Sukses

Proyek Pelabuhan Benoa PTPP Bakal Rampung Maret 2023

Proyek Pelabuhan Benoa yang digarap PT PP Tbk terdiri dari pekerjaan Retaining Wall sepanjang dan Pekerjaan Pengerukan.

Liputan6.com, Benoa - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sedang menggarap proyek Pelabuhan Benoa paket B di Bali. Proyek dengan nilai Rp 552,7 miliar ini direncanakan rampung pada Maret 2023.

SEM PT PP, Rizky Torang Surya Siagian menuturkan, proyek Pelabuhan Benoa yang digarap PT PP Tbk terdiri dari pekerjaan Retaining Wall sepanjang 684 meter dan pekerjaan pengerukan sepanjang 2.940.000 meter kubik. 

"Untuk pekerjaan Retaining Wall kita berhasil menyelesaikan satu bulan lebih cepat dari target, sedangkan untuk pengerukan progres kita sudah 21,68 persen," tutur Rizky pada acara media visit di Bali, Kamis (20/10/2022). 

Rizky juga mengungkapkan  pembiayaan proyek ini berasal dari PMN dan DP Pelindo selaku pemilik proyek. 

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT PP Tbk, Bakhtiyar Efendi mengatakan, proyek Pelabuhan Benoa adalah salah satu proyek yang merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). 

Meskipun direncanankan rampung pada Maret 2023, Pelabuhan Benoa jika dikembangkan secara maksimal bisa memakan waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. 

Prospek Sektor Pelabuhan Masih Besar

Selain itu, Bakhtiyar menyebut perseroan saat ini menjadi salah satu  yang terdepan dalam pembangunan proyek Pelabuhan di Indonesia. Bakhtiyar menambahkan, PT PP Tbk hampir selalu hadir di setiap proyek pelabuhan di Indonesia.

"PT PP cukup memimpin di sektor pelabuhan, kami juga melihat prospek dari sektor pelabuhan di depan masih besar dan banyak sekali," pungkas Bakhtiyar.

2 dari 4 halaman

PTPP Gandeng LG Kembangkan Smart City di IKN

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menggandeng LG CNS Company Limited (LG CNS) kembangkan proyek Smart City di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan Smart City oleh SVP Operasi Gedung PTPP Andek Prabowo dan VP LG CNS Smart City & Mobility Business Unit Benjamin Yoo pada Jumat 7 Oktober 2022 di Kantor Pusat PT PP, Jakarta.

Berbekal pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan, PTPP bersama LG CNS yakin kolaborasi ini dapat memberikan implementasi terbaik dalam penerapan Smart City di IKN. PT PP sendiri bergerak di bidang jasa konstruksi dan investasi yang terintegrasi dengan industri pendukung, serta memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Konstruksi, Properti, EPC, Infrastruktur, dan Energi baik di dalam maupun di luar negeri.

"Kami berharap dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini merupakan langkah yang baik agar kolaborasi kerjasama ini kedepannya dapat diimplementasikan lebih matang lagi dan dapat dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS),” ujar Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP, Anton Satyo Hendriatmo dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Oktober 2022, ditulis Minggu (9/10/2022).

Pada kesempatan yang sama, Benyamin Yoo mengatakan, dengan pengalaman yang dimiliki oleh LG CNS Smart City di Korea Selatan, perusahaan yakin dapat menjadi tolak ukur yang sangat baik dalam memberikan kontribusi implementasi pengembangan Smart City di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

"Dengan berkolaborasi bersama PTPP tentunya dapat memberikan sinergi terbaik di antara bidang konstruksi dan teknologi informasi untuk memberikan solusi kota pintar di Nusantara IKN,” kata Benyamin Yoo.

Acara penandatanganan MoU dihadiri langsung oleh VP LG CNS Smart City & Mobility Business Unit Benjamin Yoo, Smart City Strategic Team LG CNS Kim Seo, President Director LG CNS Indonesia Cho Sung Mook, daan Senior Manager Business Development Team LG CNS Indrajaya Pitra Perdana.

Kemudian dari pihak PTPP ada Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, SVP Operasi Gedung PTPP Andek Prabowo, GM Operasi PTPP Joko Raharjo, dan manajemen lainnya.

4 dari 4 halaman

Target Kontrak Baru

Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan kontrak baru mencapai Rp 31 triliun.  Di mana proyek BUMN ditargetkan andil 48 persen, pemerintah 44 persen, dan swasta 8 persen Berdasarkan lini bisnisnya, capaian kontrak batu per Agustus 2022 didominasi oleh konstruksi sebesar 64 persen.

Disusul bisnis anak usaha 28 persen, dan dari bisnis EPC andil 8 persen “Mayoritas atau 64 persen di konstruksi. Dalam konstruksi ada beberapa yaitu infrastruktur 49 persen, jalan dan jembatan 24 persen, lalu gedung 27 persen,” beber Novel.

Sampai dengan akhir tahun, perseroan memproyeksikan kontrak baru dari lini bisnis konstruksi andil 63 persen, dengan rincian gedung 41 persen, infrastruktur 30 persen, serta jalan dan jembatan 29 persen. Kemudian lini bisnis anak usaha 23 persen, EPC 13 persen, dan luar negeri 1 persen.