Sukses

Laba Bersih PGN Naik 8,49 Persen hingga Kuartal III 2022, Ini Pendorongnya

PGN mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk USD 310,5 juta atau Rp 4,54 triliun hingga kuartal III 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT PGN Tbk (PGAS) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) melanjutkan tren kinerja positif operasional pada  kuartal III 2022 dan berdampak positif kepada kinerja keuangan.

PGN mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk USD 310,5 juta atau Rp 4,54 triliun (kurs IDR/USD: Rp 14.612). Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 2,6 miliar, laba bruto sebesar USD 607 Juta, laba operasi sebesar  USD 480,2 Juta dan EBITDA sebesar USD 935,5 juta.

"Alhamdulilah PGN bisa terus melanjutkan kinerja positif 2022. Pemulihan kinerja operasional dari pemulihan ekonomi, berhasil menopang kinerja keuangan PGN sampai dengan triwulan III 2022. Kinerja volume niaga gas periode Januari hingga September 2022 mencapai 894 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi  gas Triwulan III 2022 adalah sebesar 1.343 MMSCFD,” ujar Direktur Utama PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, (11/11/2022).

Peningkatan volume lifting minyak dan gas pada kuartal III 2022, meningkat  menjadi 30.350 BOEPD serta adanya kenaikan Indonesia Crude Price (ICP) yang tinggi termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan kuartal III 2022.

Selanjutnya, transportasi minyak menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 31.413 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.301 BOEPD. Demikian juga, kinerja LPG processing mencapai sebesar 37.270 Ton.

PGN memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi agar dapat meningkatkan value creation dan distribusi gas bumi di berbagai wilayah Indonesia maupun go international.

“PGN menjalankan peran yang cukup menanantang di era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu penyedia gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” ujar Haryo.

 

 

2 dari 6 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan 2022. PGN membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2022.

Mengutip laporan keuangan unaudited yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/11/2022), PGN meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 8,49 persen menjadi USD 310,52 juta atau setara Rp 4,88 triliun (asumsi kurs Rp 15.732 per dolar AS) hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba USD 286,21 juta.

Pertumbuhan laba tersebut didukung kenaikan pendapatan sebesar 17,18 persen. Pendapatan PGN tercatat USD 2,64 miliar atau setara Rp 41,55 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,25 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi sebesar USD 0,0128 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0118.

Perseroan membukukan beban pokok pendapatan USD 2,03 miliar hingga September 2022 atau naik 12,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,81 miliar. Laba bruto perseroan naik 38,11 persen menjadi USD 607,01 juta hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya USD 439,48 juta.

Perseroan mencatat kenaikan beban umum dan administrasi menjadi USD 131,80 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 111,01 juta.

Beban lain-lain turun menjadi USD 8,41 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 21,97 juta. Dengan demikian, PGN membukukan laba operasi naik 47,2 persen menjadi USD 480,16 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 326,02 juta.

 

3 dari 6 halaman

Aset Perseroan

Perseroan mencatat kenaikan laba selisih kurs menjadi USD 20,30 juta hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 19,61 juta. Perseroan juga mencatat penurunan beban keuangan menjadi USD 98,11 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 117,89 juta.

Total ekuitas naik menjadi USD 3,41 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 3,28 miliar. Total liabilitas perseroan turun menjadi USD 3,93 miliar hingga Septemebr 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 4,22 miliar. Total aset turun menjadi USD 7,35 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 7,51 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,64 miliar hingga September 2022.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 November 2022, saham PGAS naik tipis 0,26 persen ke posisi Rp 1.945 per saham. Saham PGAS dibuka stagnan Rp 1.940 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.950 dan terendah Rp 1.890 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.892 kali dengan volume perdagangan 695.276 saham. Nilai transaksi Rp 133,7 miliar.

