Liputan6.com, Jakarta PT Wulandari Bangun Laksana Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BSBK pada Selasa (8/11/2022).
Dalam perdagangan perdana, saham BSBK dibuka Rp 135 saham dari harga perdana Rp 100 per saham. Harga saham BSBK melesat Rp 35 atau 35 persen ke level Rp 135. Pada pukul 10.10 WIB, saham BSBK ke posisi Rp 135 per saham.
Saham BSBK berada di level tertinggi Rp 135 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.538 kali dengan volume perdagangan 265,83 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp 35,89 miliar.
Advertisement
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 8 November 2022.
BSBK merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti dan real estate pemilik Balikpapan Super Block, yang dikembangkan dengan konsep kawasan terpadu “One Stop Living” dengan luas sekitar 14 hektar.
Sementara itu, saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik, bahkan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat.
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.
Bersamaan dalam IPO, Perseroan juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 per saham sehingga kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.
Perseroan juga menerbitkan waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam IPO ini.
Setiap pemegang 100 saham baru Perseroan berhak memperoleh 137 waran dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama satu tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan. Masa berlaku pelaksanaan waran mulai 8 Mei sampai dengan 7 November 2023.
Saham yang ditawarkan dalam rangka penawaran umum dan pelaksanaan hasil konversi hutang memberikan hak yang sama dan sederajat kepada pemegangnya dalam segala hal, sama seperti pemegang saham lainnya.
Target Dana IPO
Target dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp 275 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO. Rencananya akan digunakan sekitar sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektar di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya.
Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki Perseroan saat ini sehingga dapat mendukung rencana ekspansi Perseroan di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). Sedangkan sisanya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja Perseroan.
Direktur Utama Perseroan, Christopher Sumasto Tjia, menjelaskan, pada tahun ini Perseroan melakukan aksi korporasi melalui IPO dengan menjual saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Langkah ini dilakukan guna untuk mendukung sumber pendanaan Perseroan dalam mengembangkan usaha Perseroan agar target yang telah ditetapkan oleh Perseroan dapat terealisasi. Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik,” kata Christopher dalam keterangan resminya, ditulis Selasa (8/11/2022).
Dengan diperolehnya dana dari hasil IPO saham Perseroan, persediaan tanah yang dimiliki oleh perseroan akan meningkat, dan sebagai salah satu sumber pendanaan dalam pengembangan Balikpapan Super Block Perseroan.
Pengembangan tersebut akan menopang penjualan Perseroan kedepannya yang pada akhirnya akan meningkatkan laba Perseroan di masa yang akan datang. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat.
Advertisement