Sukses

IHSG Dibuka Tersungkur, Mayoritas Sektor Saham Memerah

Dari pantauan, IHSG berada di level tertinggi 7.070,084 dan terendah 7.003,391.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tersungkur pada perdagangan saham Kamis, (10/11/2022). IHSG memerah di mana mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan IHSG melemah ke level 7.007,99. Turun 0,88 persen atau 62,091. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 1,18 persen ke posisi 997,267. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Dari pantauan, IHSG berada di level tertinggi 7.070,084 dan terendah 7.003,391.

Sebanyak 104 saham menguat tapi tidak bisa menopang IHSG. Kemudian 149 saham melemah dan 261 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 36.889 kali dengan volume perdagangan 578,7 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 495,8 miliar. Mayoritas sektor saham memerah. Hanya IDXproperti yang menghijau, naik 0,09 persen.

Sementara sektor saham IDXhealth turun 0,69 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,51 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy merosot 1,50 persen, indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,57 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,07 persen.

Kemudian indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,53 persen, indeks sektor saham IDXtechno turun 0,64 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXInfra melemah 0,33 persen.

Bursa saham Asia Pasifik merosot karena investor menunggu data inflasi AS, metrik utama yang diawasi ketat Bank Sentral AS atau the Fed dan karena hasil jangka menengah AS terus bergulir.
 
Mengutip CNBC, Kamis (10/11/2022), indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,9 persen di awal perdagangan dan Topix turun 0,65 persen.
 
Di Korea Selatan, Kospi turun 0,53 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,43 persen.
 
Pembuat Chip Semiconductor Manufacturing International Corporation dan Taiwan Semiconductor Manufacturing dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan pada hari ke depan serta pemasok Apple Foxconn.
 
Semalam di Wall Street, saham ditutup lebih rendah karena hasil pemilihan tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres.  
 
Aksi jual kripto juga membebani pasar. Ke depan, para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen pada Oktober naik 0,6 persen dari September, menurut survei Dow Jones.
 
Pergerakan saham menghentikan kemenangan beruntun tiga hari, usai ditutup lebih rendah pada Rabu. Ini setelah hasil pemilihan paruh waktu tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres, dan aksi jual kripto membebani pasar.
 
Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin, atau hampir 2 persen. S&P 500 turun sekitar 2 persen, dan Nasdaq Composite turun sekitar 2,5 persen.
 
 
 
 
 
 

 

 

2 dari 2 halaman

Saham Rekomendasi

Peluang rebound bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai terbatas dan IHSG rawan mengalami aksi ambil untung atau profit taking pada perdagangan Kamis, 10 November 2022.  Potensi ini tercermin dari dari candle inside day dan closed di atas 7.060.

Namun, menurut Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar, IHSG masih berada dalam trend bullish selama di atas 6.995. Secara teknikal, Indikator MACD menunjukkan bullish, stochastic weak bullish, di atas support 6.980, candle inside day.

Jika IHSG bisa ditutup harian di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound, dengan target 7.091, 7.135, 7.250. Jika gagal, indeks rawan menuju 6.958, 6.894. “Resistance pada perdagangan hari ini di level 7.082, 7.135, 7.178, 7.225 dengan support 7.037, 7.015, 6.962,  6.917. Perkiraan range yakni di rentang 7.020 - 7.120,” kata Andri dalam riset, Kamis (10/11/2022).

Adapun IHSG ditutup menguat 0,28 persen ke level 7.070,084 pada perdagangan Rabu, 9 November 2022. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, indeks bursa regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam.

Indeks Nikkei dan Hang Seng mengalami koreksi, sementara Kospi dan TSEC Weighted Index menguat. Investor menunggu hasil midterm election di Amerika Serikat (AS). Sementara China melaporkan inflasi 2,1 persen year—on-year (YoY) pada Oktober 2022, di bawah ekspektasi.

Hasil midterm election AS tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres. Investor menanti rilis data inflasi AS Kamis, 9 November 2022 untuk periode Oktober 2022.

Pada 9 November 2022, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 1,95 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 2,08 persen. Bahkan Indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 2,48 persen.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.