Sukses

Wika Beton Kantongi Kontrak baru Rp 5,41 Triliun hingga Oktober 2022

Wijaya Karya Beton (Wika Beton) mencatat, kontrak baru berdasarkan sektor usaha didominasi dari sektor infrastruktur sebesar 61,54 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 5,41 triliun hingga Oktober 2022. Capaian kontrak baru naik 28,73 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,2 triliun.

Merujuk perolehan kontrak per September 2022 sebear Rp 4,95 triliun, perolehan kontrak baru Wika Beton pada Oktober saja tercatat sekitar Rp 46 miliar.

“Perolehan kontrak baru ini berasal dari Swasta 53,14 persen, WIKA 30,44 persen, BUMN 14,05 persen, dan Pemerintah 2,37 persen,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk, Dedi Indra dalam keterangan resmi, Jumat (11/11/2022).

Kinerja WIKA Beton hingga Oktober 2022 didukung oleh sejumlah proyek. Di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur – Pluit, Proyek Manyar Smelter, Coastal Area Kota Balikpapan, FRC IK Karawang Pindo 4 Mill, Tol Semarang – Demak, Jalan Tol Indrapura – Kisaran.

Selain itu, Lotte Line Project Cilegon, Makassar New Port Access Toll Road, Peningkatan Jalur KA Medan Labuhan - Rantau Parapat, Pemasangan Pipa SPAM Jatiluhur, dan sejumlah proyek lainnya.

“Berdasarkan sektor usaha, komposisi perolehan proyek didominasi sektor infrastruktur sebesar 61,54 persen. Diikuti sektor properti sebesar 19,95 persen, kemudian disusul sektor energi, industri, dan tambang yang masing-masing berkontribusi sebesar 12,84 persen, 2,89 persen dan 2,78 persen,” beber Dedi.

 

 

2 dari 4 halaman

Beli Saham WPG, Wijaya Karya Beton Siap Garap Pasar Pracetak Gedung

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) baru saja mengambil alih 2 persen saham PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG). Ini setara sejumlah 10 juta lembar saham yang semula dimiliki PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE).

Proses penandatanganan pembelian saham WPG ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Wijaya Karya Beton Kuntjara dan Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita pada Senin (25/7/2022) lalu di Jakarta.

Dengan begitu, komposisi pemegang saham WPG pun berubah, yang semula dimiliki WTON sebesar 49 persen atau sebanyak 245.000.000 lembar saham menjadi sebesar 51 persen atau sebanyak 255.000.000 lembar saham. Dengan demikian, dari yang semula WPG merupakan Perusahaan Asosiasi WTON berubah menjadi Anak Perusahaan WTON.

Sekretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni Sisdwi R, dalam keterangannya menyebut dengan semangat sinergi, aksi korporasi ini ditempuh sebagai tindak lanjut keputusan perusahaan induk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Yakni untuk melakukan klasifikasi dan fokus bisnis anak perusahaan yang ada di lingkungan WIKA Group serta afiliasinya.

"Seiring berjalannya waktu kegiatan usaha WPG menjadi lebih sejalan dengan bisnis WTON. Diharapkan ke depannya WPG mampu lebih optimal menggarap pasar pracetak gedung dan perumahan," seperti dikutip, Rabu (27/7/2022).

Informasi, WPG merupakan perusahaan patungan antara WTON dan WEGE yang didirikan sejak 2016.

3 dari 4 halaman

Fokus Beton Pracetak

Sesuai namanya, kegiatan bisnis WPG pada saat ini lebih difokuskan pada bidang beton pracetak khusus gedung. Misalnua produksi kolom balok slab precast, facade, dinding beton pracetak, komponen pracetak lainnya, dan komponen rumah pracetak (RWB & RISHA).

WPG juga mengerjakan proyek konstruksi gedung seperti rumah pracetak, rusun, hotel, rumah sakit, bangunan pasar, industrial plant, bangunan kantor, pipe rack, dan lainnya.

Terdapat banyak kelebihan penggunaan komponen beton pracetak dalam proses pembangunan suatu gedung. Selain kualitas struktur yang lebih terjamin karena adanya kontrol mutu beton di pabrik, waktu pengerjaan pun menjadi lebih cepat.

Proses pembangunan gedung pun menjadi lebih ramah lingkungan karena minim limbah dan polusi di lokasi proyek.

 

4 dari 4 halaman

Wika Beton Siapkan Belanja Modal hingga Rp 250 Miliar pada 2023

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan siapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 200 miliar-Rp 250 miliar pada 2023.

"Pada 2023 kami akan gunakan Rp 200-250 miliar, kami akan melakukan investasi aset untuk menunjang kapasitas produksi seiring kenaikan perolehan kontrak baru tahun depan,” tutur Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Beton, Ahmad Fadli Kartajaya saat konferensi pers, Rabu (19/10/2022).

Sementara itu, pada 2022, pihaknya semula menargetkan belanja modal Rp 218 miliar, tetapi seiring berjalannya waktu, belanja modal yang akan digunakan senilai Rp 68 miliar. Hingga kuartal III 2022, belanja modal yang diserap Rp 49 miliar.

"Untuk capex 2022 ini awalnya targetnya di angka Rp 218 miliar. Seiring berjalannya waktu melihat perolehan kontrak dan rencana produksi, prognosa capex Rp 68 miliar,” kata Ahmad.

Belanja modal WIKA Beton pada tahun ini digunakan untuk maintenance pabrik dan peralatan milik perusahaan.  "Capex kami 2022 hanya untuk maintenance pabrik dan peralatan kami,” kata dia.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 86 miliar hingga paruh pertama tahun ini. Raihan belanja modal itu setara 34,4 persen dari rencana belanja modal pada 2022.