Sukses

ABM Investama Rampungkan Penawaran Tender Tunai pada 3 November 2022

ABM Investama telah melakukan tender tunai untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya USD 40 juta atau sekitar Rp 628,92 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten pertambangan batu bara ini telah menyelesaikan penawaran tender tunai pada 3 November 2022.

ABM Investama telah melakukan tender tunai untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya USD 40 juta atau sekitar Rp 628,92 miliar (asumsi kurs Rp 15.723 per dolar AS) atas surat utang USD 200 juta.Adapun pemegang surat utang melakukan tender dan tidak secara sah pada atau sebelum batas waktu penarikan mencapai USD 193,48 juta dari jumlah pokok keseluruhan surat utang, sebanyak kurang lebih 96,74 persen dari jumlah pokok keseluruhan surat utang yang terhutang.

"Perseroan bermaksud untuk mengumumkan  hasil dari penawaran tender tunai untuk  pembelian kembali sebanyak-banyaknya  USD 40.000.000 atas jumlah terhutang  berdasarkan surat utang USD 200.000.000  dengan bunga tetap sebesar 9,5 persen jatuh  tempo pada 2026 (Surat Utang 2026)," tulis Sekretaris Perusahaan ABMM, Rindra Donovan dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (7/11/2022).

Obligasi tersebut dijamin oleh PT Reswara Minergi Hartama, PT Tunas Inti Abadi, PT Pelabuhan Buana Reja, PT Cipta Kridatama, PT Cipta Krida Bahari. 

Selain itu, dijamin juga oleh PT Sanggar Sarana Baja, PT Alfa Trans Raya, PT Baruna Dirga Dharma, PT Dianta Daya Embara, PT Agata Nugraha Nastari, PT Prima Wiguna Parama, dan PT Radhika Jananta Raya, anak-anak perusahaan Perseroan, dengan total harga pembelian

"Kami sampaikan pengumuman Perseroan yang diunggah di laman situs Bursa Singapura  (SGX-ST) tertanggal 3 November 2022 sehubungan dengan penawaran tender," tulisnya.

Kemudian, aksi korporasi ini tidak terdapat dampak khusus terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha ABM Investama.

2 dari 4 halaman

Penawaran Tender Buyback Surat Utang

Sebelumnya, PT ABM Investama Tbk (ABMM) akan membiayai tender tunai untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya USD 40 juta atau sekitar Rp 623,35 miliar (asumsi kurs Rp 15.584 per dolar AS) atas surat utang USD 200 juta.

Surat utang tersebut dengan bunga tetap sebesar 9,5 persen yang jatuh tempo pada 2026. Adapun surat utang tersebut dijamin oleh anak usaha ABM Investama yaitu PT Reswara Minergi Hartama, PT Tunas Inti Abadi, PT Pelabuhan Buana Reja, PT Cipta Kridatama, PT Cipta Krida Bahari.

Selain itu, PT Sanggar Sarana Baja, PT Alfa Trans Raya, PT Baruna Dirga Dharma, PT Dianta Daya Embara, PT Agata Nugraha Nastari, PT Prima Wiguna Parama, dan PT Radhika Jananta Raya. "Penyelesaian penawaran tender bergantung pada pemenuhan kondisi tertentu, dalam setiap hal, sebagaimana diubah, diganti, dikesampingkan dan ditambah oleh penerbit dan perseroan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, ditulis Minggu, 23 Oktober 2022.

Hingga 20 Oktober 2022, jumlah pokok keseluruhan dari surat utang yang terhutang USD 200 juta. Jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap USD 1.000 atas jumlah pokok surat utang yang ditawarkan secara sah pada atau sebelum pukul 17.00 waktu New York pada 2 November 2022 (batas waktu tender awal) dan tidak ditarik secara sah pada atau sebelum pukul 17.00 waktu New York, pada 2 November 2022 (batas waktu penarikan) dan diterima untuk pembayaran sesuai dengan penawaran akan dihargai yang setara dengan jumlah USD 1.000 per USD 1.000 jumlah pokok pokok surat utang ditambah bunga akrual yang berlaku (sebagaimana didefinisikan di dalam memorandum penawaran tender) (harga penawaran tender awal), apabila semua kondisi penawaran telah dipenuhi atau dikesampingkan pada atau sebelum tanggal penyelesaian.

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Para pemegang surat utang harus secara sah menawarkan Surat Utang mereka pada atau sebelum Batas Waktu Tender Awal dan tidak ditarik secara sah atas Surat Utang mereka pada atau sebelum Batas Waktu Penarikan untuk menerima Harga Penawaran Tender Awal.

Jumlah yang harus dibayar untuk setiap USD1.000 atas jumlah pokok Surat Utang yang ditawarkan secara sah setelah Batas Waktu Tender Awal tetapi pada atau sebelum pukul 23:59 waktu New York, pada 17 November 2022 (Batas Waktu Jatuh Tempo) dan diterima untuk pembayaran sesuai dengan Penawaran akan dihargai dengan jumlah USD 950.00 per USD 1.000 jumlah pokok Surat Utang ditambah Bunga Akrual yang Berlaku (Harga Penawaran Tender Akhir).

Perseroan menyatakan, tidak terdapat dampak khusuus terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya,  PT ABM Investama Tbk (ABMM) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2022. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga Juni 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (4/9/2022), PT ABM Investama Tbk mencatat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar USD 652,20 juta atau setara Rp 9,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.900 per dolar AS). Pendapatan perseroan naik 51,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 429,60 juta.

Kenaikan pendapatan itu mendorong laba  periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 95,48 juta atau setara Rp 1,4 triliun pada semester I 2022. Laba itu tumbuh 73,69 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 54,97 juta.

Perseroan membukukan beban pokok pendapatan USD 407,98 juta pada semester I 2022. Beban pokok pendapatan tersebut naik 33,4 persen dari periode semester I 2021 sebesar USD 305,64 juta. Dengan demikian laba bruto bertambah 97,02 persen menjadi USD 244,22 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 123,9 juta.

Perseroan mencatat kenaikan laba usaha 85,45 persen menjadi USD 199,69 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 107,6 juta.  Dengan demikian, laba per saham dasar ABM Investama naik menjadi USD 0,03468 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,01997.

Perseroan mencatat total ekuitas USD 432,92 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 356,88 juta. Total liabilitas perseroan naik menjadi USD 791,59 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 679,81 juta.

Perseroan membukukan aset USD 1,22 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 10,3 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 291,75 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 237,22 juta.

Â