Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis, (3/11/2022). Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bayangi laju IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG hingga kini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan kecenderungan tekanan yang masih cukup besar.
Baca Juga
Ia menilai, fluktuasi nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG. Namun, peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli untuk rentang investasi jangka panjang. "Hari ini IHSG berpotensi menguat di 6.954-7.152,” tutur dia.
Advertisement
Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 7.015 pada perdagangan 2 November 2022, sempat menguji area support terdekat di 6.974 tetapi tertahan oleh cluster MA20 dan MA200.
“Waspadai, apabila IHSG belum mampu menguat kembali ke atas 7.128 sebagai resistancenya maka diperkirakan posisi IHSG sudah selesai membentuk wave (x) dari wave [y] dan akan membentuk awalan wave (y) dari wave [y],” ujar dia.
Ia menambahkan, hal tersebut berarti, IHSG rawan koreksi untuk menguji 6.890-6.940 terlebih dahulu, meskipun menguat nampaknya akan relatif pendek menguji 7.050-7.090 saja.
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.847,6.974 dan level resistance 7.128,7.135.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Selain itu, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness (1.535)
Saham BIRD ditutup menguat 1,3 persen ke 1.535 pada perdagangan 2 November 2022 isertai dengan munculnya volume pembelian.
“Kami memperkirakan, posisi BIRD saat ini sedang berada di wave iv dari wave (iii) dari wave [c], sehingga koreksi BIRD akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” tutur dia.
Buy on Weakness: 1.465-1.495
Target Price: 1.630, 1.730
Stoploss: below 1.395
2.PT Smartfren Tbk (FREN) - Buy on Weakness (77)
Saham FREN ditutup terkoreksi 1,3 persen ke 77 pada perdagangan 2 November 2022 dan masih disertai dengan tekanan jual. Kami perkirakan, posisi FREN saat ini sedang berada di wave 2 dari wave (3), sehingga koreksi FREN akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 73-76
Target Price: 84, 95
Stoploss: below 71
3.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) - Buy on Weakness (10.100)
Saham INTP ditutup terkoreksi 1 persen ke 10.100 pada perdagangan 2 November 2022, koreksi INTP disertai dengan munculnya tekanan jual.
“Kami memperkirakan, posisi INTP sedang berada di wave (iv) dari wave [iii] dari wave 3 sehingga INTP akan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” tutur dia.
Buy on Weakness: 9.700-9.975
Target Price: 10.550, 11.000
Stoploss: below 9.525
4.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness (3.880)
Saham MDKA ditutup menguat 3,7 persen ke 3.880 pada perdagangan 2 November 2022 dan disertai dengan meningkatnya volume pembelian. Kami memperkirakan, posisi MDKA sedang berada di awal wave [iii] dari wave C dari wave (B) sehingga MDKA berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 3.760-3.850
Target Price: 4.090, 4.250
Stoploss: below 3.680
Advertisement
Penutupan IHSG 2 November 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Rabu, (2/11/2022). Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,52 persen ke posisi 7.015,69. Indeks LQ45 tanjlok 0,82 persen ke posisi 999,09. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.074 dan terendah 6.976,87. Sebanyak 232 saham menguat dan 285 saham melemah. 184 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.262.453 kali dengan volume perdagangan saham 21,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.637.
Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXindustry memimpin koreksi dengan susut 1,39 persen. Indeks sektor saham IDXnonsiklikal merosot 0,38 persen, indeks sektor saham IDXhealth terpangkas 0,30 persen, indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,12 persen, indeks sektor saham IDXInfrastruktur melemah 0,42 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi turun 0,44 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,25 persen, indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,86 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 0,96 persen dan indeks sektor saham IDXtechno mendaki 1,85 persen.
Bursa Saham Asia pada 2 November 2022
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 2 November 2022. Investor bersiap hadapi kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin oleh bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed).
Indeks Hang Seng naik 2,42 persen setelah sempat berhenti sementara seiring isu sinyal topan. Indeks Hang Seng sempat ke posisi 15.827 pada awal sesi perdagangan.
Indeks Shanghai menanjak 1,15 persen ke posisi 3.003,37. Indeks Shenzhen bertamabh 1,33 persen ke posisi 10.877,51. Di Jepang, indeks Nikkei dan Topix mendatar masing-masing di posisi 27.663,39 dan 1.940,46. Indeks Kospi bertambah ke posisi 2.336,87. Inflasi Korea Selatan sentuh 5,7 persen pada Oktober 2022.
Indeks Australia menguat 0,14 persen ke posisi 6.986,70. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,74 persen.
Advertisement