Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melambung hingga sentuh posisi tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022. Penguatan saham BMRI itu di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat.
Mengutip data RTI, saham BMRI naik 4,55 persen ke posisi Rp 10.350 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022. Saham Bank Mandiri dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 10.000 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 10.450 dan terendah Rp 9.925 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.296 kali dengan volume perdagangan 1.151.871 saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun.
Baca Juga
Adapun, pada perdagangan saham Jumat pekan ini, saham BMRI sentuh posisi tertinggi sepanjang masa di 10.450 per saham. Sedangkan posisi terendah dalam lima tahun pada 18 Mei 2020 di kisaran Rp 3.660 per saham.
Advertisement
Dengan kenaikan harga saham BMRI tersebut mendorong kapitalisasi pasar saham BMRI mencapai Rp 478 triliun atau 5,13 persen dari total kapitalisasi pasar saham Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kapitalisasi pasar saham BMRI berada di posisi tiga di bawah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). PT Bank Central Asia Tbk mencatat kapitalisasi pasar terbesar di BEI yang mencapai Rp 1.056 triliun. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 665 triliun.
Sementara itu, IHSG bergerak di zona hijau jelang akhir pekan ini. IHSG naik 0,53 persen ke posisi 7.017,77. Indeks LQ45 bertambah 0,67 persen. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.058,91 dan terendah 6.975,78.
Sebanyak 298 saham menguat dan 237 saham melemah. 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.281.708 kali dengan volume perdagangan 21,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.522.
Â
Penutupan IHSG pada 21 Oktober 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (21/10/2022). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas dan sektor saham keuangan masih memimpin penguatan.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,53 persen ke posisi 7.017,77. Indeks LQ45 bertambah 0,67 persen. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.058,91 dan terendah 6.975,78. Sebanyak 298 saham menguat dan 237 saham melemah. 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.281.708 kali dengan volume perdagangan 21,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.522.
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXfinance menanjak 1,53 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 1,32 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 0,85 persen, indeks sektotr saham IDXtransportasi menanjak 0,69 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth mendaki 0,49 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,47 persen, indeks sektor saham IDXenergy naik 0,16 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,89 persen, indeks sektor saham IDXtechno tergelincir 0,99 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,57 persen dan indeks sektor saham IDXproperty terpangkas 0,51 persen.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 21 Oktober 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham DFAM melonjak 34,48 persen
-Saham MRAT melonjak 24,40 persen
-Saham GOLD melonjak 23,33 persen
-Saham SRAJ melonjak 22,14 persen
-Saham PNIN melonjak 12,98 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham PSDN melemah 6,9 persen
-Saham UFOE melemah 6,8 persen
-Saham IPPE melemah 6,8 persen
-Saham SINI melemah 6,8 persen
-Saham MARI melemah 6,87 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
-Saham BMRI senilai Rp 945,3 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 731,4 miliar
-Saham BUMI senilai Rp 543,5 miliar
-Saham TCPI senilai Rp 348,5 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham SICO tercatat 87.043 kali
-Saham BUMI tercatat 30.796 kali
-Saham TCPI tercatat 29.115 kali
-Saham CAKK tercatat 24.009 kali
-Saham FREN tercatat 21.847 kali.
Bursa Saham Asia pada 21 Oktober 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Jumat, 21 Oktober 2022 seiring investor cermati data inflasi dari sejumlah negara.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,43 persen ke posisi 26.890. Indeks Topix susut 0,71 persen ke posisi 1.881,98. Yen Jepang tergelincir hingga sentuh 150,45 terhadap dolar AS. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,8 persen ke posisi 6.676,80. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,22 persen ke posisi 2.213,12. Indeks Kosdaq merosot 0,88 persen ke posisi 674,48. Indeks MSCI Asia Pasifik terpangkas 0,73 persen.
Indeks Hang Seng susut 0,38 persen. Indeks Shanghai naik 0,16 persen ke posisi 3.039,81. Indeks Shenzhen melemah 0,423 persen ke posisi 10.918,97.
Inflasi di Jepang naik 3 persen pada September 2022 dibandingkan tahun lalu. Inflasi Malaysia sentuh 4,5 persen. Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring investor mencerna data laba perusahaan dan imbal hasil obligasi AS meningkat.
Indeks Dow Jones melemah 90,22 poin atau 0,30 persen ke posisi 30.333,59. Indeks S&P 500 tergelincir 0,8 persen ke posisi 3.665,78. Indeks Nasdaq melemah 0,61 persen ke posisi 10.614,84. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun berada di posisi 4,272 persen. Imbal hasil obligasi ini merupakan level yang tak terlihat sejak 2008.
Advertisement