Sukses

Pasar Saham Asia-Pasifik Menguat, Menanti Hasil Pemilu Paruh Waktu AS

Sejarah menunjukkan pasar saham biasanya naik setahun setelah pemilihan paruh waktu bahkan meski ada resesi.

Liputan6.com, Jakarta Saham Asia-Pasifik menguat karena investor menunggu hasil pemilihan paruh waktu Amerika Serikat dan sejumlah data ekonomi, termasuk data inflasi China.

Melansir laman CNBC, Rabu (9/11/2022), indeks Nikkei 225 Jepang sedikit lebih tinggi sementara Topix sedikit lebih rendah.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,36 persen dan Kosdaq naik 0,27 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,39 persen pada jam pertama perdagangan.

Tingkat pengangguran Korea Selatan pada Oktober tidak menunjukkan perubahan dari bulan September dan Jepang akan mempublikasikan data perdagangannya.

China dijadwalkan untuk merilis indeks harga konsumen serta indeks harga produsennya. Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia Michele Bullock dijadwalkan untuk berbicara pada sore hari.

Sebelumnya di Wall Street, pasar saham AS keluar dari kenaikan tiga hari berturut-turut, dengan Dow berturut-turut naik lebih dari 1 persen pada sesi ketiga.

Pemantulan untuk ekuitas mungkin sebagian karena pemilihan paruh waktu negara ini, di mana investor mengharapkan Partai Republik untuk mendapatkan kekuatan dan menciptakan kemacetan di Washington.

Saham bank termasuk yang berkinerja terbaik di S&P 500 bulan ini. Pasar mempertimbangkan nama favorit mereka di sektor ini, termasuk yang dicintai oleh Warren Buffett.

Sejarah menunjukkan pasar saham biasanya naik setahun setelah pemilihan paruh waktu bahkan meski ada resesi.

Tahun berikutnya pertengahan tahun secara historis menjadi tahun terkuat untuk S&P 500, dengan benchmark naik rata-rata 20,1 persen, menurut data Citigroup yang tercatat sejak tahun 1960.

 

 

2 dari 2 halaman

Pasar Saham AS

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali lanjutkan reli pada perdagangan Selasa, 8 November 2022. Wall street melonjak seiring investor menunggu hasil pemilihan paruh waktu AS yang dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran dan regulasi pemerintah pada masa depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 333,83 poin atau 1,02 persen menjadi 33.160,83. Indeks S&P 500 bertambah 0,56 persen menjadi 3.828,11. Indeks Nasdaq menanjak 0,49 persen menjadi 10.616,20. Indeks acuan utama tersebut menguat pada hari ketiga berturut-turut.

Pelaku pasar mengharapkan Partai Republik mengambil kembali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan mungkin memenangkan Senat juga ketika hasil mulai bergulir pada Selasa malam, 8 November 2022. Investor cenderung menyukai gagasan dengan kongres dan presiden yang terbagi karena akan membatasi pengeluaran pemerintah, pajak dan peraturan baru.

"Jika kita mengalami kemacetan, itu mungkin hal terbaik yang bisa terjadi untuk pasar. Pasar biasanya berjalan sangat baik ketika itu terjadi,” ujar Seth Cohan dari The Wealth Alliance, dikutip dari CNBC, Rabu (9/11/2022).

Secara keseluruhan, sejarah menunjukkan pasar cenderung naik hingga akhir tahun dan hingga 12 bulan setelah pemilihan paruh waktu karena investor lega mendapatkan kejelasan tentang kebijakan masa depan. Mengutip CNBC, satu kartu liar adalah jika beberapa balapan yang dapat menentukan kendali kongres terlalu dekat untuk dipanggil, sebuah hasil yang dapat membebani pasar pada Rabu, 9 November 2022.

“Reaksi pasar keuangan terhadap kemenangan Partai Republik harus diredam, karena hasil DPR sudah diperkirakan secara luas, dan hasil Senat membuat sedikit perbedaan pada hasil kebijkan jika Partai Republik mengendalikan DPR,” tulis Jan Hatzius dari Goldman Sachs, dalam sebuah catatan pada Senin, 7 November 2022.