 

4 dari 6 halaman

Kejar Target 1 Juta Sambungan, PGN Kembangkan jargas di Jambi

Sebelumnya, subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, akan mengembangkan pembangunan jargas rumah tangga di Kota Jambi, sebagai upaya mengejar target pemerintah 1 juta sambungan (SR) dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar, Kota Jambi merupakan wilayah potensial untuk pengembangan jargas sebab jargas menjadi program pemerintah. Masyarakat Kota Jambi juga sudah menggunakan jargas sejak 2014 dengan program jargas APBN.

“Artinya, untuk pembangunan jargas lanjutannya nanti sudah tidak susah lagi, karena masyarakat sudah sadar akan keuntungan, manfaat dan keunggulan dari jargas ini. Harapannya ke depan, pemerintah Kota Jambi berserta seluruh masyarakat memberikan dukungan agar kami bisa turut menyukseskan program jargas 1 juta SR di seluruh Indonesia. Di Kota Jambi, kami akan mulai masuk secepatnya,” kata Achmad, di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Memurut Achmad PGN tengah memetakan terkait suplai dan infrastruktur gasnya untuk eksekusi pembangunan jargas di Jambi rencananya pada 2023. Rata-rata pemakaian gas bumi di Jambi untuk rumah tangga kurang lebih 9 - 18 M³.

 

5 dari 6 halaman

Dukung Pemerintah

"Jargas sebagai energi berbasis gas bumi memiliki keunggulan yang lebih kompetitif dibandingkan dengan LPG non subsidi dan pemasangannya gratis seperti jargas APBN," tuturnya.

Pembangunan jargas tersebut akan mendukung pemerintah yang menargetkan dapat membangun 1 juta Sambungan Rumah (SR) per tahun. Sedangkan PGN menargetkan pembangunan jargas sebanyak 400 ribu Sambungan Rumah dengan skema pendanaan internal PGN. Selain itu ada 600 rubu SR akan dibangun menggunakan skema KPBU, skema investasi swasta atau BUMD, dan lain-lain.

Achmad pun berharap dengan adanya jargas dapat mendorong potensi pertumbuhan pada pelanggan komersil, hingga industri. Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor dapat membantu keekonomi di masyarakat.

"Subholding Gas terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan sangat terbuka untuk partnership terkait pembangunan jargas. Salah satunya, PGN telah bekerja sama dengan Jaya Real Property untuk pembangunan jargas di Bintaro,” ujar Achmad.

6 dari 6 halaman

Pengembangan Jargas

Upaya pengembangan jargas di Jambi pun mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Jambi.

“Kami memyambut hangat untuk membicarakan tentang kerjasama dalam rangka pembangunan infrastruktur gas di Kota Jambi atau jaringan city gas. Selama ini kita sudah dapat dari program pemerintah sebelumnya sebanyak 13.000 rumah tangga. Kedepan inshaallah dengan kerjasama yang baik dengan PGN, kita akan menambah lagi jaringan gas rumah tangga dan kebutuhan gas di Kota Jambi dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Wakil Wali Kota Jambi, Maulana.

Maulana melanjutkan, Kota Jambi terdiri atas 11 kecamatan dan sudah dialiri jargas, diantaranya Kecamatan Jelutung, Kota Baru, Alam Barajo, Telanipura, dan Danau Sipin. Pemerintah Kota Jambi mendukung penuh untuk pembangunan jargas dan berkomitmen untuk penyediaan lahan infrastruktur, MRS, dan lain-lain.

Kondisi di lapangan, dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Jambi, maka kebutuhan masyarakat Kota Jambi untuk rumah tangga Jambi yang semakin meningkat, tentu sangat tepat bila dilakukan pengembangan Jaringan Gas Kota (City Gas). Masyarakat Kota Jambi juga sangat antusias dengan keinginan untuk memanfaatkan gas bumi atau jaringan city gas.

Jika ada potensi bisnis dengan BUMD, Pemerintah Kota Jambi juga dapat membantu menjembatani. Saat ini, Sibinjai Sakti sebagai salah satu BUMD sedang melakukan penjajakan skema komersial dengan PGN. Adanya jargas dapat meringankan beban masyarakat, sehingga membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Kota Jambi, karena menggunakan energi yang kompetitif, bersih, serta menghilangkan rasa kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan gas LPG.