Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Senin (24/10/2022), setelah saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada Jumat menyusul laporan Wall Street Journal beberapa pejabat bank sentral AS atau the Fed terlalu khawatir tentang kebijakan pengetatan.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun lebih dari dua persen pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi merosot lebih dari tiga persen. Indeks Shanghai tergelincir 0,29 persen dan indeks Shenzhen terpangkas 0,254 persen.
Baca Juga
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 2 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 1,46 persen, dan Kosdaq bertambah 2,05 persen.
Advertisement
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,14 persen dan Topix naik 0,82 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,7 persen.
Pihak berwenang di Jepang dilaporkan melakukan intervensi di pasar valas pada Jumat, menyebabkan yen memperkuat secara tajam. Namun, mata uang terus naik turun. Pada Senin di Asia, mata uang sempat menguat ke level 145 tetapi terakhir di 148,27 per dolar.
Sedangkan, pada Jumat di AS, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 748,97 poin, atau 2,47 persen, menjadi ditutup pada 31.082,56. Indeks S&P 500 naik 2,37 persen menjadi 3.752,75. Indeks Nasdaq Composite naik 2,31 persen menjadi 10.859,72.
Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China ditutup pada akhir pekan, dengan loyalis Presiden Xi Jinping ditunjuk untuk membentuk kelompok kepemimpinan inti.
Singapura dan Australia Bakal Rilis Data Inflasi
Sementara itu, bursa Singapura, Malaysia, dan India tutup untuk libur pada Senin. Akhir pekan ini, Bank of Japan akan bertemu, sementara Singapura dan Australia diperkirakan merilis data inflasi.
Goldman Sachs telah mengidentifikasi empat sektor kritis di bursa energi bersih, di luar dugaan biasa. Biasanya dijuluki sebagai penghijauan, Goldman mengatakan mereka kurang dihargai oleh investor ESG tetapi bisa jadi dalam kerangka investor yang berpotensi melihat di luar saham solar,angin,air.
Sejumlah nama teknologi besar melaporkan pendapatan kuartal III pada minggu ini. Karena besarnya kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan ini, setiap pergerakan setelah pendapatan kemungkinan besar akan berdampak pada seluruh pasar.
Alphabet dan Microsoft melaporkan pendapatan pada Selasa, diikuti oleh Meta Platforms pada Rabu. Apple dan Amazon akan melaporkan Jumat.
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia pada 21 Oktober 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Jumat, 21 Oktober 2022 seiring investor cermati data inflasi dari sejumlah negara.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,43 persen ke posisi 26.890. Indeks Topix susut 0,71 persen ke posisi 1.881,98. Yen Jepang tergelincir hingga sentuh 150,45 terhadap dolar AS. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,8 persen ke posisi 6.676,80. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,22 persen ke posisi 2.213,12. Indeks Kosdaq merosot 0,88 persen ke posisi 674,48. Indeks MSCI Asia Pasifik terpangkas 0,73 persen.
Indeks Hang Seng susut 0,38 persen. Indeks Shanghai naik 0,16 persen ke posisi 3.039,81. Indeks Shenzhen melemah 0,423 persen ke posisi 10.918,97.
Inflasi di Jepang naik 3 persen pada September 2022 dibandingkan tahun lalu. Inflasi Malaysia sentuh 4,5 persen. Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring investor mencerna data laba perusahaan dan imbal hasil obligasi AS meningkat.
Indeks Dow Jones melemah 90,22 poin atau 0,30 persen ke posisi 30.333,59. Indeks S&P 500 tergelincir 0,8 persen ke posisi 3.665,78. Indeks Nasdaq melemah 0,61 persen ke posisi 10.614,84. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun berada di posisi 4,272 persen. Imbal hasil obligasi ini merupakan level yang tak terlihat sejak 2008.
Penutupan Wall Street pada 21 Oktober 2022
Pergerakan perdagangan saham Jumat memperpanjang keuntungan pasar selama sepekan. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing naik 4,7 persen dan 4,9 persen. Sedangkan indeks Nasdaq bertambah 5,2 persen. Ini adalah pekan terbaik sejak Juni untuk rata-rata tiga indeks acuan.
Kenaikan terjadi meski imbal hasil treasury bertenor 10 tahun melonjak ke level tertinggi sejak 2008 dan beragam laporan laba perusahaan.
“Saya pada akhir pekan lalu pasar sedikit oversold secara teknis. Dan seperti yang telah kita lihat berkali-kali pada masa lalu, ketika keadaan menjadi cukup negatif, itu menjadi semacam indikator untuk menguat,” ujar Direktur Perdagangan dan Derivatif di Schwab Center for Financial Research dikutip dari CNBC, Sabtu (22/10/2022).
Ia menambahkan, seperti pembalikan arah menguat yang dimiliki itu tidak dipertahankan dengan baik. “Kenaikan hari ini tidak akan berlanjut hingga minggu depan. Jika ya, saya kira tidak akan lebih dari satu atau dua hari,” tutur dia.
Sementara itu, saham bank adalah titik terang pada Jumat pekan ini dengan saham Goldman Sachs naik 4,6 persen dan JPMorgan Chase bertambah 5,3 persen. Laporan laba memberikan sentimen terbatas untuk pasar. Saham American Express dan Verizon masing-masing turun sekitar 1,6 persen dan 4,5 persen setelah laporan kuartalan.
Di sektor teknologi, perusahaan media sosial Snap turun 28 persen setelah melaporkan pendapatan kuartalan USD 1,13 miliar di bawah harapan.
Advertisement