Sukses

OJK Tetapkan Saham Primadaya Plastisindo Masuk Efek Syariah

Dikeluarkannya keputusan tersebut sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah oleh PT Primadaya Plastisindo Tbk.

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Primadaya Plastisindo Tbk sebagai efek syariah. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK terkait dengan penetapan efek syariah yaitu Keputusan Nomor:KEP 78/D.04/2022.

Dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tersebut, maka Efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-38/D.04/2022 tanggal 23 Juni 2022 tentang Daftar Efek Syariah. Demikian mengutip dari laman OJK, Jumat (4/11/2022).

Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran yang disampaikan oleh PT Primadaya Plastisindo Tbk.

Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.

Secara periodik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik.

Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.

2 dari 4 halaman

Optimistis Kinerja Bakal Membaik

Sebelumnya, PT Primadaya Plastisindo Tbk optimistis akan mendulang kinerja cemerlang pasca aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Keyakinan itu salah satunya merujuk pada investor strategis yakni Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma.

Direktur Utama PT Primadaya Plastisindo Tbk, Kennie Angesty mengatakan, saat ini perseroan telah selesai melakukan masa penawaran awal dan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan serangkaian kegiatan IPO. Nantinya, saham Primadaya Plastisindo dengan kode PDPP juga akan masuk sebagai Saham DES (Daftar Efek Syariah).

Rencananya, pencatatan saham PDPP akan dilakukan pada 9 November 2022. Masa penawaran awal telah dilakukan pada 13-20 Oktober 2022, selanjutnya masa penawaran umum perdana saham akan dilakukan pada 3-7 November 2022, dan distribusi secara elektronik akan dilakukan pada 8 November 2022.

“Kami optimistis kinerja perseroan akan semakin bertumbuh kendati ketidakpastian kondisi perekonomian sudah banyak diproyeksikan ke depan. Kami juga telah mendapati investor strategis yang meyakini bahwa perseroan mampu memiliki pertumbuhan yang positif dan potensi untuk terus berkembang serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (3/11/2022).

Perseroan melepaskan sebanyak 500 juta saham baru atau sebanyak 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per lembar saham.

Saham ditawarkan pada harga Rp 200 per lembar, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 100 miliar.

Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 67 persen akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin– mesin dan meningkatkan kapasitas produksi Perseroan dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan. Sisanya, sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan.

3 dari 4 halaman

Proyeksi Kinerja

Perseroan menyiapkan jurus jitu untuk meraup berbagai peluang pertumbuhan ke depan. Di antaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas pangsa pasar produk free market melalui e-commerce dan distributor, menambah mitra dagang melalui sektor horeka, mengikuti perkembangan teknologi, diversifikasi produk dan market, serta membuka cabang di kota besar lain di Indonesia.

Dia menilai, industri kemasan plastik adalah industri yang sangat dibutuhkan masyarakat, tetapi lokasi sangat penting untuk menekan waktu dan biaya pengiriman.

"Dengan perluasan geografis dan strategi diversifikasi produk, kemampuan perseroan untuk menyerap kebutuhan plastik akan cepat bertumbuh di daerah-daerah yang akan dikembangkan,” ujar dia.

Riwayat Kinerja Perusahaan Secara kinerja, tahun lalu Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan 32,26 persen menjadi Rp 318,99 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 77,81 miliar. Hal itu didorong oleh peningkatan penjualan jerigen, galon, botol, dan material.

Kendati secara laba bersih belum dapat terkerek, tetapi perseroan optimis tahun ini perseroan akan menorehkan kinerja cemerlang. Keyakinan itu merujuk pada kinerja perseroan pada Mei lalu dengan raihan laba bersih yang melonjak 113,6 persen.

4 dari 4 halaman

IPO, Primadaya Plastisindo Bidik Dana Rp 100 Miliar

Sebelumnya, PT Primadaya Plastisindo Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang industri dari plastic untuk pengemasan akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). PT Primadaya Plastisindo Tbk akan melepas 500 juta saham ke publik.

Mengutip laman e-ipo, Kamis (13/10/2022), PT Primadaya Plastisindo Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 20 persen dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga penawaran saham perdana di kisaran Rp 195-Rp 200 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh dari IPO sebesar Rp 100 miliar.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 67 persen untuk ekspansi pembelian mesin dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Selain itu, dana IPO juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan. Sedangkan sisanya sekitar 33 persen untuk modal kerja.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun perseroan mencatat pendapatan Rp 318,99 miliar hingga 2021, tumbuh 32,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 241,18 miliar. Laba bersih perseroan turun 2,5 persen menjadi Rp 12,08 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 12,40 miliar.

Total ekuitas naik menjadi Rp 239,86 miliar pada 2021 dari periode 2021 sebesar Rp 177,32 miliar. Sementara itu, total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 60,97 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 77,93 miliar.