Sukses

Pendapatan Naik, Laba Cemindo Gemilang Justru Amblas Jadi Rp 5,93 Miliar

Cemindo Gemilang memperoleh laba usaha sebesar Rp 868,26 miliar atau turun 2,71 persen dibandingkan laba usaha pada September 2021 sebesar Rp 892,49 miliar.

Liputan6.com, Jakarta PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) meraih penjualan Rp 6,91 triliun. Capaian itu naik 17,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,88 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 5,02 triliun dari Rp 4,16 triliun pada September 2021.

Sementara laba bruto perseroan masih tumbuh 9,7 persen menjadi Rp 1,89 triliun dibandingkan September 2021 sebesar Rp 1,72 triliun.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (10/11/2022), perseroan mencatatkan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 771,56 miliar, beban umum dan administrasi Rp 269,21 miliar, dan pendapatan operasi lain senilai Rp 20,55 miliar.

Alhasil, perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp 868,26 miliar atau turun 2,71 persen dibandingkan laba usaha pada September 2021 sebesar Rp 892,49 miliar.

Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan pendapatan keuangan Rp 56,83 miliar dan biaya keuangan sebesar Rp 438,75 miliar.

Perseroan mencatatkan rugi selisih kurs serta kenaikan beban pajak penghasilan signifikan, sehingga berdampak pada amblasnya laba bersih perseroan pada September 2022.

Rugi selisih kurs pada September 2022 tercatat sebesar Rp 355,17 miliar, di mana pada September 2021 tidak terdapat rugi selisih kurs.

Sementara beban pajak penghasilan naik menjadi Rp 125,24 miliar dari Rp 2,31 miliar pada September 2022.

Dengan demikian, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per September 2022 yakni sebesar Rp 5,93 miliar, turun 98,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 378,03 miliar.

 

2 dari 2 halaman

Aset dan Liabilitas

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 18,47 triliun, turun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 18,64 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 3,5 triliun dan aset tidak lancar Rp 14,96 triliun.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 14,48 triliun, turun dibandingkan akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 14,58 triliun.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 7,15 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 7,33 triliun.

Adapun ekuita sampai dengan September 2022 juga turun menjadi Rp 3,99 triliun dari Rp 4,05 triliun pada Desember 2021.