Sukses

Wall Street Tumbang Setelah Hasil Pemilihan Paruh Waktu AS

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 646,89 poin atau sekitar 1,95 persen ke posisi 32.513,94.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 9 November 2022. Koreksi wall street terjadi seiring hasil pemilihan paruh waktu di AS tidak memberikan jawaban jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres. Di sisi lain, aksi jual kripto juga membebani pasar.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 646,89 poin atau sekitar 1,95 persen ke posisi 32.513,94. Indeks Dow Jones melemah dipimpin saham Disney yang turun 13,2 persen.

Hal ini setelah kinerja raksasa hiburan tersebut meleset dari perkiraan analis. Indeks S&P 500 tergelincir 2,08 persen ke posisi 3.748,57. Indeks Nasdaq merosot 2,48 persen ke posisi 10.3535,17.

Saham merosot ke posisi terendah pada perdagangan Rabu sore, 9 November 2022 seiring harga bitcoin turun ke level terendah baru.

Penurunan terjadi setelah pertukaran kripto Binance mengatakan mundur dari rencana untuk akuisisi saingannya FTX, mengutip hasil uji tuntas serta laporan baru-baru ini tentang dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi agensi AS terhadap FTX.

Keputusan tersebut membebani sentimen risiko secara keseluruhan dan menyeret sektor teknologi. Wall street keluar dari kenaikan tiga hari berturut-turut didorong sentimen pemilihan paruh waktu di AS. Wall street mengharapkan Partai Republik untuk mendapatkan kekuatan dan memblokir pajak dan rencana pengeluaran masa depan.

Namun, kontrol Kongres tidak jelas. NBC News belum memproyeksikan kendali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan perkiraan NBC yang menunjukkan Partai Republik dapat memenangkan 222 kursi yang akan menjadi mayoritas tipis.

Dalam salah satu perlombaan kunci yang dapat menentukan kontrol Senat, anggota Partai Demokrat John Fetterman mengalahkan anggota Partai Republik Mehmet Oz untuk kursi Senat penting di Pennyslvania, menurut proyeksi NBC News.

2 dari 4 halaman

Dibayangi Hasil Pemilu Paruh Waktu AS

Perlombaan kunci Senat di Georgia antara Senator Demokrat Raphael Warnock dan mantan pemain NFL dari Partai Republik Herschel Walker akan menuju putaran pada 6 Desember 2022, menurut Menteri Luar Negeri Brad Raffensperger. Perlombaan Senat yang kritis di Nevada belum terselesaikan.

“Hasil pemilu masih belum pasti, tetapi gelombang merah yang diantisipasi oleh model, investor dan pasar taruhannya tidak terwujud, dan dalam jangka pendek yang akan menambah volatilitas yang sudah meningkat,” ujar Dennis Debusschere dari 22V Research, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (10/11/2022).

Investor juga dinilai lelah menjelang laporan indeks harga konsumen Oktober yang akan dirilis pada Kamis pagi, 10 November 2022. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengantisipasi inflasi inti tumbuh 7,9 persen dari tahun sebelumnya, dan turun sedikit dari September sebesar 8,2 persen.

“Inflasi adalah musuh nomor satu the Fed, dan jika Anda melihat core CPI naik, saya yakin pasar akan bereaksi negatif terhadap itu.” Tutur Johan Grahn dari Allianz Investment Management.

3 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Di sisi lain mayoritas saham utama di Nasdaq mencatat kinerja buruk di pasar yang lebih luas pada Rabu, 9 November 2022 karena aksi jual wall street semakin dalam.

Saham Tesla turun lebih dari 6 persen setelah CEO Elon Musk mengungkapkan menjual miliaran dolar sahamnya. Di sisi lain, saham produsen mobil listrik Lucid merosot lebih dari 18 persen, dan menjadi pemain terburuk di Nasdaq 100 setelah melaporkan kerugian bersih USD 530 juta.

Semikonduktor termasuk catatkan koreksi. Saham Marvell Technologies dan Nvidia masing-masing turun 6,9 persen dan 5,6 persen. Saham Zoom Video, Baidu, dan JD.com juga termasuk di antara yang berkinerja buruk.

Pada pertengahan hari perdagangan. saham Roblox anjlok lebih dari 15 persen setelah perusahaan melaporkan kerugian lebih besar dari yang diperkirakan pada kuartal III 2022. Perusahaan video game mengalami kerugian per saham sebesar 50 sen dibandingkan 35 sen yang diperkirakan oleh analis, menurut Refinitiv.

Selain itu, saham Affirm tumbang 18 persen setelah Affirm kecewa dengan ekspektasi laba per saham dan mengeluarkan panduan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal kedua tahun fiskal.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 8 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali lanjutkan reli pada perdagangan Selasa, 8 November 2022. Wall street melonjak seiring investor menunggu hasil pemilihan paruh waktu AS yang dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran dan regulasi pemerintah pada masa depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 333,83 poin atau 1,02 persen menjadi 33.160,83. Indeks S&P 500 bertambah 0,56 persen menjadi 3.828,11. Indeks Nasdaq menanjak 0,49 persen menjadi 10.616,20. Indeks acuan utama tersebut menguat pada hari ketiga berturut-turut.

Pelaku pasar mengharapkan Partai Republik mengambil kembali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan mungkin memenangkan Senat juga ketika hasil mulai bergulir pada Selasa malam, 8 November 2022. Investor cenderung menyukai gagasan dengan kongres dan presiden yang terbagi karena akan membatasi pengeluaran pemerintah, pajak dan peraturan baru.

"Jika kita mengalami kemacetan, itu mungkin hal terbaik yang bisa terjadi untuk pasar. Pasar biasanya berjalan sangat baik ketika itu terjadi,” ujar Seth Cohan dari The Wealth Alliance, dikutip dari CNBC, Rabu (9/11/2022).

Secara keseluruhan, sejarah menunjukkan pasar cenderung naik hingga akhir tahun dan hingga 12 bulan setelah pemilihan paruh waktu karena investor lega mendapatkan kejelasan tentang kebijakan masa depan. Mengutip CNBC, satu kartu liar adalah jika beberapa balapan yang dapat menentukan kendali kongres terlalu dekat untuk dipanggil, sebuah hasil yang dapat membebani pasar pada Rabu, 9 November 2022.

“Reaksi pasar keuangan terhadap kemenangan Partai Republik harus diredam, karena hasil DPR sudah diperkirakan secara luas, dan hasil Senat membuat sedikit perbedaan pada hasil kebijkan jika Partai Republik mengendalikan DPR,” tulis Jan Hatzius dari Goldman Sachs, dalam sebuah catatan pada Senin, 7 November 2022.