Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) yaitu PT Sapihanean Pangan Lestari melepas sejumlah saham IPPE.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 21 Oktober 2022, ditulis Minggu (23/10/2022), PT Sapihanean Pangan Lestari menjual 285 juta saham IPPE dengan harga Rp 165,53 per saham pada 11 Oktober 2022-19 Oktober 2022. Dengan demikian, total penjualan saham IPPE tersebut sebesar Rp 47,17 miliar.
Baca Juga
“Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT Sapihanean Pangan Lestari Kemas Awali.
Advertisement
Setelah transaksi penjualan tersebut, PT Sapihanean Pangan Lestari mengenggam 827.744.800 atau 17,99 persen saham IPPE dari sebelumnya 1.112.744.800 atau 24,19 persen saham IPPE.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022, saham IPPE melemah 6,88 persen ke posisi Rp 176 per saham.
Saham IPPE dibuka naik dua poin ke posisi Rp 191 per saham. Saham IPPE berada di level tertinggi Rp 191 dan terendah Rp 176 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.990 kali dengan volume perdagangan 360.415. Nilai transaksi Rp 6,6 miliar.
Aksi Beli Investor Asing Topang Penguatan IHSG pada 17-21 Oktober 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada 17-21 Oktober 2022. Analis menilai, laju IHSG masih dibayangi inflasi yang tinggi di negara maju hingga nada hawkish dari kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sepekan tepatnya pada 17-21 Oktober 2022 melonjak 2,98 persen ke posisi 7.017,77 dari pekan sebelumnya di posisi 6.814,53. Kapitalisasi pasar bursa melonjak 3,39 persen menjadi Rp 9.315,21 triliun. Kapitalisasi pasar bertambah Rp 305,2 triliun dari pekan lalu Rp 9.009,95 triliun.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 14,75 persen menjadi Rp 13,77 triliun dari Rp 12 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 3,63 persen menjadi 1.207.882 kali transaksi dari 1.165.599 kali transaksi pada pekan lalu.
Di sisi lain, rata-rata volume transaksi bursa merosot 4,7 persen menjadi 22,92 miliar saham dari 24,05 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing membukukan aksi beli bersih Rp 1,17 triliun pada Jumat, 21 Oktober 2022. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 3,79 triliun. Pada 2022, investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 75,52 triliun.
Advertisement
Prediksi IHSG Pekan Depan
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan ini masih dipengaruhi akan inflasi yang tinggi di negara-negara maju, ancaman resesi global dan nada hawkish dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (The Fed).
“Dari dalam negeri, nilai tukar Rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan adanya kenaikan suku bunga 7DRRR ke 4,75 persen,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (22/10/2022).
Selain itu, IHSG yang menguat, menurut Herditya ditopang dari aliran dana investor asing sebesar Rp 2,6 triliun pada pekan ini.”Di sisi lain, penguatan IHSG ini kami perkirakan merupakan technical rebound saja,” kata dia.
Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG bergerak fluktuaktif dengan kemungkinan koreksi pendek pada awal pekan terlebih dahulu. IHSG akan bergerak di level support 6.900 dan resistance 7.089.
“Pekan depan nampaknya pasar masih mencermati perkembangan ekonomi global,” tutur dia.
Penutupan IHSG pada Jumat 21 Oktober 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (21/10/2022). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas dan sektor saham keuangan masih memimpin penguatan.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,53 persen ke posisi 7.017,77. Indeks LQ45 bertambah 0,67 persen. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.058,91 dan terendah 6.975,78.
Sebanyak 298 saham menguat dan 237 saham melemah. 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.281.708 kali dengan volume perdagangan 21,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.522.
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXfinance menanjak 1,53 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 1,32 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 0,85 persen, indeks sektotr saham IDXtransportasi menanjak 0,69 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth mendaki 0,49 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,47 persen, indeks sektor saham IDXenergy naik 0,16 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,89 persen, indeks sektor saham IDXtechno tergelincir 0,99 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,57 persen dan indeks sektor saham IDXproperty terpangkas 0,51 persen.
Advertisement