Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS), produsen makanan ringan asal Indonesia yang telah menembus pasar internasional optimistis untuk terus bertumbuh pada masa depan.
PT Jaya Swarasa Agung Tbk melaporkan peningkatan pendapatan menjadi Rp 157,9 miliar per Juni 2022, dibandingkan Rp 147,1 miliar pada Juni 2021 atau meningkat sebesar 7,3 persen. TAYS juga mencatatkan peningkatan margin kotor sebesar 17 persen pada semester I 2022, dari Rp34,09 miliar pada Juni 2021 menjadi Rp 40,3 miliar pada Juni 2022.
Baca Juga
CEO Tays Bakers, Alexander Anwar mengatakan, Tays Bakers menunjukkan pertumbuhan bagus dan on track sesuai rencana usaha perseroan. Tak hanya itu, 2021 merupakan tahun terbaik bagi TAYS, bahkan performa pada 2022 sejauh ini bahkan sudah melampaui hasil tersebut.
Advertisement
Hal tersebut tentunya didukung kegiatan perusahaan yang berjalan lancar, mulai dari produksi, distribusi hingga ekspor.
"Kita sudah mengcover lebih dari 10 negara, ada Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Thailand, China, Taiwan, Jordan, Saudi yang terbaru di pasar Amerika,” kata Alexander Anwar dalam paparan publik insidentil, Senin (24/10/2022).
Proses Ekspor ke AS
Saat ini, Tays Bakers dalam proses ekspor produknya ke Amerika Serikat dan akan masuk juga ke Kanada pada 2023.
"Selain itu, Tiongkok sebagai pasar utama ekspor kami juga dalam masa pemulihan, sehingga kami yakin ke depannya kinerja perusahaan kami akan terus meningkat,” ujar dia.
Tays Bakers juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan produk makanan ringan baru yang inovatif dan belum dimiliki oleh kompetitor. Produk baru ini akan diluncurkan sebelum akhir tahun 2022.
"Kami dari pihak perusahaan tidak ada intervensi apapun yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Namun memang seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang baik dan semakin dikenalnya nama TAYS sejak kami go public, kami melihat semakin banyak pula minat terhadap saham perusahaan kami baik dari investor dalam maupun luar negeri,” kata Alexander.
Dilihat dari rasio harga terhadap penjualan (price to sales ratio), nilai price to sales TAYS tertinggi sampai saat ini tercatat pada 1,86 kali, sedikit di bawah rata-rata industri di 2 – 2,1 kali, sehingga masih terbilang wajar.
Advertisement
Jaya Swarasa Agung Bakal Bangun Pabrik Usai IPO
Sebelumnya, PT Jaya Swarasa Agung Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 6 Desember 2021. Jaya Swarasa Agung menjadi perusahaan tercatat ke 47 pada 2021, dan ke 759 dari total perusahaan teratat di Bursa saat ini.
Kode perdagangan saham-saham PT Jaya Swarasa Agung di bursa adalah TAYS dan dicatatkan ke dalam sektor manufaktur dan sub-sektor makanan dan minuman.
Hasil penawaran saham TAYS yang berlangsung pada 30 November hingga 2 Desember mencerminkan prospek cerah dan stabil industri makanan dan minuman (MAMIN) baik di dalam maupun luar negeri. Pada akhir hari ketiga penawaran umum, Saham TAYS telah mencatat oversubscribed hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO.
“Kami bangga atas kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar,” beber CEO PT Jaya Swarasa Agung Tbk, Alexander Anwar, Senin (6/12/2021).
Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240.300.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama.
Jumlah ini setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 360 per lembar saham. Sehingga Perseroan mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp 86,5 miliar.
Dana Hasil IPO
Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebagian besar akan digunakan untuk belanja modal perusahaan. Rinciannya, 53,69 persen untuk pembangunan pabrik baru, 38,29 persen untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02 persen untuk keperluan modal kerja.
"Menjadi perusahaan terbuka, tidak hanya memperkuat struktur permodalan untuk mendukung inovasi perusahaan dalam mengembangkan bisnis. Tetapi TAYS juga akan makin berkembang ke arah operasional yang terbuka seiring komitmen kami untuk selalu mengedepankan good corporate governance," ujar dia.
Didirikan pada 1998, Tays Bakers memulai usahanya dengan 1-line produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi.
Kini, perusahaan berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek dagang yang cukup dikenal salah satunya produk Crisp Kentang Panggang TRICKS.
Produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.
Advertisement