Sukses

Bukan Hanya Sekadar Cinta, Intip Tips Keuangan Sebelum Masuk Jenjang Pernikahan

Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berbagi tips bagi Anda yang akan memasuki jenjang pernikahan.

Liputan6.com, Jakarta - Tanpa pondasi yang kuat, sebuah pernikahan akan sulit untuk bertahan seumur hidup. Selain dilandasi oleh rasa cinta, pernikahan juga harus dilandasi oleh kejujuran, sikap saling menghargai dan terbuka, serta pengetahuan yang cukup tentang kondisi kesehatan keuangan masing-masing.

Kekuatan pondasi yang dibangun di awal bersama pasangan akan menentukan kuatnya hubungan pernikahan nantinya. 

Kali ini Manulife akan membahas salah satu elemen pondasi yang penting terkait aspek keuangan. Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berbagi tips bagi Anda yang akan memasuki jenjang pernikahan dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/11/2022):

1.Terbuka soal keuangan

Dimas menuturkan, menikah itu gampang, tetapi tanggung jawabnya yang berat.  Ketika topik seputar pernikahan mulai dibahas bersama pasangan, saatnya untuk saling terbuka dalam hal keuangan agar masing-masing pihak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi kesehatan keuangan pasangannya. Pembahasan keuangan bersama pacar, walau jelang pernikahan, kerap dianggap tabu.

Namun, menurut Dimas, pembahasan ini harus dilakukan demi kelanggengan hubungan pasca pernikahan nantinya. Beberapa topik yang perlu dibahas antara lain mengenai jumlah penghasilan, jumlah beban utang atau cicilan masing-masing, dan anggota keluarga yang menjadi tanggungan saat ini.

“Selain itu, perlu dibahas juga mengenai pembagian tanggung jawab keuangan sesudah menikah, antara lain mengenai sumber penghasilan, dari satu sumber (suami saja) atau dua sumber (suami dan istri), dan mengenai jumlah yang akan dialokasikan untuk membantu anggota keluarga masing-masing,” ujar Dimas.

Selain itu,  menurut Dimas pembahasan lainnya adalah perlu tidaknya ada prenup agreement atau perjanjian pra nikah.

2 dari 3 halaman

Buat Tujuan Keuangan

2. Membuat tujuan/rencana keuangan bersama

“Setelah mengetahui kondisi keuangan masing-masing, seharusnya kita bisa lebih realistis dalam mempersiapkan anggaran dan konsep resepsi pernikahan. Pesta pernikahan yang berkesan tidak harus mewah. Resepsi yang sederhana dan penuh keintiman tetap dapat mendatangkan  kesan yang indah,” kata Dimas.

Selain merencanakan biaya pernikahan, kita juga harus menetapkan tujuan keuangan bersama lainnya yang ingin dicapai bersama pasangan di kemudian hari. Misalnya untuk mempersiapkan uang muka serta cicilan rumah, beli mobil, dan biaya kelahiran hingga pendidikan anak. Diskusikan juga mengenai cara untuk merealisasikannya dan pilihan instrumen investasi yang akan digunakan.

3. Pilihan kendaraan investasi yang sesuai

Jika masih memiliki waktu persiapan yang cukup, sekitar satu sampai tiga tahun, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan yang sesuai.  Jenis reksa dana  ini memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan deposito maupun tabungan.

 

3 dari 3 halaman

Pilihan Reksa Dana

Reksa dana pendapatan tetap memiliki aset dasar dengan korelasi yang rendah terhadap pergerakan pasar yang volatil, sehingga memberikan potensi imbal hasil yang lebih stabil dari waktu ke waktu. 

“Beberapa contoh reksa dana pendapatan tetap yang beredar di masyarakat yaitu Manulife Obligasi Unggulan (MOU) dan Manulife Pendapatan Bulanan II (MPB II),” kata Dimas.

Ia menuturkan, kedua reksa dana tersebut adalah reksa dana pendapatan tetap berdurasi pendek, yang pada umumnya tidak terlalu volatil. Selain itu, ada juga reksa dana pendapatan tetap yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah, salah satunya yaitu Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI).

“Menikah membutuhkan persiapan yang matang.  Hindari mengambil utang untuk menggelar resepsi pernikahan hanya demi dipandang hebat oleh teman dan kerabat, serta kelola keuangan dengan bijak bersama pasangan,” tutur dia.