Sukses

Pendapatan Ramayana Tumbuh 21,4 Persen hingga Kuartal III 2022

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) meraih pertumbuhan pendapatan dan laba hingga September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Ramayana Lestari Sentosa mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mencatat pendapatan Rp 2,40 triliun hingga kuartal III 2022. Realisasi pendapatan itu naik 21,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,97 triliun.

Rincian pendapatan itu antara lain dari penjualan barang beli putus naik menjadi Rp 1,86 triliun pada kuartal III 2022 dari periode kuartal III 2021 sebesar Rp 1,57 triliun. Sementara itu, komisi penjualan konsinyasi naik menjadi Rp 534,91 miliar pada kuartal III 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 400,62 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban pokok penjualan barang beli putus sebesar 12,96 persen menjadi Rp 1,22 triliun pada kuartal III 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat beban pokok penjualan barang beli putus Rp 1,08 triliun.

Melihat kondisi itu, laba bruto perseroan Rp 1,18 triliun atau tumbuh 31,74 persen dibandingkan kuartal III 2021 sebesar Rp 897,19 miliar. Beban penjualan naik menjadi Rp 21,92  miliar pada kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,01 miliar.

Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp 906,52 miliar pada kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 824,09 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Kemudian, pendapatan lainnya meningkat dari Rp 12,99 miliar pada kuartal III 2021 menjadi Rp 88,84 miliar pada kuartal III 2022. Perseroan pun mencatat laba usaha Rp 342,42 miliar  atau meningkat 338,60 persen hingga September 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya  Rp 78,07 miliar.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk membukukan laba tahun berjalan Rp 298,12 miliar. Laba perseroan tumbuh 189,9 persen periode yang sama tahun sebelumnya Rp 102,81 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatat laba per saham sebesar Rp 47,45 pada kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,62.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk membukukan ekuitas Rp 3,63 triliun pada September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,59 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 1,35 triliun pada September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,48 triliun.

Dengan demikian, perseroan membukukan aset menurun menjadi Rp 4,99 triliun hingga September 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 5,08 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 1,42 triliun pada akhir September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,58 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Gandeng Kredivo

Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) atau Ramayana sediakan mode pembayaran teranyar berbentuk paylater atau bayar nanti. Layanan ini dihadirkan melalui kerja sama dengan platform kredit digital, Kredivo.

Dengan kerjasama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana yang tersebar di seluruh Indonesia.

Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel mengatakan, ini merupakan salah satu inovasi perseroan untuk meningkatkan minat belanja offline. Sebab menurut dia, meski saat ini tren belanja online tinggi, banyak fitur atau layanan yang tidak bisa digantikan dengan online.

“Kami sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif, seperti Paylater. Kami optimis dengan kerja sama kami dengan Kredivo dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri ritel di Indonesia,” kata Alex dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari memaparkan optimisme Kredivo terhadap kolaborasi tersebut dalam mengoptimalkan momentum pertumbuhan sektor ritel di kota non-metropolitan melalui penggunaan Paylater. Keyakinan itu berkaca dari pengalaman Kredivo melayani kebutuhan lebih dari 6 juta pengguna yang berada di berbagai belahan wilayah di Indonesia.

"Kami percaya akan dampak besar yang bisa kita ciptakan melalui kolaborasi bersama Ramayana. Melalui jaringan kuat Ramayana di seluruh pulau di Indonesia, kami berharap upaya perluasan layanan kredit digital ini dapat mengakselerasi ekonomi daerah, khususnya geliat industri ritel fesyen di kota tier 2 dan 3,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Ramayana Bidik Pendapatan 5 Persen dari Transaksi Melalui Kredivo

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) atau Ramayana gandeng platform kredit digital, Kredivo, sediakan metode bayar nanti atau paylater. Dengan kerja sama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana yang tersebar di seluruh Indonesia.

Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel menargetkan kerja sama ini bisa berkontribusi 5 persen terhadap total penjualan Ramayana pada 2022. Serta diharapkan lebih tinggi pada tahun-tahun berikutnya.

"Kita pasang target dengan tim Kredivo, kontribusi terhadap sales Ramayana kami harapkan 5 persen. Di 2023 kami harapkan lebih dari 5 persen,” kata Alex dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

Sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia, perseroan siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif, seperti paylater. Perseroan sendiri menargetkan kenaikan penjualan sebesar 20 persen untuk tahun ini. Namun, Alex mengatakan perseroan masih berupaya untuk mencapai setidaknya minus 20 persen hingga 10 persen dari penjualan 2019.

"Dari 2021 ke 2022 kita ada growth 20 persen, tapi balik lagi ini bukan hasil yang kita inginkan. Kita minimal equal dengan 2019. Minimal minus 20–10 persen dari 2019. lebih bagus equal, bahkan lebih,” kata dia.

Pada 2019, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun. Sementara total pendapatan pada 2020 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar Rp 2,53 triliun dan 2,6 triliun atau tumbuh tipis secara tahunan.

Dari sisi laba bersih pada 2019 tercatat sebesar 647,9 miliar. Sementara pada 2020 tercatat rugi Rp 138,87 miliar, sebelum membaik pada tahun selanjutnya dengan laba yang berhasil dicatatkan sebesar Rp 170,6 miliar.