Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham, Kamis (27/10/2022). Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, selama IHSG belum mampu ditutup di atas level terdekat resistance, IHSG masih akan cenderung bergerak sideways ke depan.
Baca Juga
“Sehingga investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar dikarenakan sentimen dari fluktuasi harga komoditas, juga nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG,” ujar dia.
Advertisement
William prediksi, IHSG berpotensi koreksi di kisaran 6.921-7.075 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup kembali terkoreksi 0,1 persen ke 7.043 pada perdagangan 26 Oktober 2022 dan masih didominasi oleh tekanan jual.
“Posisi IHSG saat ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (x) dari wave [y], sehingga IHSG masih rawan untuk bergerak terkoreksi untuk menguji rentang area 6.982-7.000 terlebih dahulu,” kata dia.
Ia menambahkan, apabila IHSG masih berada di atas 6.974, masih ada peluang kembali menguat untuk menguji 7.136-7.156. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.847, 6.974 dan level resistance 7.100,7.135.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bekasi Fajar Estate Tbk (BEST), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara itu, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Selanjutnya saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness (1.810)
Saham ANTM ditutup menguat 2,3 persen ke 1.810 pada perdagangan 26 Oktober 2022 dan disertai dengan munculnya tekanan beli.
“Kami perkirakan, posisi ANTM masih berada pada bagian dari wave [c] dari wave B, sehingga ANTM masih rawan koreksi terlebih dahulu dan dapat digunakan untuk BoW,” tutur dia.
Buy on Weakness: 1.690-1.760
Target Price: 1.975, 2.150
Stoploss: below 1.665
2.PT Bekasi Fajar Estate Tbk (BEST) - Spec Buy (158)
Saham ditutup terkoreksi ke 158 pada perdagangan 26 Oktober 2022. Selama BEST tidak terkoreksi ke bawah 151 sebagai stoplossnya, maka posisi BEST sedang berada pada bagian dari wave 3 dari wave (3) pada label hitam.
Spec Buy: 154-156
Target Price: 172, 184
Stoploss: below 151
3.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) - Spec Buy (388)
Saham DOID ditutup menguat 2,1 persen ke 388 pada perdagangan 26 Oktober 2022 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan DOID masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA200.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 370 sebagai stoplossnya, maka posisi DOID saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C,” tutur dia.
Spec Buy: 382-388
Target Price: 418, 446
Stoploss: below 370
4.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness (45.350)
Saham ITMG ditutup menguat 3,7 persen ke 45.350 pada perdagangan 26 Oktober 2022 disertai dengan munculnya volume pembelian yang cukup besar.
“Kami perkirakan, posisi ITMG sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [v] dari wave 5, sehingga ITMG masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” tutur dia.
Buy on Weakness: 44.225-44.850
Target Price: 47.200, 50.350
Stoploss: below 41.600
Advertisement
Penutupan IHSG pada 25 Oktober 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Rabu, (26/10/2022). Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah dan mayoritas sektor saham menguat.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah tipis 0,06 persen ke posisi 7.043,93. Indeks LQ45 turun terbatas 0,16 persen ke posisi 1.004,18. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.081,88 dan terendah 7.017,93. Sebanyak 274 saham menguat dan 252 saham melemah. 169 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.239.626 kali dengan volume perdagangan 21,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.555.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks saham finance turun 1,52 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,04 persen. Sementara itu,indeks sektor saham IDXtechno melonjak 3,29 persen, dan catat penguatan terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXenergy mendaki 1,25 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melonjak 0,96 persen, indeks sektor saham IDXhealth bertambah 0,84 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,56 persen, indeks sektor saham IDXindustry mendaki 0,56 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,18 persen dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,09 persen.
Bursa Saham Asia Menguat pada 26 Oktober 2022
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 26 Oktober 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi seiring pertimbangan bank sentral AS berpotensi menjadi kurang agresif.
Indeks Hang Seng naik 1 persen ke posisi 15.317,67. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,48 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menanjak 0,78 persen ke posisi 2.99,50. Indeks Shenzhen menguat 1,67 persen ke posisi 10.818,33.
Komisi Regulasi Sekuritas China menuturkan pihaknya ingin mempercepat pengembangan pasar yang teratur, transparan, terbuka hidup dan tangguh.
Indeks harga konsumen tahunan Australia mencapai level tertinggi sejak Desember 1990. Indeks Australia ASX naik 0,18 persen ke posisi 6.810,90. Dolar Australia berada di posisi USD 0,6468. Indeks Nikkei 225 naik 0,67 persen menjadi 27.431,84. Indeks Topix bertambah 0,58 persen menjadi 2.249,56. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 0,92 persen.
Advertisement