Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) berencana mengantarkan unit usaha syariah untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun sebelum itu, perseroan akan melakukan spin off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS).
Namun sebelum itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu membesarkan unit ini sebelum siap menjadi bank umum syariah (BUS). Sehingga saat ini ia juga belum memiliki perkiraan pasti kapan unit usaha itu akan debut di Bursa.
Baca Juga
“OJK tengah melakukan kajian terkait spin off ini. Maka kami wait and see. Kami sudah sampaikan ke OJK untuk jadi BUS itu kami tunda dulu,” kata dia di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Advertisement
Untuk saat ini, Bank Jatim mengupayakan pertumbuhan kinerja unit syariah tersebut. Sehingga jika regulasi dan waktunya sudah jelas, unit syariah itu siap dilepas ke Bursa Efek Indonesia.
“Manakala proses ini berjalan dengan baik maka rencana IPO juga akan mengikuti saat BUS kami ke depan sudah memiliki size business yang cukup baik. Kalau belum, maka kami akan tumbuh secara gradual dulu,” tambahnya.
Sebagai informasi, aset UUS tercatat sebesar Rp 2,78 triliun per September 2022. Penyaluran pembiayaan syariah hingga pertengahan Oktober mencapai Rp 1,95 triliun dan himpunan dana pihak ketiga (DPK) syariah mencapai Rp 1,77 triliun.
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mengumumkan kinerja keuangan kuartal III 2022. Hingga September 2022, Bank Jatim menunjukkan tren pertumbuhan kinerja positif dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Bank Jatim mencatatkan peningkatan total kredit yang tumbuh 6,83 persen per September 2022. Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim terjadi pada seluruh segmen. Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi pengumbang pertumbuhan tertinggi, naik sebesar 19,07 persen yoy atau tercatat sebesar Rp 5,73 triliun pada September 2022.
Raihan serupa juga dicatatkan pada portofolio kredit komersial yang mengalami peningkatan sebesar 5,89 persen atau tercatat sebesar Rp 11,75 triliun. Portofolio kredit pada sektor konsumsi tumbuh 5,05 persen atau tercatat sebesar Rp 28,5 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaan di mana rasio loan at risk (LAR) yang melandai di angka 5,76 persen pada kuartal III 2022. Angka ini berbanding 6,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Rasio non performing loan (NPL) gross Bank Jatim juga ikut melandai di angka 3,72 persen, berbanding 4,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Advertisement
Penyaluran Kredit
"Penurunan rasio NPL dan LAR itu mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit Bank Jatim. Pergerakan ini linier dengan kondisi perelonomian nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi," ungkap Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Imam dalam analyst meeting di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memoliki performa positif, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan signifikan pada net interest income (NII) pada kuartal III 2022 yang naik sebesar 8,57 persen yoy atau tercatat sebesar Rp 3,66 triliun. Sementara itu, biaya provisi turun sebesar 10,72 persen yoy atau tercatat sebesar Rp 318 miliar.
"Kinerja moncer itu membuat Bank Jatim berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 1,51 persen yoy atau sebesar Rp 1,2 triliun serta aset yang tercatat sebesar 98,48 triliun," imbuh Busrul.
Sedangkan komposisi rasio keuangan Bank Jayim periode September 2022 antara lain return on asset (RoA) sebesar 2,02 persen, return on equity (RoE) sebesar 15,85 persen dan net interest margin (NIM) sebesar 5,17 persen.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) atau (BJTM) tetap mempertahankan aset di atas Rp 100 triliun pada semester I. Aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp 108,93 triliun dan tumbuh 14,08 persen.
Selain itu, Bank Jatim meraup laba Rp 815 miliar atau tumbuh 1,49 persen year-on-year (yoy). Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan seperti dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim yang mencatatkan kenaikan 16,41 persen (yoy) yaitu sebesar Rp 94,90 triliun.
Perseroan menyatakan, pertumbuhan DPK yang signifikan tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim terus meningkat. Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif tumbuh 2,21 persen (yoy) atau sebesar Rp 43,54 triliun.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2022 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 17,58 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,92 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,05 persen.
Advertisement