Sukses

Lima Waran Terstruktur Baru Meluncur di BEI, Ada PGAS hingga BMRI

PT RHB Sekuritas Indonesia kembali mencatatkan sejumlah waran terstruktur di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - PT RHB Sekuritas Indonesia kembali mencatatkan waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2022.

Mengutip laman RHB Sekuritas, Kamis (3/11/2022), kelima waran terstruktur tersebut dari underlying saham  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS),  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),  PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Sementara itu, pemasaran perdana lima waran terstruktur dibuka mulai 4 November 2022 hingga 7 November 2022, adapun rinciannya sebagai berikut:

Penerbitan waran terstruktur PGASDRCK3A dari underlying saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar 35.000.000 unit dengan harga penawaran Rp 77-143 per unit dan harga pelaksanaan Rp 1,615-2,190. Waran terstruktur dari PGAS ini akan jatuh tempo pada 10 Mei 2023.

Selanjutnya, penerbitan waran terstruktur BBCADRCK3A dari underlying saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 10.000.000 unit dengan harga penawaran Rp 348-650per unit dan harga pelaksanaan Rp 7,300-9,900. Waran terstruktur dari BBCA ini akan jatuh tempo pada 10 Mei 2023.

Tak hanya itu, ada juga penerbitan waran terstruktur BMRIDRCK3A dari underlying saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 10.000.000 unit dengan harga penawaran Rp 434-805 per unit serta harga pelaksanaan Rp 8,950-12,075 yang akan jatuh tempo pada 10 Mei 2023.

Penerbitan waran terstruktur ANTMDRCK3A dari underlying saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar 25.000.000 unit dengan harga penawaran Rp 121-226 per unit dan harga pelaksanaan Rp 1,530-2,070. Waran terstruktur dari ANTM ini akan jatuh tempo pada 10 Mei 2023.

Kemudian, penerbitan waran terstruktur MDKADRCK3A dari underlying saham  PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar 15.000.000 unit dengan harga penawaran Rp 214-398 per unit serta harga pelaksanaan Rp 3,140-4,260 yang akan jatuh tempo pada 10 Mei 2023.

 

 

2 dari 4 halaman

Tiga Sekuritas Antre di Pipeline Waran Terstruktur, Bakal Terbitkan Puluhan Seri

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi tiga anggota bursa (AB) yang berencana menerbitkan waran terstruktur. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, selain genjot dari sisi anggota bursa, BEI juga akan mendorong AB eksisting untuk lebih banyak menerbitkan waran terstruktur.

"Saat ini ada tiga AB yang sedang dalam pipeline kita untuk mempersiapkan diri untuk menerbitkan waran terstruktur. Paling tidak, ada lebih dari 10 seri waran terstruktur yang nanti bisa diterbitkan,” kata Jeffrey dalam konfrensi pers, Rabu (26/10/2022).

BEI juga berencana menerbitkan produk lain pada 2023, antara lain single stock futures, pengembangan carbon trading, ETF, dan indeks terutama indeks terkait syariah dan yang terkait dengan ESG, serta pengembangan SPPA.

Untuk pengembangan carbon trading, BEI telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Pertamina dalam perdagangan karbon (carbon trading).

Melalui kerja sama itu, Pertamina dan BEI akan mengkaji potensi kerja sama bisnis sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta optimalisasi tugas dan fungsi masing-masing untuk penyelenggaraan voluntary carbon market dan compliance carbon market.

"BEI dan Pertamina telah menandatangani MoU. Jadi kalau Bursa sebagai penyelenggara carbon trading, Pertamina dan kita harapkan BUMN maupun perusahaan lain yang akan selenggarakan carbon trading, bisa melakukan voluntary carbon trading melalui sistem yang nanti disediakan BEI,” kata Jeffrey.

 

3 dari 4 halaman

BEI Sebut Waran Terstruktur Menambah Variasi Produk bagi Investor untuk Investasi

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan produk investasi baru yang diterbitkan oleh Anggota Bursa (AB), yaitu waran terstruktur pada Senin, 19 September 2022.

Waran terstruktur memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu underlying asset, pada harga dan tanggal yang telah ditentukan (harga dan tanggal exercise). Adapun underlying asset tersebut merupakan saham-saham yang masuk dalam konstituen Indeks IDX30.

Mekanisme perdagangan waran terstruktur tidak berbeda dengan equity waran yang saat ini sudah marak diperdagangkan di bursa. Perbedaan waran terstruktur dan equity waran adalah pada penerbit dan pada metode penyelesaian saat jatuh tempo.

Equity waran diterbitkan oleh perusahaan/emiten dari saham yang menjadi underlying, sedangkan waran terstruktur diterbitkan oleh AB yang memenuhi persyaratan OJK.

Selain itu, penyelesaian waran terstruktur pada saat jatuh tempo menggunakan cash settlement, bukan penyerahan saham (physical settlement) seperti equity waran. Investor yang waran terstrukturnya memiliki nilai in the money, akan menerima cash sebesar selisih dari harga pasar dengan harga exercise.

Jika investor tidak ingin menyimpan waran terstruktur hingga jatuh tempo, investor dapat memperjualbelikannya di pasar sekunder layaknya equity waran.

Investor tidak perlu khawatir atas likuiditas waran terstruktur di pasar sekunder, karena terdapat liquidity provider yang memastikan investor dapat membeli atau menjual waran terstruktur setiap saat di pasar sekunder.

4 dari 4 halaman

Tipe Waran

Pada tahap awal peluncuran waran terstruktur, diterbitkan tipe call waran, yaitu efek yang memberikan hak kepada pembelinya untuk membeli suatu saham konstituen IDX30 di harga dan tanggal yang telah ditentukan (harga dan tanggal exercise).

PT RHB Sekuritas Indonesia merupakan penerbit pertama waran terstruktur di pasar modal Indonesia. Waran terstruktur yang diluncurkan ada 3 seri, yaitu dengan underlying ADRO, UNVR, dan BBRI. PT RHB Sekuritas Indonesia juga bertindak sebagai liquidity provider atas perdagangan waran terstruktur tersebut di pasar sekunder.

"Kami berharap waran terstruktur dapat menambah variasi produk investasi yang menarik bagi investor di pasar modal Indonesia. Kajian kami menunjukkan produk Waran Terstruktur ini akan memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat menjadi pilihan bagi para investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia”, ungkap Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).

BEI berkomitmen untuk beri edukasi terkait produk waran terstruktur kepada masyarakat, khususnya investor ritel di seluruh Indonesia. Setelah seremoni penerbitan perdana Waran Terstruktur, BEI dan PT RHB Sekuritas Indonesia menyelenggarakan webinar tentang produk waran terstruktur secara daring yang dihadiri oleh kurang lebih 500 investor di seluruh Indonesia