Sukses

Inilah Para Calon Emiten Siap Listing Besok di BEI, Apa Saja?

Salah satu yang listing adalah PT Global Digital Niaga Tbk, pengelola e-commerce Blibli (BELI).

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah calon emiten baru akan melakukan pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada esok, Selasa, 8 November 2022.

Beberapa di antaranya yakni PT Global Digital Niaga Tbk, pengelola e-commerce Blibli (BELI), lalu PT Jayamas Medica Industri (OMED), dan PT Menthobi Karyatama Raya (MKTR).

PT Global Digital Niaga Tbk menawarkan saham perdana 17,77 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Bersamaan dengan itu, perseroan akan alokasikan 55 juta saham atau sekitar 0,31 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (employee stock allocation/ESA).

Perseroan juga akan alokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan (management and employee stock option plan/MESOP) sebanyak-banyaknya 3,65 miliar saham atau sekitar 2,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Harga penawaran saham perdana perseroan dipatok pada Rp 450 per saham. Sehingga entitas usaha Djarum Group itu berpotensi meraup dana Rp 7,99 triliun.

Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 5,5 triliun untuk pembayaran utang ke perbankan. Sedangkan sisanya akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.

 

 

2 dari 3 halaman

IPO Berikutnya

Selanjutnya PT Jayamas Medica Industri Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 4,05 miliar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham itu setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Bersamaan dengan itu, perseroan juga menggelar program ESA dengan jumlah dua persen atau sebanyak-banyaknya 81,17 juta saham. Tak hanya itu, perseroan juga menggelar program MESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 126.219.600 saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 0,55 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Harga penawaran umum perdana Rp 204 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup dari IPO sebesar Rp 828 miliar.

Perseroan memakai dana IPO sekitar 72,19 persen untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal dan modal kerja. Selain itu, sekitar 22,87 persen akan diberikan kepada perusahaan anak yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal dan modal kerja.

Sedangkan sisanya sekitar 4,94 persen akan diberikan kepada IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada perusahaan anak yaitu PT Inti Medicom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal dan modal kerja.

 

 

3 dari 3 halaman

Menthobi Karyatama Raya

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk, perusahaan bergerak di bidang perkebunan dan pabrik kelapa sawit ini menawarkan 2,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Perseroan akan alokasikan sebesar-besarnya 0,60 persen atau maksimal 15 juta saham dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA). Perseroan juga menyetujui program MESOP dengan jumlah maksimal 10 persen atau setara 950 juta saham biasa.

Bersamaan dengan itu, perseroan juga menerbitkan waran seri I maksimal 2,5 miliar atau maksimal 26,32 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Harga saham perdana yang ditawarkan sekitar Rp 120 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi dna Rp 300 miliar.

Rencananya, sekitar 95,01 persen dana IPO akan dialokasikan untuk penyertaan saham kepada PT Menthobi Hijau Lestari (MHL), PT Menthobi Agro Raya (MAR), PT Menthobi Transtitian Raya (MTR), dan PT Menthobi Makmur Lestari (MMAL), serta sekitar 4,99 persen untuk modal kerja.

Sementara dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja dan kebutuhan operasional perseroan.