Sukses

Berkah Beton Sadaya Bakal Stock Split 1:5

Direktur Utama Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), Hasan Muldhani menulis, rencana stock split ini dilakukan agar harga saham perseroan di pasar bursa menjadi terjangkau.

Liputan6.com, Jakarta - PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) akan menggelar pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (23/10/2022), PT Berkah Beton Sadaya Tbk stock split dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal sebelum stock split Rp 50 menjadi Rp 10 per saham. Jumlah saham sebelum stock split sebesar 9 miliar saham menjadi 45 miliar saham.

Direktur Utama Berkah Beton Sadaya Tbk, Hasan Muldhani menulis, rencana stock split ini dilakukan agar harga saham perseroan di pasar bursa menjadi lebih terjangkau untuk investor terutama investor ritel serta meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI. Dengan demikian diharapkan jumlah investor yang tertarik investasi di perseroan menjadi lebih banyak.

Untuk menggelar aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) pada 24 November 2022. Pelaksanaan stock split diperkirakan pada 16 Desember 2022.

“Perseroan telah mendapatkan persetujuan prinsip atas rencana pemegang saham berdasarkan surat BEI Nomor S-08443/BEI.PP1/10-2022 perihal tanggapan surat rencana pemecahan nilai nominal saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk pada 10 Oktober 2022,” tulis dia.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 21 Oktober 2022, saham BEBS turun 2,17 persen ke posisi Rp 4.050 per saham. Saham BEBS dibuka stagnan di posisi Rp 4.140 per saham.

Saham BEBS berada di level tertinggi Rp 4.160 dan terendah Rp 4.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 893 kali dengan volume perdagangan 469.310 saham. Nilai transaksi Rp 187,9 miliar.

2 dari 4 halaman

Berkah Multi Beton Lepas Saham BEBS Rp 691,38 Miliar

Sebelumnya, pemegang saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), yakni PT Berkah Multi Beton divestasi senilai Rp 691,38 miliar. Direktur PT Berkah Multi Beton, Zainal Marzuki merinci, jumlah saham yang dijual yakni sebanyak 222.739.600 lembar dengan harga rata-rata Rp 3.104 per lembar saham.

"Transaksi berlangsung pada 6 Juli hingga 20 Juli 2022. Tujuan yakni divestasi dengan status kepemilikan langsung,” ujar Zainal dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/7/2022).

Usai transaksi, jumlah kepemilikan PT Berkah Multi Beton atas saham BEBS menjadi sebesar 4,85 persen atau setara 435.897.974 lembar, dari sebelumnya 7,32 persen atau 658.637.574 lembar.

Pada perdagangan Kamis, 21 Juli 2022, saham BEBS ditutup turun 360 poin atau 6,92 persen ke posisi 4.840. Secara year to date, saham BEBS terpantau turun 660 poin atau 12 persen.

Dari sisi fundamentalnya, hingga paruh pertama tahun ini perseroan berhasil mencatatkan kenaikan keuntungan hingga 105 persen secara year on year (yoy).

Raihan itu sejalan dengan peningkatan penjualan sebesar Rp 345 miliar atau 89 persen. Untuk laba bruto, BEBS juga mencatatkan kenaikan sebesar 104 persen dari Rp 56 miliar pada Juni 2021 menjadi Rp 114 miliar di Juni 2022.

BEBS juga mencatatkan laporan keuangan laba usaha yang mengalami peningkatan. Laba usaha BEBS meningkat sebesar 103 persen dari Rp 51 miliar pada Juni 2021 menjadi Rp 104 miliar pada Juni 2022.

Laba bersih tahun berjalan Berkah Beton Sadaya naik 105 persen menjadi Rp 82 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40 miliar.

3 dari 4 halaman

Berkah Multi Beton Lepas 612,62 Juta Saham BEBS

Sebelumnya, pemegang saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), PT Berkah Multi Beton melepas saham BEBS sejak Desember 2021-Februari 2022.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin, 21 Februari 2022, PT Berkah Multi Beton menjual 612.621.426 lembar saham BEBS dengan rata-rata harga Rp 4.486.

Dengan demikian, total penjualan saham BEBS senilai Rp 2,74 triliun. Penjualan saham BEBS itu dilakukan pada 8 Desember 2021-10 Februari 2022.

"Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis manajemen perseroan.

Setelah penjualan saham itu, Berkah Multi Beton memiliki 1.250.678.574 atau 13,89 persen saham BEBS dari sebelumnya 1.863.300.000 atau 20,70 persen.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham perseroan per 31 Januari 2022 antara lain PT Berkah Global Investama sebesar 35,40 persen, PT Berkah Multi Beton sebesar 14,11 persen, masyarakat 40,22 persen. Selain itu, Sugiarwati Lucky sebesar 4,98 persen, PT Cipta Ihya Nusantara 2,22 persen.

Selain itu, H.Soewarso sebesar 1,36 persen, Haji Herdis Sudana sebesar 1,11 persen, Shierly Dyanne Wijaya sebesar 0,44 persen, Heri Santoso, Liem sebesar 0,16 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, saham BEBS turun 3,3 persen ke posisi Rp 5.125 per saham.Saham BEBS dibuka turun 125 poin ke posisi Rp 5.175 per saham.

Saham BEBS berada di level tertinggi Rp 5.700 dan terendah Rp 5.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.504 kali dengan volume perdagangan 438.629. Nilai transaksi Rp 227,6 miliar.

4 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) mencatatkan kenaikan laba hingga triple digit secara year on year (yoy) untuk tahun buku 2021. BEBS mencatatkan laba bersih sebesar Rp 89,4 miliar atau naik 430 persen dibanding posisi 31 Desember 2020.

Merujuk laman keterbukaan informasi bursa, Jumat (28/1/2022), Berkah Beton Sadayamencatatkan pendapatan Rp 459,4 miliar atau naik 315 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,6 miliar. Adapun pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan material dan ready mix.

Berkah Beton Sadaya juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan pada 2021 menjadi Rp 232,3 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga laba kotor naik menjadi Rp 150,7 miliar dari sebelumnya Rp 34,4 miliar.

Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 8,5 miliar dari sebelumnya Rp 5,9 miliar. Sementara itu, beban keuangan turun menjadi Rp 1,1 miliar dari sebelumnya Rp 2,1 miliar.

Perseroan juga mencatatkan laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan. Dari Rp26,4 miliar di Desember 2020 menjadi Rp 141,1 miliar di Desember 2021. Perseroan mencatatkan total aset naik menjadi Rp 728 miliar dibanding tahun 2020 sebesar Rp 406 miliar.