Sukses

Puri Sentul Permai Bakal Tebar Dividen 60 Persen dari Laba Bersih

Puri Sentul Permai resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada hari ini, Rabu 9 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) berencana membagikan dividen 60 persen dari laba bersih perseroan tahun ini. Direktur Utama PT Puri Sentul Permai Tbk, Xaverius Nursalim mengaku optimis perseroan bakal kantongi laba yang cukup untuk dibagikan sebagai dividen.

“Mulai akhir tahun ini, kita akan bagikan dividen 60 persen, karena kami sudah intip pembukuan kami membukukan keuntungan yang baik,” kata Xaverius dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham KDTN & PDPP, Rabu (9/11/2022).

Informasi saja, Puri Sentul Permai resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada hari ini, Rabu 9 November 2022. Xaverius mengatakan, pada saat penawaran perdana saham perseroan digeruduk 20 ribu investor. Hal itu menunjukkan antusiasme investor terhadap kinerja perseroan.

“Ada kurang lebih 20 ribu investor yang telah masuk ke saham kami. Ini jadi aset yang luar bisa untuk kami. Saya ucapkan terima kasih untuk investor yang telah mendukung kami,” imbuh dia.

Perseroan memberikan penawaran menarik bagi sekitar 20 juta investor tersebut berupa Kedaton Family Member. Investor dapat menikmati semua fasilitas Xpress Hotel. Berkolaborasi dengan PLN, perusahaan juga menyediakan fasilitas isi daya untuk kendaraan listrik yang juga bisa dinikmati Kedaton Family Member.

Tak hanya itu, memiliki komitmen untuk go green, perseroan juga berinovasi melalui penggunaan robot untuk cuci mobil. Satu lagi, perseroan memiliki lounge yang menyediakan makanan ringan dan minuman gratis untuk Kedaton Family Member.

“Saya harapkan para pemegang saham yang sudah masuk dalam saham kita. keep it, keep buying dan jadikan investor yang agresif karena investasi di BEI akan lebih baik,” kata Xaverius.

Lebih lanjut, perseroan juga terbuka untuk investor korporasi yang ingin bergabung dengan visi misi perseroan yang ke depannya akan jadi digital hotel, serta turut membesarkan pariwisata Indonesia.

2 dari 2 halaman

Saham Puri Sentul Permai Naik 18 Persen Usai Listing

Saham PT Puri Sentul Permai Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode KDTN. Pada perdagangan perdananya hari ini, Rabu 9 November 2022 saham KDTN naik 27 poin atau 18 persen ke posisi 177 pada pukul 10.00 WIB, dari harga IPO yang dipatok sebesar 150 per saham.

Mengutip data RTI, saham KDTN sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 197 dan terendah pada 165. Total frekuensi perdagangan 23.384 kali. Volume perdagangan 194,45 juta dengan nilai transaksi Rp 35,29 miliar.

Dalam rangka IPO, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia akomodasi berupa hotel, jasa penyediaan makan minum berupa restoran ini melepas sebanyak-banyaknya 250 juta lembar saham baru. Besaran saham baru itu maksimal 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nominal Rp 25 per saham.

Bersamaan dengan penawaran umum ini, perseroan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 50 juta waran seri I atau setara dengan sebanyak-banyaknya 5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh saat pendaftaran dalam rangka IPO dan penerbitan waran seri I.Pada setiap lima saham baru hasil penawaran umum, melekat satu waran seri I. Di mana tiap satu waran seri I dapat ditukar dengan satu saham biasa.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham biasa dengan nilai nominal Rp 25 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 160 per saham.Perseroan berhasil menghimpun Rp. 37,5 miliar dari gelaran IPO dengan harga penawaran Rp 150 per saham.

Dana dari hasil IPO tersebut, sebesar 86,56 persen akan digunakan untuk membangun 5 (lima) outlet hotel di Rest Area, 5,97 persen untuk membangun 2 (dua) unit Suite Room, 2,99 persen untuk Pembiayaan Pengembangan Management System & ICT dan 4,48 persen untuk modal kerja.

Tak hanya itu, Puri Sentul Permai Juga mengadakan program ESA dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 25 juta lembar satu sebesar 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO.