Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten mengumumkan rencana pembagian dividen Interim. Pembagian dividen interim merujuk pada data keuangan perusahaan untuk periode yang bervariasi.
Beberapa merujuk pada data keuangan per 30 Juni 2022, beberapa lainnya mengacu pada data keuangan per 30 September 2022. Analis menilai, aksi ini merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada tahun ini.
Baca Juga
Banyak perusahaan yang mencatatkan kenaikan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan laba perusahaan yang diharapkan berlanjut setidaknya sampai akhir tahun.
Advertisement
“Emiten yang bagikan dividen interim harusnya sudah yakin dan konfirm bahwa mereka sudah profit dengan kinerja bagus, sehingga bagi-bagi dividen interim. Kalau sekarang mereka sudah bagi-bagi, wajar juga. Banyak emiten yang catatkan kinerja mantap,” kata Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono kepada Liputan6.com, Jumat, 4 November 2022.
Wahyu menilai, pertumbuhan kinerja emiten sepanjang tahun ini tak luput dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang masih terjadi meski digempur inflasi dan ancaman resesi.
Setelah sempat anjlok pada awal pandemi, Wahyu mencermati banyak sektor yang diuntungkan pada saat pandemi berangsur reda dan ekonomi mulai reopening.
“Investor tentu happy karena mendapat dividen lebih cepat. Mereka sudah menuai profit hasil sahamnya selama ini. Ini juga jadi sinyal bahwa kinerja keuangan perusahaan mantap dan menarik. Jadi jika laporan keuangan nya memang mantap, buy,” imbuh Wahyu.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengamini adanya perbaikan kinerja yang mengerek kinerja perusahaan sepanjang tahun ini, sehingga perusahaan bisa membagikan dividen interim.
Meski jika dilihat dari besarannya memang lebih rendah dibandingkan dividen pada umumnya. Sebagai catatan, Nico mengatakan investor perlu memperhatikan yield dividen yang diberikan.
"Jangan lupa perhatikan juga dividend yield yang diberikan oleh masing masing emiten. Dengan mengukur dividend yield, tentu kita dapat mengukur apakah dividen tersebut menguntungkan atau tidak,” kata Nico.
Berburu Cuan di Tengah Maraknya Pembagian Dividen Interim
Sebelumnya, sejumlah emiten mengumumkan rencana pembagian dividen Interim. Pembagian dividen interim ini merujuk pada data keuangan emiten pada semester I 2022.
Analis menilai, aksi ini dilakukan merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada paruh pertama tahun ini. Di mana banyak perusahaan yang mencattakan kenaikan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan laba perusahaan.
Beberapa emiten yang akan bagikan dividen interim di antaranya; Astra International Tbk (ASII), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), United Tractors Tbk (UNTR), dan Indo Kordsa (BRAM).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, aksi pembagian dividen interim ini bisa dimaknai sebagai apresiasi terhadap investor yang mempercayai emiten sebagai pilihan investasinya selama ini. Selain itu juga daya tarik bagi pasar yang belum menentukan pilihan saham untuk mengisi portfolionya.
Strategi saham, jika tujuannya investasi bisa membeli secara bertahap. Terlebih memanfaatkan setiap adanya aksi jual di pasar untuk memperoleh harga lebih rendah.
“Jika tujuan jangka pendek yaitu trading dengan menyesuaikan toleransi risiko serta target harganya. Rekomendasi buy on weakness ASII, BRAM, AALI, UNTR dan SMMT,” sebut Ivan kepada Liputan6.com, Kamis (6/10/2022).
Advertisement
Peluang Realisasi Keuntungan
Peluang Realisasi Keuntungan
Senada dengan Ivan, Founder WH Project, William Hartanto menilai adanya peluang profit taking sata banyak emiten bagikan dividen interim.
Dari strateginya, William mengatakan tak jauh berbeda dengan musim dividen tahunan. Di mana umumnya akan ada sediki pelemahan harga saham setelah ex date disebabkan adanya aksi profit taking.
"Oleh karena itu, kalaupun saham-saham tersebut direkomendasikan, maka strateginya adalah sell on strength pada saat mendekati ex date. Dalam hal ini berarti kita menerapkan strategi untuk dengan memanfaatkan momentum pembagian dividen saja,” ujar William.
Saham-saham pilihan
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mencermati, ramainya pembagian dividen interim saat ini mayoritas dari sektor komoditas. “Hal ini menjadi indikasi bahwa kinerja sektor tersebut sedang mengalami peningkatan signifikan. Salah satunya karena kenaikan harga komoditas dalam satu tahun terakhir,” kata Jono.
Dia menuturkan, sektor komoditas juga merupakan salah satu penopang ekonomi Indonesia saat ini di tengah berbagai tantangan global.
Ramai Emiten Tebar Dividen Interim 2022, Ini Kata Analis
Sejumlah emiten mengumumkan rencana pembagian dividen interim 2022. Pembagian dividen interim ini merujuk pada data keuangan perusahaan pada semester I 2022.
Analis menilai, aksi ini merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada paruh pertama tahun ini. Banyak perusahaan yang mencatatkan kenaikan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan laba perusahaan.
Beberapa emiten yang akan bagikan dividen di antaranya; Astra International Tbk (ASII), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), dan United Tractors Tbk (UNTR).
“Dividen interim umum dibagikan atas profitabilitas ytd (year to date-red), ini umumnya menunjukkan perusahaan profit. Tetapi pembagian dividen tentu saja mengurangi potensi saldo laba ditahan, pembagian dividen yang besar artinya ekspansi emiten terbatas,” kata Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana kepada Liputan6.com, Rabu (5/10/2022).
Senada dengan Wawan, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengamini adanya perbaikan kinerja yang mengerek keuntungan perusahaan. Meski jika dilihat dari besarannya memang lebih rendah dibandingkan dividen pada umumnya.
Sejauh ini, Pilarmas Investindo Sekuritas lebih menyukai emiten emiten antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Sebagai catatan, Nico mengatakan, investor perlu memperhatikan yield dividen yang diberikan.
“Jangan lupa perhatikan juga dividend yield yang diberikan oleh masing-masing emiten. Dengan mengukur dividend yield, tentu kita dapat mengukur apakah dividen tersebut menguntungkan atau tidak,” imbuh dia.
Advertisement