Sukses

Miliarder Virgin Galactic Richard Branson Hadapi Tuduhan Penipuan Saham

Gugatan terhadap miliarder ini berlaku untuk pemegang saham Virgin Galactic yang memiliki saham dari 10 Juli 2019 hingga 14 Oktober 2021

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder ternama asal Inggris, Richard Branson tengah menjadi sorotan karena menghadapi gugatan yang diajukan pemegang saham Virgin Galactic.

Gugatan itu menuduh Branson menyembunyikan masalah dengan program luar angkasa dan menjual sembilan angka saham dengan harga yang meningkat, menurut pernyataan seorang hakim federal.

Dikutip dari Forbes, Selasa (8/11/2022) Hakim Distrik AS di Brooklyn Allyne Ross menolak sebagian besar klaim yang diajukan dalam gugatan yang diusulkan.

Namun ia mengatakan pemegang saham dapat membawa Branson dan Virgin ke pengadilan serta berusaha membuktikan tuduhan penipuan terkait harga saham Virgin Galactic yang terlalu tinggi.

Gugatan tersebut berlaku untuk pemegang saham Virgin Galactic yang memiliki saham dari 10 Juli 2019 hingga 14 Oktober 2021, ketika perusahaan mengumumkan akan mendorong kembali pengejaran perjalanan ruang angkasa komersial.

Saat ini, saham Virgin Galactic diperdagangkan 90 persen di bawah nilai puncaknya pada 2021.

Dilaporkan, pemegang saham dapat menuntut pernyataan pihak Virgin pada Juli 2019 bahwa perusahaan telah membuat kemajuan besar dalam mengejar penerbangan luar angkasa komersial, meskipun hanya lima bulan sebelumnya pesawat roketnya, Unity, rusak parah selama uji terbang.

Penggugat juga dapat menuntut pernyataan Branson pada Juli 2021 lalu ketika ia mengaku tidak ada kecacatan dalam penerbangannya di Unity meskipun Federal Aviation Administration mengatakan roket menyimpang dari jalur penerbangan.

Setelah penerbangan itu, Branson menjual saham bernilai sekitar USD 301 juta hingga mendorong kemungkinan pemegang saham menuntut.

Sementara itu, pengacara Virgin dan Branson mengklaim tidak ada bukti bahwa ada niat untuk menipu pemegang saham dengan menyesatkan mereka, menambahkan bahwa perjalanan ruang angkasa "tidak diragukan lagi merupakan proposisi berisiko tinggi" dan bahwa Virgin mengungkapkan masalah keselamatan serta desain.

Namun, pihak Branson gagal berargumentasi agar gugatan tersebut dibatalkan. 

2 dari 2 halaman

Sekilas Bisnis Penerbangan Luar Angkasa Richard Branson

Richard Branson mendirikan Virgin Galactic pada tahun 2004 tetapi mengalami kemunduran ketika terjadinya kegagalan dalam uji terbang pada tahun 2014. 

Gagalnya uji terbang itu menewaskan co-pilot, Michael Alsbury.

Setelah lebih dari satu dekade didanai sebagian besar oleh kekayaan Branson, Virgin Galactic go public pada Oktober 2019 dengan bergabung bersama perusahaan akuisisi tujuan khusus.

Perusahaan ini menargetkan layanan penerbangan singkat ke tepi ruang angkasa kepada wisatawan yang bersedia membayar tiket dengan biaya fantastis.

Adapun pesaing Virgin Galactic termasuk perusahaan yang didirikan oleh miliarder kaya dalam apa yang disebut sebagai "perlombaan ruang angkasa miliarder" antara Virgin Galactic milik Branson, Blue Origin milik Jeff Bezos dan SpaceX milik Elon Musk.

Sementara Virgin Galactic belum meluncurkan penerbangan sejak perjalanan Branson pada Juli 2021 di Unity, Blue Origin sejauh ini telah mengirim enam penerbangan luar angkasa turis sejak 2021, sedangkan SpaceX telah meluncurkan dua penerbangan.