Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses melanjutkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 10 triliun, naik 110 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 4,8 triliun.
Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail menjelaskan, capaian laba bersih itu didukung dengan pendapatan sebesar Rp 31,1 triliun, meningkat 60 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Baca Juga
"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan," imbuh Arsal dalam konferensi pers kinerja Bukit Asam Kuartal III, Kamis (27/10/2022).
Advertisement
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harga Batu Bara Acuan (HBA) meningkat sekitar 101 persen persen dari USD 158,50 per ton pada Januari 2022 menjadi USD 319,22 per ton pada September 2022.
"Kinerja gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang Kuartal III 2022. Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal,” kata Arsal.
Produksi dan Penjualan pada Kuartal III 2022
Total produksi batu bara Bukit Asam hingga kuartal III 2022 mencapai 27,7 juta ton, meningkat 21 persen dibanding kuartal III 2021 yang sebesar 22,9 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA sampai dengan kuartal III 2022 sebanyak 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan.
"Porsi penjualan ekspor PTBA terus meningkat dari 33 persen pada kuartal I 2022, 38 persen pada kuartal II 2022, dan mencapai 44 persen pada kuartal III 2022. Peningkatan porsi ekspor pada kuartal II dan III tersebut menyebabkan porsi ekspor sampai dengan kuartal III 2022 tercatat sebesar 38 persen dari seluruh penjualan," ujar Arsal.
Sementara, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) hingga kuartal III 2022 tercatat sebesar 14,4 juta ton atau 159 persen dari target tahunan.
Bukit Asam Siap Kembangkan PLTS di Area Pabrik Semen Indonesia
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional SIG.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail berharap sinergi ini dapat membawa dampak positif bagi semua pihak. Sinergi ini merupakan wujud kolaborasi BUMN dalam mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya. Kerja sama ini juga bagian dari transformasi Bukit Asammenuju perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
"PTBA semakin gencar berekspansi ke sektor energi baru dan terbarukan. Dengan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, PTBA akan terus hadir mendukung ketahanan energi nasional," kata Arsal Ismail dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 18 Oktober 2022.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Donny Arsal menyampaikan, SIG meyakini praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya berdampak positif pada kelestarian alam tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan membangun keunggulan kompetitif SIG di pasar.
Hal ini mendorong Semen Indonesia untuk menggunakan energi baru terbarukan (EBT) untuk pertumbuhan berkelanjutan melalui pemanfaatan tenaga surya.
“Kerja sama dengan Bukit Asam dalam pengembangan PLTS di pabrik PT Semen Padang ini sejalan dengan Sustainability Initiatives SIG untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon," ujar Donny.
Ia menuturkan, upaya ini tidak hanya didorong oleh keuntungan semata, tetapi lebih dari itu, SIG ingin menjadi industri bahan bangunan yang memberdayakan stakeholders dalam menciptakan kehidupan berkelanjutan di masa depan.
Advertisement
Bangun PLTS
PT Bukit Asam Tbk melalui anak usahanya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional pabrik PT Semen Padang yang merupakan anak usaha SIG.
Rencananya pembangunan PLTS mencakup PLTS Rooftop dan PLTS Ground Mounted yang ditargetkan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2023-2024.
Listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya oleh Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dan Direktur Utama SIG Donny Arsal, yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dalam acara SOE International Conference 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa 18 Oktober 2022. Hadir juga Direktur Bisnis & Pemasaran SIG Aulia Mulki Oemar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra.
Bukit Asam Genjot Pasar Ekspor
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengekspor ratusan batu bara ke Italia. Ekspor ke Italia ini sebagai permulaan Bukit Asam untuk jajaki pasar Eropa.
Langkah Bukit Asam menjajaki pasar Eropa seiring memanfaatkan momen kenaikan harga batu bara ke pasar global. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk Farida Thamrin menuturkan, pihaknya tidak abaikan pasokan dalam negeri meski ekspor digenjot.
"Bukit Asam terus meningkatkan porsi ekspor tentunya tidak mengabaikan kebutuhan dalam negeri,” ujar dia dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).
Farida mengatakan, pasar ekspor utama perseroan masih didominasi India. Bahkan terjadi peningkatan dua juta ton secara tahunan (year on year/yoy). Porsi ekspor ke India mencapai 18 persen dari total penjualan.
Selanjutnya diikuti Korea Selatan sebesar 4 persen, Thailand 3 persen, China 2 persen dan Kamboja 2 persen. Adapun porsi penjualan ekspor batu naik dari 33 persen pada kuartal I 2022 menjadi 38 persen pada kuartal II 2022.
Selama semester I 2022, perseroan mencatat porsi ekspor 35 persen dari seluruh penjualan seiring kenaikan pada kuartal II 2022.
Untuk harga jual rata-rata pada kuartal II 2022 mencapai Rp 1,3 juta ton per ton, menguat 14 persen dibandingkan kuartal I 2022 seiring peningkatan porsi penjualan ekspor.
Sedangkan untuk pasar dalam negeri, menurut Farida, pihaknya tetap penuhi suplai batu bara untuk kebutuhan domestik 65 persen. Farida optimistis seiring kenaikan harga batu bara dan kebutuhan dan permintaan ekspor meningkat dapat dongkrak kinerja hingga akhir 2022.
Sementara itu, untuk total produksi batu bara Bukit Asam selama semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, atau bertambah 20 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar 13,3 juta ton. Penjualan batu bara Bukit Asam per semester I 2022 sebesar 14,6 juta ton, naik 13 persen secara tahunan.
Advertisement