dari menurunnya ketakutan akan COVID-19 di Indonesia.
Kedua, pembangunan infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan melalui darat. Bisa terlihat sekarang perjalanan dari Jakarta ke Semarang hanya menempuh waktu 5 jam, perjalanan ke Yogyakarta hanya memakan waktu 8 jam.
Ketiga, kenaikan harga tiket pesawat terbang karena tingginya harga minyak menjadikan transportasi darat menjadi alternatif yang sangat ekonomis untuk melakukan perjalanan, serta tingginya harga tiket pesawat menyebabkan trend masyarakat untuk berlibur di Indonesia ketimbang ke luar negeri.
Kenaikan Harga BBM Belum Berpengaruh
Keempat, meredanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan perkantoran ataupun institusi pendidikan kembali stabil dan ini sangat menguntungkan Perseroan karena kegiatan seperti outing, family gathering dan field trip kembali berjalan.
Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia, Andrianto Putera Tirtawisata mengatakan, hal tersebut membuat perseroan berhasil meningkatkan tingkat utilisasi dari bus kategori besar dimana sebelumnya masyarakat yang hanya menggunakan bus medium untuk perjalanan dengan grup kecil.
"Kenaikan harga BBM yang terjadi pada bulan terakhir kuartal III 2022 juga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Di lini usaha intercity shuttle, perseroan memutuskan menaikan harga jual rata-rata sebesar 8-10 persen untuk bisa meredam kenaikan harga BBM,” kata Andrianto, dikutip Rabu pekan ini.66
Sedangkan, untuk lini usaha bus charter, margin memang sedikit tertekan karena imbas kenaikan BBM. Hal ini disebabkan sifat pemesanan bus yang biasa dilakukan rata-rata 2 – 3 minggu sebelum perjalanan sehingga perseroan tidak bisa menaikan harga setelah terjadinya forward booking.
“Akan tetapi perseroan cukup optimis pada kuartal IV 2022 margin dari bus charter akan membaik karena forward booking yang terjadi akan mengikuti kenaikan harga yang sudah disesuaikan dengan kenaikan BBM,” ujar dia.
Advertisement
Penetrasi terhadap Bisnis Logistik
Selain itu, inisiasi-inisiasi yang diluncurkan perseroan selama pandemi juga membuahkan hasil yang cukup baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perseroan.
“Penetrasi terhadap bisnis logistik mulai membuahkan hasil, angka paket yang diantar terus meningkat secara organik. Hal ini disebabkan karena kami menjadi pengirim paket antar kota tercepat dan termurah dengan menggunakan armada-armada,” kata dia.
Perseroan (Intercity Shuttle) yang berangkat setiap jamnya. Bisnis paket pun ikut menyumbang utilisasi kendaraan per trip yang dijalankan di lini intercity shuttle dan logistik. Kedepan perseroan akan terus meluaskan rute – rute jangkauan sehingga dapat meningkatkan bisnis shuttle dan juga logistik perseroan.
Penetrasi digital juga telah membuahkan hasil, di mana strategi-strategi baru perseroan menjadi lebih mudah untuk di eksekusi dikarenakan hampir semua inisiasi bisa langsung sampai ke pelanggan yang sudah mengunduh aplikasi dari lini bisnis perseroan.
Aplikasi DayTrans sudah di download lebih dari 320,000 user dan aplikasi Explorer.id pun sudah di download lebih dari 200,000 user sehingga Perseroan menjadi lebih efisien untuk menyampaikan informasi dan menjangkau pelanggan dengan biaya yang lebih ekonomis.
Rights Issue Perseroan
Perseroan melihat tren di industri transportasi, logistik dan travel domestik akan berlanjut naik dengan membaiknya situasi pandemi. Kemudian dengan adanya isu pelemahan ekonomi karena inflasi tinggi juga tidak akan terlalu berpengaruh terhadap demand untuk bepergian karena pent up demand yang besar yang kami rasakan.
Sementara itu, pada kuartal III 2022 perseroan juga berhasil melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (right issue II). Perolehan dana baru sebesar Rp 71,8 miliar.
"Hal ini membuat posisi keuangan perseroan juga menjadi lebih kuat sehingga menurunkan rasio hutang terhadap modal dan juga mempunyai dana segar untuk ekspansi tahun depan. Perseroan melihat tahun depan tahun yang tepat untuk ekspansi lebih agresif karena melihat demand yang besar dan kompetisi di pasar berkurang akibat pandemi,” ujar dia.
Sedangkan, pada kuartal IV 2022, perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 51 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 6 miliar selama kuartal IV 2022. Sehingga pada akhir 2022 perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar hampir Rp 175 miliar dan diharapkan laba bersih akhir 2022 dapat mencapai Rp 18 miliar.
Advertisement