Sukses

Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 31 Oktober 2022 dari BNI Sekuritas

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bullish selama di atas 6.995.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin, 31 Oktober 2022. Kondisi ini terjadi di tengah kondisi indikator bullish & di atas 7.017 low.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bullish selama di atas 6.995. Secara teknikal, indikator MACD bullish, stochastic overbought, di atas support 7.017, candle Hanging Man.

Andri menuturkan, jika IHSG bisa ditutup harian di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091, 7.135. Jika gagal, IHSG rawan menuju 6.958,6.902. 

"Level resistance pada perdagangan Senin, 31 Oktober 2022 di level 7.080, 7.135, 7.167, 7.217 dengan support 7.037, 7.016, 6.958, 6.917. Perkiraan range pada perdagangan hari ini di rentang 7.010 - 7.100,” tulis Andri dalam riset.

Sebagai gambaran, IHSG ditutup melemah 0,50 persen ke level 7.056,04 pada perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022. Dalam sepekan, IHSG menguat tipis 0,22 persen.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menuturkan, bursa regional Asia Pasifik mengalami  koreksi. Hang Seng turun signifikan sebesar 3,66 persen. Bursa lainnya seperti SSE Composite Index dan Shenzen Index juga terkoreksi signifikan masing-masing 2,25 persen dan 3,24 persen.

IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia masing-masing menjadi 4,0 persen dan 4,3 persen pada 2022 dan 2023, karena pengetatan moneter global, peningkatan inflasi, dan perlambatan di China.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 2,59 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 2,46 persen. Bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 2,87 persen.

Bursa AS menguat tajam karena data ekonomi AS yang menggembirakan dan prospek kinerja yang lebih cerah menjelang pertemuan Federal Reserve pekan ini. Bursa Eropa juga mengalami kenaikan setelah kenaikan suku bunga bank sental Eropa dan rilis kinerja emiten.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk perdagangan Senin (31/10/2022):

 

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Resistance : Rp 4.640, Rp 4.670, Rp 4.700, Rp 4.750.

Support: Rp 4.600, Rp 4.570, Rp 4.540, Rp 4.500.

Rekomendasi: BUY if break Rp 4.630, target Rp 4.670, Rp 4.700. Stop loss di bawah Rp 4.530.

 

2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Resistance : Rp 5.050, Rp 5.100, Rp 5.150, Rp 5.225.

Support: Rp 4.940, Rp 4.880, Rp 4.830, Rp 4.770.

Rekomendasi: BUY ON SUPPORT target Rp 5.100, Rp 5.225. Stop loss di bawah Rp 4.800.

 

3.PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

Resistance : Rp 184, Rp 188, Rp 194, Rp 200.

Support: Rp 178, Rp 174, Rp 170, Rp 165.

Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 182, target Rp 188, Rp 194. Stop loss di bawah Rp 173

 

4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Resistance : Rp 1.930, Rp 1.950, Rp 2.005, Rp 2.065.

Support: Rp 1.890, Rp 1.865, Rp 1.815, Rp 1.720.

Rekomendasi: BUY Rp 1.895- Rp 1.900, target Rp 1.950, Rp 1.965. Stop loss di bawah Rp 1.850.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 24-28 Oktober 2022

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan pada perdagangan 24-28 Oktober 2022. IHSG naik 0,55 persen selama sepekan.

IHSG ditutup ke posisi 7.056,04 dari pekan sebelumnya 7.017,77. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang naik 0,57 persen menjadi Rp 9.368,32 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa tersebut bertambah Rp 53 triliun dari pekan lalu Rp 9.315,21 triliun.

Rata-rata volume transaksi bursa turun 3,79 persen menjadi 22,05 miliar saham dari 22,92 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 5,55 persen menjadi Rp 13,01 triliun dari pekan lalu Rp 13,77 triliun.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa bertambah 0,99 persen menjadi 1.219.787 transaksi dari pekan lalu  1.207.882 transaksi. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 1,45 triliun pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Pada pekan ini, investor asing membukukan aksi beli saham mencapai Rp 4,26 triliun. Sepanjang 2022, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 79,78 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen dalam negeri dan luar negeri.

Dari global, sejumlah negara maju mencatat kenaikan inflasi. Namun, ekonomi Amerika Serikat terdapat perkembangan seperti tumbuhnya ekonomi Amerika Serikat pada kuartal III 2022, turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun ke bawah 4 persen. “Serta ada sinyal dari beberapa pejabat the Fed mengenai kebijakan moneter AS yang akan cenderung slowing down dan tidak agresif,” tutur dia.

Sedangkan dari dalam negeri, rilis kinerja emiten pada kuartal III 2022 cukup baik mengingat kinerja baik terutama bank besar yang bukukan kinerja baik.

“Untuk pekan depan, nampaknya IHSG masih dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten serta rilis data inflasi yang secara konsensus diperkirakan naik ke angka 6 persen,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Total Emisi Obligasi

Ia mengatakan, IHSG akan uji level resistance di 7.108. “Apabila mampu break nampaknya akan menuju ke 7.136,” kata dia.

Di sisi lain, BEI mencatat ada satu pencatatan obligasi di BEI yaitu obligasi berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure tahap V tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk yang mulai dicatatkan di BEI senilai Rp 1 triliun dengan tingkat bunga tetap 5,25 persen per tahun dan berjangka waktu 370 hari.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 105 emisi dari 69 emiten senilai Rp132,46 triliun.

Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 513 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp457,58 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 175 seri dengan nilai nominal Rp5.100,59 triliun dan USD411,08 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,16 triliun.