Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen pada kuartal III 2022 memberikan dampak positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Rilisnya GDP kuartal III berdampak postif terhadap IHSG, di mana saat pembukaan IHSG sempat melemah dan saat rilis GDP mulai tercatat menguat," kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/11/2022).
Abdul memprediksi IHSG berada di kisaran level 7.000-7.300 hingga akhir tahun ini. "Kami memperkirakan IHSG berada di rentang 7.000-7.300 hingga akhir 2022," kata dia.
Advertisement
Selain itu, sektor yang menarik untuk dicermati adalah sektor ritel dan konsumer.
"Sektor ritel dan konsumer menarik untuk dicermati mengingat harga komoditas yang kembali normal bisa menjadi katalis positif bagi emiten tersebut, dan mobilitas masyarakat yang sudah normal menjadi sentimen positif bagi kinerja emiten ritel," kata dia.
Abdul merekomendasikan saham yang bisa dicermati pelaku pasar antara lain, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). "Kami merekomendaisikan buy untuk LPPF dan INDF dengan potensial upside 10-20 persen," ujar dia.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, hasil pertumbuhan Indonesia kuartal III memang menunjukkan perbaikan tapi kenaiknnya tidak sebesar konsensus.
"Target IHSG 7.400 karena mencermati pelemahan rupiah di tengah penguatan dolar, penguatan harga komoditas yang terbatas dan pemulihan ekonomi Indonesia yang berlanjut, trend kenaikan suku bunga acuan," kata Cheryl.
Sedangkan, untuk saham pilihannya adalah perbankan, konsumen primer dan bahan baku. "BBCA, BBRI, BMRI, SMGR, INTP, INCO, MDKA," imbuhnya.