Sukses

Saham Ketrosden Triasmitra Naik 19,33 Persen di Perdagangan Perdana

Mengutip data RTI, saham Ketrosden Triasmitra sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 374 dan terendah pada 318.

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode KETR.

Pada perdagangan perdananya hari ini, Kamis 10 November 2022, saham KETR terpantau naik 58 poin atau 19,33 persen ke posisi 358 pada pukul 10.00 WIB, dari harga IPO yang dipatok sebesar 300 per saham.

Mengutip data RTI, saham KETR sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 374 dan terendah pada 318.

Total frekuensi perdagangan 20.988 kali. Volume perdagangan 140,06 juta dengan nilai transaksi Rp 49,37 miliar.

CEO Triasmitra Group, Titus Dondi mengatakan, pencatatan saham di BEI ini adalah salah satu langkah strategis yang dilakukan Triasmitra untuk pengembangan bisnis ke depan.

Triasmitra telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai pihak penjamin pelaksana emisi (underwriter).

“Diharapkan dengan masuknya Triasmitra dalam Bursa Efek Indonesia, Triasmitra dapat meningkatkan ekspansi usaha, tata kelola, kapasitas pendanaan, dan prinsip keterbukaan Triasmitra lebih baik sebagai perusahaan publik,” kata dia, Kamis (10/11/2022).

Dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), perseroan melepas 426,2 juta saham.

Besaran saham itu setara dengan 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan Triasmitra dengan harga penawaran Rp 300 per saham.

Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan atau entitas anak. Modal kerja tersebut dalam bentuk pembelian material, pembelian peralatan proyek dan pembiayaan operasional usaha.

Sebagai Negara berkembang, Titus mengatakan Indonesia memiliki potensi dan kesempatan yang besar untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara lainnya.

Salah satunya adalah melalui industri telekomunikasi dan infrastruktur pendukungnya. Beberapa hal yang harus ditingkatkan oleh Indonesia agar dapat bersaing dengan Negara-negara maju adalah akses informasi (connectivity) yang akan terkait erat dengan pemerataan jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerataan jaringan telekomunikasi ini tentu memerlukan pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi yang masif.

Sebagai perusahaan yang telah mempunyai pengalaman lebih dari 27 tahun dalam bidang pembangunan, penjualan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi kabel fiber optik di Indonesia, perseroan akan mendukung kemajuan pada bidang telekomunikasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IPO

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada hari ini, Kamis 10 November 2022. Dua emiten tersebut yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk dengan kode saham ZATA dan PT Ketrosden Triasmitra Tbk dengan kode saham KETR.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, masing-masing perusahaan menjadi pendatang ke-53 dan 54 di BEI di tahun ini. Dengan demikian, total perusahaan tercatat saham yang ada di BEI sebanyak 820 perusahaan.

“Kami di bursa akan selalu mendukung perseroan ke depan. Jadi masuk bursa hari ini adalah awal. Kami akan mendukung perusahaan untuk tumbuh optimal sehingga dapat berikan atribusi balik kepada investor dan stakeholder,” kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham ZATA dan KETR, Kamis (10/11/2022).

Direktur Utama PT Ketrosden Triasmita, Titus Dondi Patria optimis pencatatan saham perseroan akan turut mendongkrak perkembangan industri telekomunikasi tanah air.

Bertepatan dengan momentum peringatan hari Pahlawan, perseroan kini menginjak usia 28 tahun. Titus berharap masyarakat menyambut positif pencatatan perdana saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk di BEI ini.

“Kami berharap langkah yang kami lakukan ini menjadi salah satu usaha untuk memajukan bangsa dan negara di bidang telekomunikasi sebagai perwujudan untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita dari pahlawan bangsa,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.