Liputan6.com, Jakarta Bank BJB mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan inflasi, selama kuartal III 2022. Bank ini membukukan laba Rp 2,2 trilliun, tumbuh 23,3 persen secara tahunan (year on year). Sedangkan laba setelah pajak sebesar Rp 1,8 trilliun tumbuh 26,2 persen secara konsolidasian.
BJB beserta anak perusahaan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12 persen menjadi Rp 113,4 trilliun (yoy). Di mana, melalui proses bisnis yang baik sehingga Non Performing Loan BJB berhasil ditekan lebih jauh pada level 1,1 persen, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,3 persen dengan coverage ratio yang solid pada level 148,9 persen.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan, capaian kinerja bisnis perusahaan didorong melalui penguasaan pasar yang kuat sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi.
Advertisement
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BJB mencapai Rp 116,3 triliun didukung pertumbuhan dana murah. Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 6,9 persen secara tahunan menjadi Rp 170,2 trilliun.
"Ditengah kenaikan suku bunga acuan, manajemen melakukan efisiensi pengelolaan likuiditas sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali," jelas dia dalam paparan analyst meeting kuartal III 2022, Senin (31/10/2022).
Untuk menggenjot pertumbuhan bisnis kedepan, BJB gencar melakukan sinergi melalui Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan beberapa BPD berkinerja baik dan sehat.
Sinergi dengan Bank Bengkulu dan Bank Sultra
Dia pun menjelaskan perkembangan Bank Bengkulu dan Bank Sultra yang saat ini masih dalam proses perizinan dari lembaga otoritas terkait.
“Update yang dapat kami sampaikan, Bank Bengkulu saat ini telah berproses untuk perijinan dari Otoritas Jasa Keuangan atas setoran modal tahap pertama senilai Rp 100 milliar yang telah dilakukan dan apabila berjalan dengan lancar seluruh proses akan rampung di tahun 2023. Sedangkan untuk Bank Sultra saat ini kami telah menandatangani Letter Of Intent (LOI) pada akhir September tahun 2022 lalu,” jelas Yuddy dan tidak menutup kemungkinan untuk dapat menjalin sinergi dengan BPD-BPD lainnya.
BJB pun berencana untuk melakukan aksi korporasi penguatan permodalan khususnya Tier-1 baik melalui penerbitan saham baru maupun surat utang perpetual yang dapat dikategorikan sebagai Tier-1 untuk mengimbangi rencana bisnis perseroan.
“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” tegas Yuddy.
Advertisement